Pemahaman Dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

laporan keuangan adalah Neraca, Laba-Rugi, dan Arus Kas (Dana). Jika dua pemahaman tersebut digabungkan maka pengertian analisis laporan keuangan ialah:

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit isu yang lebih kecil dan melihat keterkaitannya yang bersifat signifikan atau yang memiliki makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengenali keadaan keuangan lebih dalam yang sangat penting untuk menghasilkan keputusan yang sempurna (Harahap, 2002:190).

Analisa laporan keuangan meliputi penerapan tata cara dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan kekerabatan tertentu yang sangat memiliki kegunaan dalam proses pengambilan keputusan (Bernstein, 1993:3).

Analisis kepada laporan keuangan sebuah perusahaan intinya karena ingin mengenali tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Hal yang paling gampang dalam analisis keuangan yaitu menjumlah rasio-rasio keuangan suatu perusahaan, dan yang menjadi tantangan bagi analis bukanlah perhitungannya melainkan bagaimana melakukan analisisnya dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan yang muncul.

Ada beberapa tujuan analisis pembukuan keuangan:

1. Investasi pada Saham

Bagi kandidat investor, analisis laporan keuangan penting untuk pengambilan keputusan investasi pada saham dan juga untuk menilai kesanggupan perusahaan sekaligus memproyeksikan kesanggupan perusahaan pada abad-kala mendatang. Investor atau calon penanam modal akan kesengsem pada tingkat keuntungan (return) yang tinggi dengan tingkat rasio yang rendah.

2. Pemberian Kredit

Dalam analisis ini, tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan tunjangan yang diberikan beserta bunga yang berhubungan dengan derma tersebut. Pada kredit jangka pendek, analis akan memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam mengeluarkan uang kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada ketika jatuh tempo. Sedangkan pada kredit jangka panjang, analis akan konsentrasi pada kesanggupan perusahaan dalam mengeluarkan uang keharusan-keharusan jangka panjang pada ketika jatuh tempo.

  Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

3. Kesehatan Pemasok

Perusahaan yang tergantung pada supply penyuplai akan memiliki kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin menentukan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analis dari pihak perusahan akan berupaya menganalisis profitabilitas perusahaan penyedia , kondisi keuangannya, kesanggupan untuk menghasilkan kas untuk menyanggupi operasi sehari-harinya, dan kesanggupan mengeluarkan uang kewajibannya pada dikala jatuh tempo.

4. Kesehatan Pelanggan

Apabila perusahaan akan memperlihatkan penjualan kredit terhadap konsumen maka perusahaan memerlukan info keuangan konsumen, khususnya gosip mengenai kesanggupan pelanggan menyanggupi kewajiban jangka pendeknya. Analisis yang dilaksanakan akan tergantung pada besarnya kredit, rentang waktu kredit, jenis usaha konsumen, besar kecilnya usaha konsumen dan lain-lain.

5. Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan

Karyawan atau kandidat karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah perusahaan yang hendak dimasukinya tersebut memiliki prospek keuangan yang elok. Beberapa aspek yang mampu dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan ke mampuan menghasilkan kas dari perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah mampu menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkatkeuntungan yang masuk akal bagi sebuah industri. Apabila perusahaan akan memasarkan sahamnya di pasar modal, maka pemerintah (dalam hal ini Bapepam) akan menganalisis keuangan perusahaan untuk memilih patut tidaknya perusahaan tersebut untuk go public.

7. Analisis Internal

Pihak internal perusahaan memerlukan isu perihal kondisi keuangan untuk memilih sejauh mana pertumbuhan perusahaan. Informasi semacam ini mampu digunakan selaku basis penilaian prestasi administrasi. Bagi pihak manajemen, info keuangan tertentu mampu dipakai selaku dasar pengambilan keputusan, untuk penyusunan rencana atau untuk mengecek pergantian taktik.

  Pengertian Dan 4 Perspektif Balanced Scorecard

8. Analisis Pesaing

Kondisi keuangan mampu dianalisis oleh perusahaan untuk memilih sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi seperti ini bisa digunakan untuk penentuan seni manajemen perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut pangsa pasar, atau keputusan-keputusan yang lain.

9. Penilaian Kerusakan

Kadangkala analisis keuangan juga bisa digunakan untuk memilih besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan perusahaan mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis keuangan mampu dipakai oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yangdialami oleh perusahaan. Informasi ini mampu digunakan untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan.

Analisis risiko untuk rentang waktu yang pendek dijalankan dengan menganalisis likuiditas perusahaan. Analisis kredit banyak memerlukan jenis analisis seperti ini. Sedangkan untuk analisis risiko jangka panjang, diperlukan analisis solvabilitas. Analisis bantuan jangka panjang mirip dalam obligasi akan banyak memakai jenis analisis ini.

(Baca juga : macam-macam rasio keuangan dan rumusnya)

Biasanya analis sesudah mengidentifikasi tujuan dari analisis keuangan, merumuskan arah dan lingkup analisisnya. Secara lazim lazimnya profitabilitas perusahaan menjadi perhatian pokok untuk setiap tujuan yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis internal, analisis oleh penanam modal, analisis pesaing ialah tipe analisis yang sangat memerlukan isu profitabilitas. Analisis risiko juga cukup penting sebab risiko merupakan imbangan profitabilitas untuk memilih prospek dan kesehatan perusahaan.

Demikian pengertian dan tujuan analisis pembukuan keuangan. Intinya, kinerja keuangan suatu perusahaan akan mampu dinilai dan dievaluasi sehabis melaksanakan serangkaian analisis pembukuan keuangan perusahaan hingga dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan.