Pelajaran Bahasa Indonesia: Diksi Dan Gaya Bahasa

pelajarancg.blogspot.com, – Menulis merupakan kegiatan yang menciptakan inspirasi secara terus-menerus dalam bentuk tulisan yang terstruktur yang mengungkapkan gambaran, maksud, ide, perasaan (ekspresif). Untuk itu penulis atau pengarang membutuhkan keterampilan dalam hal struktur bahasa dan kosa kata. Yang paling penting dalam menulis yaitu penguasaan kosa kata yang ialah bab dari diksi. Ketepatan diksi dalam membuat sebuah tulisan atau karangan tidak mampu diabaikan demi menciptakan goresan pena yang gampang diketahui.

Pelajari: PENGERTIAN KATA BAKU, KATA TIDAK BAKU, DAN KATA SERAPAN BESERTA CONTOHNYA

Diksi mampu diartikan selaku pilihan kata pengarang dalam mengggambarkan “cerita” pengarang. Walaupun dapat diartikan begitu, diksi tidak hanya pilih-memilih kata saja atau mengungkapkan gagasan pengarang, namun juga meliputi gaya bahasa, dan perumpamaan-ungkapan.

Ungkapan majas sering dianggap sebagai padanan kata dari gaya bahasa, namun bergotong-royong majas tergolong dalam gaya bahasa. Dalam goresan pena ini pengertian gaya bahasa ialah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu, untuk tujuan tertentu.

Pemakaian gaya bahasa juga mampu menghidupkan apa yang dikemukakan dalam teks, karena gaya bahasa dapat mengemukakan ide yang penuh makna dengan singkat.

Pemakaian majas baik dalam pendidikan atau yang yang lain diperlukan mampu menolong dalam goresan pena. Apalagi bagi para pendidik, juga penulis, Baik novel ataupun penulis puisi. Majas mampu dijadikan sebagai cara mengungkapkan pikiran lewat bahasa secara khas yang menunjukkan jiwa dan kepribadian penulis dengan opsi kata, frase, klausa, dan kalimatnya.

Berikut pelajaran Bahasa Indonesia: ihwal majas terutama terkait apa yang dimaksud dengan Diksi dan Gaya Bahasa dalam soal Pengertian, syarat dan macam-macamnya dalam pembahasan pelajarancg.blogspot.com

 Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide secara terus PELAJARAN BAHASA INDONESIA: DIKSI DAN GAYA BAHASA

DIKSI

Apa yang dimaksud Diksi atau opsi kata adalah hasil dari upaya menentukan kata yang tepat untuk digunakan dalam suatu tuturan bahasa. Diksi bukan sekedar memilih yang tepat tetapi untuk menentukan kata mana yang tepat digunakan dalam kalimat yang maknanya tidak berlawanan dengan nilai-nilai yang diakui penduduk . Diksi mampu diartikan sebagai pilihan kata pengarang dalam mengggambarkan “cerita” pengarang. Walaupun mampu diartikan begitu, diksi tidak cuma pilih-memilih kata saja atau mengungkapkan ide pengarang, namun juga meliputi gaya bahasa, dan istilah-istilah.

Contohnya: kata mati, yang berarti meninggal, wafat, kembali ke haribaan Tuhan

Syarat-syarat diksi

1) Ketepatan penyeleksian kata

Indikator ketepatan penyeleksian kata antara lain:

  • Mengomunikasikan ide berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia.
  • Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif).
  • Menghasilkan tanggapanpembaca atau pendengar sesuai dengan keinginan penulis atau pembaca.
  • Menghasilkan sasaran komunikasi yang diharapkan.
  Majas Hiperbola: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Dalam komunikasi maupun membuat suatu tulisan atau karangan, Ketepatan penyeleksian kata berisikan beberapa opsi kata antara lain:

