pengertianartidefinisidari.blogspot.com Di sekolah dari tingkat dasar (SD) maupun tingkat menengah (SMP/Sekolah Menengan Atas) kamu tentu berguru bahan tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Bumi dan Benda Langit yaitu biasanya masuk di bab 5 & 9 dari pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan Kenampakan Bumi Benda Langit dan pergantian-perubahannya, berikut secara biasa rangkuman singkat pengertianartidefinisidari.blogspot.com:
Daftar Isi
BUMI DAN BENDA LANGIT
BUMI
Bumi ialah satu-satunya planet di tata surya uang mampu mendukung kehidupan makhluk hidup. Bumi mempunyai atmosfer kaya akan oksigen, mengandung air yang sangat banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan makhluk hidup dan mengandung banyak sekali senyawa kimia yang juga mendukung kehidupan. Semua hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manapun pada metode tata surya.
Struktur bumi.
Bumi berbentuk bulat seperti bola, tetapi tidak sempurna. Bentuk bumi sedikit menggembung di bab Ekuator dan merata di bagain kutubnya, sehingga bentuknya sering juga disebut oblate ellipsoid (Oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi tiga lapisan dari bab tengah/pusat bumi ke bab luar/permukaan bumi, adalah :
1. Inti bumi (core)
Lapisan inti bumi terletak di bagian tengah/sentra bumi dengan ketebalan sekitar 3500 KM. berdasarkan para ilmuwan, pada inti bumi bagian luar terdapat bab cair, sedangkan sebagian besar inti bumi bab dalam berbentuk padat. Kandungan lapisan inti bumi sebgian besar yaitu besi dan nikel. Inti bumi sangatlah panas dengan temperature diperkirakan meraih 3000ºC – 5000ºC.
2. Mantel bumi (mantle)
Lapisan mantel bumi yaitu lapisan batuan yang menyelubungi lapisan inti dengan ketebalan sekitar 2900 KM. Batuan di lapisan ini diperkirakan tersusun atas mineral mafic, adalah gabungan antara magnesium dan besi. Suhu pada lapisan mantel bumi sekitar 2800ºC pada bagian yang akrab dengan inti dan 1800ºC pada bagian yang akrab dengan kerak.
3. Kerak bumi (crust)
Lapisan kerak bumi merupakan lapisan terluar dan paling tipis, dengan ketebalan sekitar 8 – 40 KM. Pada lapisan inilah insan dan makhluk hidup lain hidup. Lapisan bumi tersusun oleh batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan juga sedimen. Kerak bumi debedakan menjadi 2, ialah:
- Kerak benua yang ialah daratan yang mempunyai ketebalan sekitar 35 KM,
- dan kerak samudra yang tertutupi oleh perairan yang memiliki ketebalan cuma sekitar 7 KM.
Gambar Struktur Bumi |
Perubahan bentuk permukaan bumi.
Bumi mempunyai permukaan yang tidak rata. Terdapat lembah, gunung, dataran tinggi, dan dataran rendah. Selain itu juga terdapat danau, sungai, jeram, maritim, selat, dan samudra. Kita juga akan menemukan pulau pulau keci, pulau pulau besar, dan aneka macam benua.
Salah satu cara para ahli menerangkan ihwal kondisi permukaan bumi melalui versi maupun teori. Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika, pada tahun 1915 menggemukakan sebuah versi bumi . Wegner mengamati bahwa benua benua di bumi bila saling didekatkan akan pas satu sam lain, mirip puzzle. Oleh alasannya adalah itu Wegener mengajukan teori, bahwa benua di bumi pada mulanya satu, namun saling terpisah akibat gerakan benua. Teori ini dikenak dengan Teori pergantian benua (continental drift theory).
Gambar permukaan bumi terlihat dari luar angkasa |
Berdasarkan teorinya, Wegener membuat versi sebuah benua tunggal yang sangat besar disebut PANGEA, yang menurutnya ada sekitar 300 juta tahun yang kemudian. pangea kemudian pecah dan penggalan benua tersebut kemudian kian memisah menjadi benua benua seperti yang kita lihat sekarang.
