Unsur-Unsur Teks Hikayat

ciri ciri teks hikayat

Selainnya beberapa ciri di atas, suatu kisah prosa yang berupa Hikayat mesti juga mempunyai beberapa komponen berikut:

• Topik, yakni memperlihatkan pandangan baru pemikiran atau pemahaman yang menyebabkan narasi itu
• Latar, selaku background tempat, situasi dan waktu, yang diuraikan dalam narasi hikayat
• Jalur, yaitu jalannya insiden pada dongeng hikayat, yang diawali dari semenjak awalnya hingga simpulan
• Instruksi, sebagai pesan yang tersurat atau tertulis dalam dongeng hikayat. Maksudnya biar pembaca ikuti sisi faktual narasi itu
• Figur, sebagai pemain film pada narasi, di mana bintang film ini dipisah jadi beberapa kelompok, seperti pemain film khusus dan pemeran simpatisan
• Penokohan, yaitu pelukisan dari aksara figur, yang mencakup abjad protagonis (baik), antagonis (jahat) dan tengahnya

Sudut pandang, sebagai pusat pengisahan atau dari sudut mana pengarang membuat narasi itu. Sudut pandang dipisah jadi beberapa golongan yakni:

• Sudut pandang orang pertama bintang film khusus
• Sudut pandang orang pertama sambilan
• Sudut pandang orang ke-3 sebagai bintang film khusus
• Sudut pandang orang ke-3 sebagai pengamat.
• Gaya

Sedang style betul-betul erat relevansinya dengan bagaimana si penulis saat membuat narasi dengan menggunakan bahasa yang megah dan membangkitkan si pembaca

Jenis-jenis Teks Hikayat

Hikayat sendiri, bisa dipisah jadi berbagai jenis, baik sesuai isi atau asal wilayahnya. Untuk lebih detilnya, berikut berbagai jenis hikayat:

Berdasar Isinya, hikayat terbagi dalam:

• Narasi Rakyat
• Beberapa cerita Islam
• Epos India
• Riwayat dan Biografi
• Narasi dari Jawa
• Narasi bertingkat.

Berdasar asalnya acuan hikayat pendek berisikan:

• Melayu Asli
• Hikayat Hang Tuah (berbaur elemen Islam).

Contoh Hikayat Melayu Asli:

• Hikayat Indera Bangsawan
• Hikayat Sang Miskin (berbaur komponen Islam)
• Pengaruh Jawa
• Hikayat Malim Deman.

teladan teks hikayat beserta strukturnya

acuan teks hikayat singkat

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, atau istilah keseharian, pasti Anda kerap menerima hikayat. Nach, teladan hikayat yang populer adalah: teladan cerita hikayat dibawah teks hikayat singkat

acuan teks hikayat

a. acuan teks hikayat singkat yang memiliki efek budaya Jawa: 

• Hikayat Panji Semirang teks cerita hikayat
• Hikayat Indera Jaya (dari narasi Anglingdarma)
• Hikayat Cekel Weneng Pati
• Pengaruh Hindu (India).

teks dongeng hikayat india

b. Contoh Hikayat yang memiliki imbas India:

• Hikayat Sri Rama (dari narasi Ramayana)
• Pengaruh Arab-Persia
• Hikayat Perang Pandhawa (dari narasi Mahabarata)
• Hikayat Bayan Budiman
• Hikayat Si Boma (dari narasi Mahabarata). contoh kutipan hikayat

pola hikayat pendek

c. Contoh Hikayat yang Mempunyai Dampak Arab-Persia :

• Hikayat Seribu Satu Malam acuan judul hikayat
• Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)
• Contoh Hikayat
• Hikayat Bachtiar.

Untuk lebih detilnya, berikut teladan Hikayat Abu Nawas, dengan judul Ibu Sejati. Di mana Cerita ini nyaris serupa dengan peristiwa pada masa Nabi Sulaiman saat kompilasi masih muda.

pola suatu hikayat

Contoh Teks Hikayat

Berikut kami terangkan berkenaan contoh teks hikayat pendek :

acuan teks hikayat yang singkat : Ibu Sejati

Entahlah telah dari berapakah hari kemudian, dia mengenalkan ke ke-2 orang ibu yang ingin memiliki anak.

