Pembelajaran Menulis Di Sekolah Dasar

Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar dilaksanakan berdasarkan Kurikulum 2004. Ada pun standar kompetensi yang harus diraih adalah siswa bisa mengekspresikan aneka macam fikiran, pemikiran , usulan, dan perasaan dalam banyak sekali ragam tulisan melalui menyusun karangan, menulis surat langsung, meringkas buku bacaan, menciptakan poster, dan menulis catatan dalam buku harian serta menulis prosa sederhana dan puisi. (Depdiknas, 2003: 17).

Konsep Dasar Menulis
“Menulis mampu diartikan melahirkan pikiran atau perasaan (mirip mengarang, menciptakan surat)” (Depdikbud, 1991: 1079). Hal ini sejalan dengan Tarigan dalam Suriamiharja (1996 : 1) bahwa: ‘menulis adalah menuturkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan sebuah bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain mampu membaca lambang-lambang grafik tersebut jikalau mereka mengetahui bahasa dan citra grafik tersebut’. Berdasarkan usulan tentang menulis, maka menulis dapat diartikan selaku acara mengungkapkan asumsi atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang grafik yang sudah disepakati dan dipahami.

Kompetensi Dasar Menulis
Menulis merupakan kopetensi dasar yang mesti dikuasai siswa. Sasaran menulis berdasarkan Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2003 : 17) antara lain menulis karangan, menulis kartu pos, menulis surat, menulis laporan, meringkas isi buku, menulis buku harian, menciptakan foster, menulis prosa sederhana, dan menulis puisi.
Berdasarkan kompetensi dasar menulis tersebut, maka salah satu kompetensi dasar yang mesti dikuasai siswa yakni menulis.

Menulis sebagai Proses Kegiatan
Menulis merupakan serangkaian acara yang mesti dikerjakan berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan. Hal ini sesuai dengan pertimbangan Suparno (2002: 1.13) yang mengatakan bahwa: “menulis merupakan serangkaian kegiatan yang terjadi dan melibatkan beberapa fase, ialah fase prapenulisan, penulisan dan pascapenulisan”. Kegiatan pada fase pramenulis diantaranya memilih topik, memikirkan maksud penulisan, mengamati pembaca, mengumpulkan gosip pendukung dan mengorganisasikan ilham. Kegiatan yang dilaksanakan pada fase penulisan adalah membuatkan ilham yang terdapat pada kerangka surat ke dalam format surat disertai berita pendukung yang telah dipilih. Sedangkan acara pada fase pascapenulisan ialah penghalusan dan penyempurnaan tulisan.

  Perilaku Belajar Paulo Freire (Mengembangkan Sikap Kritis dalam Belajar)

Dengan demikian menulis mampu dikerjakan menurut proses aktivitas menulis melalui tiga fase, adalah pramenulis, menulis, dan pascamenulis.