Selain itu, ungkapan lain dari budbahasa yaitu budbahasa, su berarti baik dan sila artinya kebiasaan. Jasi akhlak mempunyai arti kebiasaan atau tindakan insan yang baik (Suhardana, 2006)
Etika yakni suatu konsepsi perihal sikap benar dan salah (Lawrence, Weber dan Post, 2005). Etika menjelaskan terhadap kita apakah sikap kita bermoral atau tidak berhubungan dengan kekerabatan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita harapkan meraka berpikir dan bertindak terhadap kita. Menurut usulan David P. Baron (2005), adat yakni sebuah pendekatan sistematis atas penilaian etika yang didasarkan atas pikiran sehat, analisis, sintetis, dan reflektif.
Selanjutnya, bisnis adalah kegiatan terorganisir untuk memenuhi kebutuhan dengan menciptakan barang atau jasa dalam rangka menerima laba serta meningkatkan kualitas hidup. Uraian lengkap perihal ini dapat dibaca di pemahaman bisnis berdasarkan para andal.
Pengertian Etika Bisnis
Menurut Muslich (2004: 9) budpekerti bisnis mampu diartikan selaku wawasan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang mengamati norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Etika bisnis terkait dengan problem evaluasi kepada aktivitas dan sikap bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Murti Sumarni, 1995:21). Chandra R (1998: 20) menyertakan bahwa perubahan-pergantian besar dalam oraktik pengelolaan bisnis dewasa ini mengakibatkan perhatian terhadap adat bisnis semakin penting.
Oleh sebab itu, adat bisnis merupakan pengetahuan pedagang perihal tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang mengamati norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi keperluan masyarakat dan menemukan laba melalui transaksi.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip budbahasa bisnis bertujuan menunjukkan contoh cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk meraih tujuannya. Prinsip-prinsip adab bisnis (Muslich, 2004) mencakup:
- Prinsip ekonomi; dalam hal ini perusahaan bebas mempunyai wewenang sesuai dengan bidang yang dilaksanakan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kesejahteraan, kemakmuran para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
- Kejujuran; prinsip ini menjadi nilai paling mendasar dalam mendukung kesuksesan kinerja perusahaan. Dalam relevansinya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka penduduk yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh iktikad tinggi bagi perusahaan tersebut.
- Niat baik dan tidak berencana jahat; berafiliasi erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak menolong perusahaan dalam membangun dogma penduduk , justru kejahatan dalam buka usaha akan menghancurkan perusahaan tersebut. Niatan dari sebuah tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang ingin diraih dari suatu perusahaan.
- Adil; mengusulkan perusahaan untuk bertingkah adil terhadap pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis.
- Hormat pada diri sendiri; prinsip ini yakni cermin penghargaan yang aktual pada diri sendiri dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.
Menurut Sonny Keraf (1998), setidaknya ada lima prinsip yang dijadikan titik tolak anutan perilaku dalam menjalankan praktik bisnis yakni:
- Prinsip Otonomi; memberikan sikap kemandirian, keleluasaan, dan tanggungjawab. Orang yang mandiri bermakna orang yang dapatmengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kesanggupan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
- Kejujuran; menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan yaitu apa yang dikatakan, dan apa yang dibilang yaitu yang dijalankan. Juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan banyak sekali komitmen, perjanjian , dan perjanjian yang telah disepakati.
- Keadilan; menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, adalah sebuah sikap yang tidak membeda-bedakandari aneka macam aspek baik dari aspek ekonomi, aturan, maupun faktor yang lain.
- Saling menguntungkan; menanamkan kesadaran bahwa dalam buka usaha perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis mesti diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
- Integritas Moral; adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil dan dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Demikian pengertian adab bisnis dan prinsip-prinsipnya. Selain dipakai dalam organisasi jual beli, dapat pula dipakai pada perjuangan lainnya contohnya yang dikelola pedagang kaki lima supaya tidak melanggar hak-hak pelanggan.