Beberapa tahun lalu, ialah sekitar tahun 1960-an, para hebat seismologi pertanda bukti yang mendukung teori Wegener. Para andal tersebut menunjukan bahwa lempeng litosfer (lapisan batuan di kerak dan mantel bumi) bergerak. Ahli geofisika juga pertanda berdasarkan dat magnetik batuan bahwa benua benua sudah mengalami pergerakan memisah dengn jarak yang besar. Bukti bukti ini mendorong munculnya teori yang disebut teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Teori ini menyebutkan bahwa terdapat sekitar 12 lempeng yang menyusun permukaan bumi (kerak bumi). Peristiwa perubahan benua alasannya adalah acara dari lempeng lempeng tersebut. Tektonisme merupakan bab dari tenaga geologi yang menyebabkan aneka macam bentuk permukaan bumi.
Jenis-jenis tenaga endogen dan eksogen
Adapun tenaga geologi dibedakan menjadi 2, yaitu :
Pertama tenaga endogen.
Tenaga ini yang berasal dari dalam yang mengakibatkan terbentuknya bangunan dari permukaan bumi. Tenaga endogen sangat mempengaruhi keanekaragaman bentuk permukaan bumi mirip gunung, kawah, palung, dan lembah.
Adapun macam macam tenaga endogen, adalah:
- Tektonisme. Tektonisme yakni kejadian pergantian dan pergantian letak kerak bumi dalam skala besar yang mencakup pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng.
- Vulkanisme. vulkanisme yakni segala acara magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke lapisan lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. gerakan magma ini terjadi sebab magma mengandung gas dan bertemperatur tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya. Hal ini menimbulkan munculnya bentukan seperti kubah atau gunung, yang kita kenal selaku gunung api.
- Gempa. gempa ialah insiden sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari insiden tektonisme maupun vulkanisme, dan kadang kadang akibat runtuhan bagaian bumi secara lokal.
Pusat gempa yang terletak di bawah kerak bumi disebut hiposentrum. Titik atau garis pada permukaan yang tegak lurus diatas hiposentrum disebut dengan episentrum. Pada episentrum, getaran gempa pertama kali timbul ke permukaan bumi. Dari episentrum, getaran permukaan mulai dirambatkan secara horizontal ke segala arah. Berdasarkan penyebabnya, gempa mampu dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu selaku berikut :
- Gempa tektonik, ini terjadi alasannya perubahan atau patahan kerak bumi. Petemuan lempeng ialah zona sember gempa tektonik. Gempa ini biasanya berkekuatan paling besar.
- Gempa vulkanik, ini terjadi disekitar gunung api menjelang letusan, pada ketika letusan, dan sementara waktu setelah letusan utama.
- gempa tanah runtuh, ini terjadi mengiringi bab gua yang runtuh, misalnya pada gua kapur atau lorong petambangan yang lapuk.
Berdasarkan jarak fokus atau kedalaman hiposentrumnya gempa mampu dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu selaku berikut :
- Gempa dalam, ini mempunyai kedalaman lebih dari 300 km.
- Gempa intermedier, ini mempunyai kedalaman 100-300 km
- Gempa dangkal, ini memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Sedangkan menurut letak episentrumnya, gempa juga dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa laut. Getaran yang diakibatkan gempa maritim acap kali mengakibatkan gelombang pasang sangat besar yang kita kenal dengan tsunami. Gelombang tsunami dapat juga terjadi balasan gempa yang mengiringi letusan gunung berapi (gempa vulkanik).
Getaran gempa mampu diukur menggunakan alat yang dinamakan seismograf. Getaran gempa ada yang horizontal dan vertikal sehingga alat pencatatnya pun ada 2 macam, yaitu seismograf horizontal dan sismograf vertikal. Untuk mengenali beberapa besar intensitas gerakan akibat gempa, ada berbagai jenis skala gempa yang dipakai, yakni skala mercalli, skala omari, dan yang sering didengar ialah skala richter .
Kedua tenaga eksogen.
Tenaga ini yang berasal dari luar yang merombak bangunan hasil tenaga endogen. Adapun macam macam tenaga endogen, adalah:
- Pelapukan. Pelapukan ialah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar mampu menjadi butiran yang lebih keci, hingga menjadi sangat halus. Berdasarkan penyebabnya, terdapat 3 macam pelapukan, ialah :
- Pelapukan mekanik, disebabkan aneka macam macam keadaan fisik antara lain perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glacial, peneglupasan, dan imbas dari cahaya matahari.