  • Denotatif dan konotatif.
    Denotatif ialah makna masuk akal yang sesuai dengan apa adanya. Contohnya: makan bermakna memasukkan sesuatu ke dalam ekspresi, dikunyah dan ditelan. Makna kata makan mirip ini ialah makna denotatif. Sedang Konotatif ialah makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial eksklusif dan standar perhiasan yang dikenakan pada suatu makna konseptual. Makna konotatif tidak tetap. Contohnya: kamar kecil mengacu pada kamar yang kecil(denotatif), namun kamar kecil berarti jamban (konotatif).
  • Kesesuaian kata. Syarat kesesuaian kata, selaku berikut:
    1. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampur adukan dengan kata tidak baku yang dipakai dalam pergaulan. Contoh: hakikat (baku) : hakekat (tidak baku)
    2. Menggunakan kata yang nakan kata ber dengan nilai sosial dengan teliti. Contoh: kencing (kurang sopan) : buang air kecil (lebih sopan)
    3. Menggunakan kata berpasangan dan bertentangan makna dengan cermat. Contoh: sesuai bagi (salah) : sesuai dengan (benar)
    4. Menggunakan kata dengan suasana tertentu. Contoh: berjalan lambat, mengesot dan merangkak.
    5. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karya ilmiah dan komunikasi non ilmiah memakai kata populer. Contoh: alasan (ilmiah), pembuktian (terkenal)
    6. Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis. Contoh: tulis, baca, kerja (bahasa lisan) : menulis, membaca, melakukan (bahasa tulis)
  • Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan cita-cita penulis atau pembaca.
  • Menghasilkan target komunikasi yang diperlukan.

GAYA BAHASA

Apa yang dimaksud dengan Gaya Bahasa yakni penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan dan anggapan dengan maksud tertentu, gaya bahasa berkhasiat untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam mengatakan.

Macam-macam gaya bahasa

1. Gaya bahasa penegasan

Bermacam-macam gaya penegasan diantaranya:

  • Inversi ialah gaya bahasa yang berupa susunan kalimat terbalik dari subyek-predikat menjadi predikat-subjek. Contoh: indah benar pemandangannya.
  • Retoris adalah gaya bahasa berupa kalimat tanya yang tidak memerlukan tanggapan. Contoh: bukankah peran kalian masih banyak.
  • Koreksio ialah gaya bahasa yang mengoreksi kata-kata yang dianggap salah dengan kata-kata pembetulannya. Contoh: dia sedang tidur, oh ternyata sedang di kamar kecil.
  • Repetisi adalah gaya bahasa dengan mengulang ulang kata atau kalangan kata. Repetisi sering digunaka dalam pidato. Contoh: kita harus berupaya,kita mesti mencar ilmu, kita harus mampu sehingga kita mesti bakir.
  • Paralelisme yaitu gaya bahasa dengan pengulangan yang sering digunakan dalam puisi. Dapat dibedakan menjadi dua yakni anafora dan epifora. Enomerasio yakni gaya bahasa yang menyebutkan beberapa peristiwa saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan. Contoh: bintang-bintang gemerlapan, rembulan bersinar, angin berembus sepoi-sepoi
  • Klimaks adalah gaya bahasa yang mengungkapkan bebrapa hal secara berturut-turut semakin memuncak. Contoh: semenjak detik, menit, jam dan hari ini aku tidak merokok lagi.
  • Antiklimaks yaitu gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut kian menurun. Contoh: jangan seribu, seratus,serupiah bahkan sesen pun aku tidak menjinjing duit.
  • Asidenton yaitu gaya bahasa yang menerangkan beberapa hal sederjat secara berturut0turut tanpa kata penghubung. Contoh: baju, celana, kaos, sarung dan kaos kaki dicuci semuanya
  • Polisidenton adalah gaya bahasa yang menjelaskan beberapa hal sederajat secara berturut-turut dengan kata penghubung. Contoh: buku dongeng dan sepatu serta tas dibeli oleh kakak untuk adik.
  • Pleonasme yaitu gaya bahasa yang memakai kata aksesori secara berlebihan. Contoh: bawah umur sedang turun ke bawah.
  • Tautologi yaitu gaya bahasa dengan pengulangan kata,kalangan kata, atau sinonimnya. Contoh: tiba. Datanglah malam ini juga wahai sahabatku.
  • Praterito ialah gaya bahasa yang menyembunyuikan maksud biar ditebak oleh pembaca atau pendengarnya. Contoh: senang sekali mampu diterima kuliah di UGM. Kelak kalian mampu merasakan sendiri.
  • Elipsis adalah gaya bahasa yang menggunakan kalimat elips (kalimat tidak lengkap). Contoh: ayo, tidur! (maksudnya : ayo, anak-anak tidur!)
  • Interupsi ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok kata yang disisipkan untuk menjelaskan sesuatu. Contoh: buku pelajarancg ini, yang ku cari selama ini, yang kudapatkan dari seorang teman.
  • Ekslamasio yakni gaya bahasa yang menggunakan kata seru. Yang termasuk kata seru di antaranya, ialah ah,aduh,amboi,astaga,awas,oh,wah. Contoh: awas, ada anjing galak!
  Contoh Teks Eksposisi Singkat Tentang Sekolah