Selanjutnya, hakim pecahkan kesulitan itu untuk putuskan dan pastikan pada wanita mana bayi itu akan diserahkan.

Karena kasus ini terlalu usang tidak juga tamat, alasannya adalah itu Baginda berikutnya minta dana untuk pengadilan, dan baginda juga pada jadinya turun tangan.

Dengan mempergunakan tantangan rayuan, biar satu dari mereka ada yang mengalah.

Tetapi ini kian memperbesar ke-2 wanita itu kian mematikan. Baginda juga berputus cita-cita alasannya adalah tidak ada langkah lain kembali untuk menanganinya.

Pada kesudahannya beliau mengundang Abu Nawas untuk mendatangi keputusan hakim.

ini baginda pakai untuk menunjukkan dengan beberapa cara yang paling lembut salah satunya, wanita itu ada yang ingin mengalah.

Tetapi, baginda Raja Harun Al Rasyid kebalikannya menciptakan ke-2 wanita itu sama-sama mematikan. Baginda berputus asa.

Tetapi, di hari itu, Abu Nawas tak mau jatuhkan keputusan. tetapi ia akan mengembalikannya pada esok hari.

Dengan penangguhan keputusan ini niscaya siapa pun yang hadir. menerka jika Abu Nawas mencari nalar yang umum kerap dilakukan.

Esok harinya sidang kembali diteruskan. Di hari itu Abu Nawas panggil algojo untuk bawa pedang pada tangannya.

Video contoh hikayat yang pendek Abu NAwas

Selanjutnya Abu Nawas memerintah supaya bayi yang diperebutkan ini untuk ditempatkan di meja.

“Apa yang bakal kamu kerjakan pada bayi itu?” Kata Raja Harun Al Rasyid.

“Saat sebelum aku memutus sesuatu perlakuan, apa salah satu kalian ada yang ingin dapatkan atau mengalah untuk memperlihatkan bayi itu pada satu diantaranya?” Bertanya Abu Nawas pada ke-2 ibu itu.

Ke-2 ibu itu juga menjawab serempak dengan bertepatan “Tidak, bayi itu anakku.”

“Karena tidak ada yang ingin mengalah, maka ku iris bayi ini dan ku bagi jadi dua supaya adil sama rata” Kata Abu Nawas.

Dengan pengucapan Abu Nawas ini, salah satunya perempuan betul-betul riang, sedang wanita satunya menjerit-jerit dengan histeris.

“Tidak boleh, dilarang iris bayi itu. Saya tulus bayi itu diberi pada wanita itu” Kata salah satunya perempuan.

Dengan dikala itu juga Abu Nawas memberinya bayi ini ke perempuan itu. Karena dia betul-betul menyukai si bayi dengan lewati keegoisannya. Karena itu Selesailah urusan ini!

teladan teks hikayat pendek

Contoh Hikayat Apa Saja?

Contoh Teks Hikayat: Burung Cenderawasih

Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, menceritakan satu ekor burung yang namanya burung Cenderawasih. Berkenaan asal-usulnya yakni berawal dari kahyangan.

Menurut lazimnya orang usang yang arif, menjelaskan bekerjsama beliau tiba dari nirwana dan selalu bersebelahan dengan beberapa Wali. Mempunyai karunia kepala seperti kuning keemasan.

Dengan 4 sayap burung Cenderawasih yang tidak ada taranya. Dia akan kelihatan sungguh-sungguh terang yang mana sayap beliau sarat adanya. Suatu hal yang paling riil berkenaan bedanya ialah ada dua antena atau ekor yang panjang.

Barangsiapa yang menyaksikan hal itu sunggulah dibikin kagum dan terheran dan takjub akan keayuan dan kerumitan dari burung kayangan ini.

Sungguh, sangatlah jarang-jarang sekali beberapa orang bisa mempunyai burung Cenderawasih. Ini kerana burung ini bukan tiba dari planet kita pertiwi.