- Pelapukan mekanik, disebabkan aneka macam macam keadaan fisik antara lain pergeseran suhu, pembekuan air dalam celah watu, pelapukan glacial, peneglupasan, dan pengaruh dari cahaya matahari.
- Pelapukan kimiawi, disebabkan terjadinya reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan.
- Pelapukan organik, disebabkan acara makhluk hidup, seperti organism kecil di dalam tanah, cendawan, dan lumut yang melapukkan batuan tempatnya menempel.
- Pengangkutan. Pengangkuan yakni material yang telah lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang bergerak, dan gravitasi bumi. Berdasarkan penyebabnya, terdapat 3 macam Pengangkutan, adalah :
- pengangkutan oleh air mengalir , sungguh tergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang dimuat.
- pengangkutan oleh angin, angin memiliki daya angkut tidak sekuat air.
- pengangkutan oleh glester (es). Glester mengangkut batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang dimuat glester diketahui dengan nama moren.
- Pengangkutan alasannya gravitasi, misalnya terjadi pada tanah didaerah yang terjal.
- Pengikisan. Pengikisan (erosi) yaitu Media alam yang bergerak (air, angin, dan glester), terlebih sesudah memuat benda padat, akan mengikisbatuan yang dilaluinya.
- Pengendapan. Pengendapan (sedimentasi) ialah material yang dibawa oleh air, angin, atau glester pada hasilnya akan mengendap disuatu tempat. Pengendapan terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan yang lain..
3. Tanah
Tanah yaitu lapisan paling atas di permukaan daratan yang dibutuhkan tumbuh untuk mendapatkan nutrisi, air dan selaku tempatnya tumbuhannya.
Tanah terbentuk melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dan jasad makhluk hidup yang telah mati. Karakteristik tanah di sebuah tempat mampu berbeda dengan kawasan lain. Hal ini disebabkan banyak aspek yang menghipnotis pembentukan tanah. Perbedaan karakteristik tanah akan menghipnotis kualitas dan fungsi tanah.
Proses pembentukan tanah
Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan banhan induk yang telah terpecah dan terpisah, disebut regolit. Tahap kedua yaitu pembentukan lapisan tanah paling atas yang ialah hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup (biota), dan bahan organik hasil pembusukan jasad makhluk hidup yang telah mati (humus). Terdapat beberapa aspek utama yang mempengaruhi pembentukan tanah, ialah :
- Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman, tekstur, permeabilitas terhadap air, dan kandungan nutrisi tanah.
- Iklim, menghipnotis kecepatan pelapukan batuan induk. Misalnya, batuan di tempat beriklim panas dan lembab akan mengalami pelapukan sungguh cepat dibandingkan tempat lain. Iklim juga menghipnotis jumlah humus (bahan organik) yang terkandung dalam tanah, alasannya adalah iklim mensugesti jumlah vegetasi yang ialah sumber materi organik di tanah.
- Topografi, memengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah.
- Biota, aneka macam makhluk hidup memengaruhi struktur dan kandungan tanah.
- Waktu, tanah yang gres saja terbentuk cenderung memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan materi induknya. Seiring berjalannya waktu, tanah akan mempunyai karkteristik-karakteristik baru yang berasal dari penambahan senyawa organik, acara makhluk hidup, dan peluruhan oleh air atau angin.
Komponen penyusunan tanah
Tanah tersusun atas beberapa bagian, adalah bahan anorganik (mineral), materi organik, air, dan udara. Mineral berasal dari batuan induk yang membentuk tanah. Bahan organic berasal dari berbagai makhluk hidup mirip flora, binatang, dan mikroorganisme, baik yang hidup ataupun mati. Air meresap ke dalam tanah dan mampu mengandung senyawa senyawa terlarut, mirip nutrien yang diharapkan tanaman. Udara yang mengisi rongga-rongga partikel tanah dapat mengandung sejumlah gas seperti karbon dioksida, metan dan oksigen.
