Pengertian Pantun dari Berbagai Daerah

Pantun dlm pemahaman sederhana yaitu salah satu jenis puisi lama yg diketahui dengan-cara luas di seluruh Nusantara. Hampir setiap daerah mengenal “pantun”, namun dgn ungkapan yg sesuai dgn tiap-tiap tempat itu. Kata pantun terdapat di berbagai bahasa di Nusantara. Kata tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) memiliki arti yg nyaris sama, yakni sesuatu ucapan yg terorganisir, kode yg mendidik, bentuk kesantunan. Yang menawan yaitu kata pantun dlm bahasa Simalungun mempunyai arti sindiran, sedangkan kata sisindiran dlm bahasa Sunda mempunyai arti bentuk puisi yg kita kenal sebagai pantun. Di Jawa Tengah, pantun diketahui dgn nama parikan; di Toraja, diketahui dgn nama bolingoni. Kesenian tradisional yg memakai pantun, antara lain nyanyian doger di Jawa Barat, ludruk di Surabaya, tirik & ahui di Banjarmasin, gandrung di Banyuawangi, & kelong-kelong di Makassar.
 salah satu jenis puisi lama yg dikenal dengan-cara luas di seluruh Nusantara Pengertian Pantun dr Berbagai Daerah
Pengertian Pantun
Dengan demikian, mampu dikatakan bahwa arti kata pantun sebagian besar adalah sama dgn aturan atau susunan. Pengertian pantun tersebut sejalan dgn pernyataan yg disampaikan oleh seorang pengkaji Budaya Melayu berjulukan R. O. Winsted. Ia berpendapat bahwa:
Pantun bukanlah sekedar gubahan kata-kata yg mempunyai rima & irama, tetapi merupakan rangkaian kata yg indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang, & rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung pandangan baru yg kreatif & kritis, serta pada kandungan maknanya.
Sesuai dgn asal-undangan katanya tersebut, pantun memang identik dgn seperangkat kosakata yg disusun sedemikian rupa dgn merujuk pada sejumlah kriteria konvensional menyangkut bentuk fisik & bentuk puisi rakyat anonym (tanpa nama). Ada pula yg menyampaikan bahwa kata pantun mulanya bermakna seperti atau umpama. Ada pula yg beropini bahwa kata pantun berasal dr bahasa Minangkabau, yakni panuntun yg artinya pembimbing untuk memperlihatkan pesan yang tersirat berdasarkan sastra mulut dlm pengucapan pepatah & petitih yg terkenal dlm masyarakat tersebut.

Pada awalnya, pantun ialah sastra mulut. Namun, seiring perkembangan zama, tentu saja sekarang sudah banyak pantun-pantun yg dituliskan. Hingga kini, pantun sering dipakai dlm upacara peminangan (lamaran) & perkawinan, atau sebagai ucapan pembuka atau epilog dlm acara-program resmi.

Fungsi ungkapan perasaan & fikiran dlm bentuk pantun-baik dr Medan, Sunda, Jawa, maupun daerah yang lain-sama, yakni mendidik sambil menghibur orang dgn permainan bunyi bahasa & menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) dengan-cara tak pribadi. Akan namun, bukan berarti masyarakat kita tak tegas jikalau hendak mengatakan sesuatu. Pantun memperlihatkan kita mempunyai gaya tersendiri dlm mengungkapkan sesuatu. Jika kita menegur atau menasehati orang dengan-cara tak eksklusif, akan terkesan lebih santun. Dengan demikian, orang yg kita tuju tak merasa aib atau dipojokkan.
Sekian uraian wacana Pengertian Pantun dr Berbagai Daerah, gampang-mudahan berfaedah.