Umum sebenarnya mengenali burung Cenderawasih cuman dipunyai oleh golongan famili istana sahaja.

Hatta ikuti histori, beberapa famili-kerabat istana Melayu memiliki burung Cenderawasih. Sebagian besar para peniaga yang dijumpainya menuturkan beliau menenteng tuah yang paling sangat mahir.

Syahdan dibilang kembali dalam sejumlah kitab Melayu dahulu, seumpamanya burung Cenderawasih turun ke bumi kemungkinan besar akan selesailah cepat hayatnya.

Dalam kata lain burung Cenderawasih akan mati kiranya dia menjajakan kaki ke bumi. Akan namun yang pelik lagi ajaibnya, dia takan musnah mirip bangkai hewan lainnya.

Ini sebab ia disebutkan cuman makan embun nirwana selaku makanannya. Malah beliau keluarkan satu anyir atau wangian yang merepotkan untuk diperkatakan.

Burung Cenderawasih mati dalam berbagai kondisi. Ada yang mati pada kondisi melayang, ada yang mati pada kondisi istirahat dan ada yang mati pada keadaan tertidur pulas.

Walaupun begitu, Melayu Antique sudah melakukan pengamatan secara rapi untuk mendapatkan suatu hakikat bantu-membantu wacana Burung Cenderawasih ini.

Mengikuti pengamatan ilmu dan pengetahuan yang dilankan, burung ini lebih populer di golongan penduduk nusantara dengan panggilan Burung Cenderawasih.

Untuk lapisan penduduk China juga, burung ini disebut sebagai Burung Phoenix yang banyak dihubungkan dengan kalangan famili istana Maharaja China.

Untuk golongan warga Eropa, burung ini lebih populer dengan panggilan ‘Bird of Paradise’. Secara realitanya, riwayat burung ini gagal didapati atau diterima sampai sekarang.

Tidak ada bukti yang menyampaikan ianya tiba dari alam aktual ini. Tetapi satu kembali bukti yang penting diterima, burung cenderawasih turun ke bumi cuman di Irian Jaya, Indonesia saja.

Tapi yang merepotkan tetapi satu kebenaran burung ini cuman turun satu ekor saja dalam masa waktu tujuh tahun. Dan ia turun untuk mati.

Barangsiapa yang menemuinya merupakan satu tuah. Oleh itu, umumnya burung Cenderawasih yang anda lihat kemungkinan berusia lebih dari sepuluh tahun, 100 tahun, 1000 tahun atau selebihnya ,.

Umumnya beberapa generasi yang mewariskan burung ini.

Sudah ditentukan dalam kitab Tajul Muluk bergotong-royong burung Cenderawasih yang anda lihat memiliki banyak sekali kelebihannya.

Semua tubuhnya dibanding isi perut sehinggalah bulu-bulunya memiliki faedah yang misteri. Kebanyakannya dipakai untuk tingkah laku. Akan tetapi ramai yang mengincar alasannya tuahnya.

Burung Cenderawasih dipakai sebagai pelaris. Baik untuk pelaris perniagaan atau diri. Kiranya seorang mempunyai bulu-bulu burung cenderawasih sahaja juga cukup untuk dijadikan pelaris.

Mengikut ramai orang yang dijumpai memanfaatkannya sebagai pelaris menyampaikan, bulu-bulu burung cenderawasih ini sebagai pelaris yang amat besar.

Cuman orang yang memiliknya yang mengenali akan keunggulannya ini. Tetapi yang terang ialah burung Cenderawasih ini bukanlah calang-calang burung.

Sarat dengan semua kekhasan, mistis, tuah dan aneh.

*Teks hikayat yang beredar banyak memang bercerita cerita mengenai Abu Nawas dan Raja Harun Ar Rasyid. Dengan begitu, pastinya Anda mulai ketahui bagaimana teks hikayat itu kan?

Apa yang bisa diperoleh dari pembacaan kisah hikayat?

Terima kasih sudah berkunjung website ini kawan-kawan! Praktis-mudahan teks hikayat dan pola teks hikayat di atas bisa menolong tugas Sekolah Anda!