Profil, tekstur, dan struktur tanah
Profil tanah.
Sebagian besar tanah mempunyai beberapa horizon, yaitu lapisan lapisan tanah yang masing masing berlawanan dalam hal komposisi kimia, fisik, atau kandungan bhan organik.
Tekstur tanah.
Tekstur tanah ditentukan oleh oleh proporsi tiga jenis partikel tanah, yakni pasir, debu/endapan lumpur, dan lempung/liat. Tekstur tanah sangat menentukan mutu tanah, khususnya dalam hal kesanggupan menahan air. Tekstur tanah yang paling baik untuk kebutuhan pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung ketiga jenis partikel tanah dengan komposisi sesuai, yaitu :
- liat 20% untuk menahan air dan nutrien yang terlarut
- pasir 40% untuk aerasi yang baik dan biar akar flora gampang menembus tanah
- abu/endapan lumpur 40% untuk merekatkan lempung dan pasir
Struktur tanah.
Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menciptakan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Beberapa jenis struksur tanah yaitu remah, butir (granular), lempeng, balok prismatik, dan tiang.
4. Air
Air yaitu salah satu zat yang sungguh penting bagi kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Jika di bumi tidak ada air, sel sel penyusunan tubuh makhluk hidup akan mati dan makhluk hidup tersebut akan mati juga.
bumi memiliki air dengan volume meraih 1,4 miliyar km³. sebanyak 97% dari volume air dibumi tersebut merupakan air bahari, sekitar 1,7% merupakan es, danhanya sekitar 0,7% yang ialah air tawar. Sisanya ialah air dalam bentuk uap di udara. Volume air tersebut tidak akan berganti, alasannya air terus menerus mengalami siklus yang disebut siklus hidrologi.
5. Batuan
Batuan ialah kumpulan aneka macam mineral dalam bentuk padat. Mineral merupakan senyawa onorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi dan ialah sumber dari tanah di daratan, garam di laut, gas di udara, dan seluruh air di lautan, udara, dan daratan. Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi, baik di bawah lapisan tanah daratan maupun dasar bahari.
Batuan di bumi dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, ialah:
- Batuan beku. Batuan beku terbentuk dari magma panas di lapisan dalam bumi yang bergerak ke permuakaan bumi dan mengalami pendinginan sehingga mengeras.
- Batuan sedimen. bataun sedimen terbentuk dari akumulasi partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya, alasannya proses pelapukan batuan atau pengikisan.
- batuan metamorf. batuan metamorf terbentuk dari batuan sebelumnya, baik dari jenis batuan beku, sedimen, ataupun metamorf, yang mengalami pergantian tekstur dan struktur balasan panas dan tekanan yang begitu tinggi
Ketiga jenis batuan ini secara konstan berganti dari satu jenis ke jenis lainnya melalui aneka macam proses geologi.
6. Rotasi dan revolusi bumi
Rotasi bumi
bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur atau dengan kata lain bumi berotasi. Akibat rotasi bumi, benda benda langit tampak melakukan perbedaan semu harian adri timur ke barat, terjadi insiden siang – malam, dan ada perbedaan waktu.
abad rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit untuk sekali putaran. Arah putarannya negatif atau dari barat ke timur. Pada insiden rotasi bumi, atsmosfer yang menyelubungi bumi ikut berotasi.
Revolusi bumi
Bumi, seperti halnya planet-planet lain dalam tata surya, beredar mengelilingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari disebut dengan revolusi. Bidang orbit bumi menglilingi matahari disebut dengan ekliptika. Satu kurun revolusi bumi ialah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik, yang kita sebut dengan 1 tahun pada penanggalan masehi.
