Pemahaman Rasm Al Quran Dan Sejarah Mushaf Utsmani

Pengertian Rasm Utsmani
Rasm dalam bahasa arab memiliki arti menggambarkan, menulis , membekas, dan sebagainya. sedangkan berdasarkan ungkapan ilmu rasm Al-quran adalah sebuah ilmu yang mempelajari wacana lafadz-lafadz maupun huruf-karakter yang ada didalam Al- quran. Dalam konteks pemeliharaan, yang dimaksud dengan rasm Al-qur`an ialah rasm utsmani atau mushaf utsmani.
Rasm utsmani ialah tata cara khusus dalam penulisan Al-qur`an atau bentuk tulisan lafadz-lafadz Al-qur`an yang telah diakui dan diwarisi oleh umat islam semenjak mulai periode khalifah utsman bin affan.
Kedudukan Rasm Utsmani
Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang kedudukan rasm utsmani dalam penulisan Al-qur`an apakah beliau taufiqi (ketetapan dari nabi) ataupun ijtihadi (ijtihad sobat). Berikut ini pertimbangan para ulama wacana kedudukan rasm utsmani :
  1. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa rasm utsmani bersifat taufiqi yang wajib dipakai dalam penulisan Al-qur`an . Imam ahmad ibnu hambal salah satu ulama yang berpendapat mirip ini. menurutnya haram hukumnya menulis Al-qur`an dengan rasm yang berbeda dengan rasm utsmani terlebih bekerjasama dengan  penulisan lambang (waw, ya, alif) atau yang yang lain
  2. Banyak ulama berpendapat bahwa rasm utsmani bukan taufiqi, tapi cuma ini merupakan satu cara penulisan yang disetujui Usman dan diterima dengan baik. Sehigga menjadi suatu kewajiban yang wajib dijadikan pegangan dan dilarang dilanggar. Imam maliki dan syafi`i mengatakan bahwa untuk menghormati  rasm utsmani serta untuk mempertahankan kedudukan rasm utsmani serta untuk menjaga persatuan dan syi`ar islam maka penulisan mushaf Al-qur`an mesti mengikuti mushaf rasm utsmani.
  3. Segolongan ulama beropini bahwa rasm utsmani itu hanyalah suatu ungkapan, sistem, dan tidak ada salahnya jika menyalahinya orang telah mempergunakan satu rasm tertentu, Abu bakar Al-baqillani yaitu salah seorang ulama yang berpendapat seperti ini. Beliau menyampaikan, tidak ada yang diwajibkan oleh ALLAH mengenai mushaf. Karena itu para penulis mushaf tidak diharuskan menggunakan rasm tertentu.
Perbaikan Rasm Utsmani
Mushaf rasm utsmani pada permulaan penulisannya tidak menggunakan tanda baca, mirip adanya titik dan syakal (baris). Karena rasm (goresan pena) didasarkan pada keberadaan orang arab murni, sehinga mereka tidak memerlukan syakal, titik, harkat, dan tanda baca lainnya mirip yang kita kenal kini ini. Pada dikala itu tulisan cuma terdiri atas beberapa simbol dasar, yang melukiskan struktur konsonan dari suatu kata yang menimbulkan kekaburan, karena hanya berupa garis lurus. Kemudian terjadilah pergeseran terhadap tanda-tanda baris aksara mushaf.
Yang diawali oleh Abu Al-aswad
  • Tanda fathah (baris atas) dengan saatu titik aksara
  • Tanda kasrah (baris bawah) dengan satu titik dibawah huruf
  • Tanda dhamah dengan titik disamping huruf sukun dengan dua titik
  Cara Menjaga Hati Agar Selalu Nrimo

Perubahan tanda berdasarkan Al-khalil

  • Tand fathah dengan tanda sempang (aksara alief kecil yang dimiringkan) diatas abjad
  • Tanda kasrah dengan tanda sempang (karakter alief kecil yang dimiringkan) dibawah abjad
  • Tanda dhamah dengan abjad waw kecil diatas aksara
  • Huruf sin kecil sebagai tanda tasydid
  • Lanbang kepala abjad `ain untuk tanda sukun
  • Tanwin denga mengadakannya
Al-khalil juga memberi tanda pada tempat alief yang dibuang dengan warna merah, pada daerah hamzah yang dibuang dengan hamzah warna merah tapa karakter. Pada nun dan tanwin berhadapan dengan abjad ba diberi tanda iqlab dengan warna merah. Nun dan tanwin berhadapan dengan halqiyah diberi tanda sukun dengan warna merah.
Namun tanda warna-warni ini belum efektif, karna seiring dengan perjalanan waktu tanda tersebut akan menghilang dan memudar. Kemudian pada kurun ketiga hijriah terjadi perbaikan secara sedikit demi sedikit dengan mulai menaruh nama-nma suroh dan bilangan ayat, dan rumus-rumus yang memberikan kepada ayat dan tanda wakaf.
Penambahan dan tunjangan gejala khusus seperti yang sekarang ini dijalankan pada abad pemerintahan khalifah kelima bani umaiyah, abdul malik ibnu marwan(66-68H/685-705M). pada era pemerintahan Al-hajjaj, gubernur irak. sehingga jadilah mirip bentuk yang kita peroleh sampai dikala ini adalah dengan:
  • garis-garis indah dan terang.
  • Memberikan gejala yang membedakan.
  • Diadakan istilah-perumpamaan yang memiliki kegunaan.
Dengan demikian,terlihat pada perbaikan rasm utsmani itu terjadi melalui tiga peroses:
  1. Pemberian syakal yang dijalankan oleh bubuk Al-aswad Al-duali atas perintah ‘ali ibnu abi thalib.
  2. Perubahan syakal pemberian bubuk Al-aswad menjadi mirip kini yang dijalankan oleh Al-khalil.
  3. Perubahan tanda titik yang dilaksanakan oleh abdul malik ibnu marwan dan Al-hajjaj.
Hikamh Keberadaan Mushaf Rasm Utsmani
Penulisan rasm Al-quran yang dilakukan pada masa khalifah utsman bin affan mengandung beberapa pesan tersirat yang cukup penting bagi umat islam, pesan yang tersirat tersebut antara lain :
  1. Dapat menyatukan umat islam pada suatu macam mushaf yang seragam dalam tulisan dan ejaan.
  2. Menyatukan dan menyeragamkan bacaan. Meskipun masih ada perbedaan bacaan(qiraat) namun bacaan itu tidak berawalan dengan ejaan mushaf utsmani.
  3. Menyatukan tertib susunan ayat-ayat dan surat Al-qur’an.