Akibat dari revolusi bumi yakni perubahan matahari, dimana matahari tidak sepanjang tahun beredar di khatulistiwa, melainkan mengalami perubahan ke utara dan ke selatan. Akibat lain yakni pergeseran lama siang dan malam hari, peredaran semua matahari, serta pergantian ekspresi dominan. Ini sebagaimana tampak pada teladan gambar pengertianartidefinisidari.blogspot.com dibawah:
Gambar revolusi bumi dan pergantian demam isu |
BENDA LANGIT
MATAHARI
Matahari ialah salah satu bintang di jagat raya. Bintang ini yaitu pusat tata surya kita. Matahari adalah sebuah bola gas raksasa yang tersusun khususnya oleh gas hydrogen (92%) dan helium(7,8%). Sumber energi yang dihasilkan matahari terletak pada bab ini matahari, yang mempunyai suhu meraih 15.000.000 ºC. di bagian inti ini, gas hydrogen diubah menjadi helium. Bersama dengan proses tersebut, dihasilkan energi berupa panas dan cahaya yang dilepaskan/ dipancarkan ke tata surya. Matahari mempunyai ukurang yang sangat besar, dengan diameter sekitar 109 kali diameter bumi dan volume sekitar 1,3 juta kali volume bumi.
Gambar Matahari sebagai sentra tata surya |
BULAN
Bulan ialah satelit bumi. Adapun penjelasan pengertianartidefinisidari.blogspot.com wacana bulan diantaranya gerakan bulan dan gerhana bulan.
Gambar bulan salah satu dari contoh benda langit |
Gerakan bulan
Bulan bergerak mengelilingi bumi (berevolusi) dan juga berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk rotasi bulan sama dengan waktu yang diperlukan untuk rotasi bulan sama dengan waktu revolusinya, yaitu satu bulan (29 hari). Akibat revolusi bulan salah satunya yaitu adanya fase bulan, ialah bentuk bulan yang senantiasa berubah ubah.
Satu bulan pada penanggalan berdasarkan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Sedangkan usang satu tahunnya yakni 354 hari.
Gerhana bulan
aspek yang menimbulkan gerhana adalah lintasan bulan. Bulan mengelilingi bumi dengan lintasannya yang berupa elips. Bumi terletak pada salah satu titik elips tersebut. Oleh karena itu pada bulan ada bab terjauh dan terdekat dari bumi. Bagian terjauh dinamkan apogea dan yang terdekat perigea. Gerhana bulan mampu terjadi saat bulan purnama, yakni saat bulan berada dalam satu garis lurus dengan bumi dan matahari.
PLANET DAN PLANET KERDIL (DWARF PLANET)
Planet adalah benda langit yang mempunyai orbit menglilingi matahari, mempunyai massa dan gravitasi yang cukup sehingga dapat membentuk struktur bundar, dan mempunyai garis atau jalur orbit yang higienis (tidak ada benda langit lain dalam oribitnya).
Terdapat 8 planet pada tata cara tata surya kita, yakni :
- Terdapat empat planet yang jaraknya terdekat dari matahari : merkurius, venus, bumi dan mars, dikelompokan sebagai planet dalam. Contohnya: yupiter, saturnus, Uranus, dan neptunus.
- Pluto, pada awalnya Pluto memang dianggap selaku planet. Namun, Pluto tidak menyanggupi definisi planet. Oleh alasannya adalah itu, Pluto kemudian dikelompokan sebagai planet kerdil (dwarf planet).
Baca:
KOMET, ASTEROID, DAN METEOR
KOMET
Komet ialah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Kata “komet” berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “rambut panjang”. Istilah pengertianartidefinisidari.blogspot.com yang lain yaitu bintang berekor yang tidak tidak sempurna sebab komet sama sekali bukan bintang. Komet terbentuk dari es dan abu. Komet terdiri dari kumpulan abu dan gas yang membeku pada dikala berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian materi penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga tergolong dalam tata cara tata surya. Salah satu pola komet ialah komet Halley. Komet Halley timbul di bumi setiap 76 tahun sekali.
ASTEROID
Asteroid, pernah disebut selaku planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil ketimbang planet, namun lebih besar daripada meteoroid, biasanya terdapat di bab dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berlawanan dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak
METEOR
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil ketimbang asteroid tetapi lebih besar daripada suatu molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang lazim IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut : Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar dibandingkan dengan suatu atom atau molekul. Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi disebut meteor. Meteoroid yang sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.
Semoga dengan semua klarifikasi Perubahan Kenampakan Bumi Benda Langit kamu bisa menjawab soal di sekolah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas. Demikian pengertianartidefinisidari.blogspot.com Perubahan Kenampakan Benda Langit dan Bumi pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), agar berguna!!!