2. Gaya bahasa perbandingan

Bermacam-macam gaya perbandingan diantaranya:

  • Tropen adalah gaya bahasa yang memakai kata atau istilah lain dalam ungkapan sejajar. Contoh: pikirannya melambung tinggi (sejajar dengan memikirkan mahir-jago)
  • Simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol (lambang) benda, binatang, atau tumbuhan. Contoh: lintah darat mesti dibasmi.
  • Antonomasia yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata (istilah) tertentu untuk mengambil alih nama orang atau sebaliknya. Contoh: kartini yaitu Srikandi Indonesia.
  • Alusio ialah gaya bahasa yang mengggunakan istilah.pribahasa, atau sampiran pantun secara biasa . Contoh: petugas itu dijasikan kambing hitam.
  • Eufismisme yaitu gaya bahasa yang memakai kata atau golongan kata penghalus. Contoh: beliau sedang ke kamar belakang (kamar belakang penghalus dari WC).
  • Litotes yakni gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan untuk merendahkan diri. Contoh: ayo mampir ke gubuk kami (rumah).
  • Hiperbola yaitu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Contoh: tawanya menggelegar sampai membelah bumi.
  • Perifrasis ialah gaya bahasa yang memakai sebuah kata atau kalangan kata dengan kata atau kalangan lain. Contoh: aku merasa bahagia mampu belajar di kota pelajar (Yogyakarta).
  • Personifikasi yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seperti hidup atau bernyawa. Contoh: Buih bahari menjilat panta.
  • Sinekdoke yakni gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud yakni seluruh bab atau sebaliknya.
  • Pars protato: gaya bahsa yang menyatakan sebagian, tetapi untuk seluruh bab. Contoh: setiap kepala mesti membayar uang dua ribu rupiah (setiap kepala : setiap orang).
  • Totem proparte adalah gaya bahsa yang menyatakan seluruh bab untuk sebagian. Contoh: Flu burung menyerang Indonesia. (maksudnya penyakit flu burung menyerang beberapa orang Indonesia).
  • Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan sebuah nama barang, namun yang dimaksud ialah benda lain. Contoh: setiap hari saya minum aqua (tujuannya adalah air minum).
  • Alegori yaitu gaya bahasa yang membandingkan kehidupan insan dengan alam secara utuh. Contoh: keduanya selamatlah sampai di pantai dituju. (tujuannya mencapai kehidupan yang senang)
  • Metafora ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau elompok kata dengan arti bukan bahu-membahu untuk membandingkan suatu benda yang lain. Contoh: si jantung hatinya telah pergi tanpa pesan (jantung hati : kekasih).
  • Simile yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata perbandingan antara lain seperti kolam umpama, laksana, bagaikan. Contoh: muka kedua orang itu bagaikan dibelah dua.
  Dialog Wawancara Dengan Pemilik Perusahaan Pabrik Tempe ​

3. Gaya bahasa kontradiksi

Bermacam-macam gaya pertentangan diantaranya:

  • Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung dua pernyataan saling bertentangan, namun mengandung kebenaran. Contoh: hatinya bersedih dihari ulang tahunnya yang meriah ini.
  • Antisesis ialah gaya bahasa yang memakai paduan harta dengan arti berlawanan. Contoh: kaya atau miskin sama dihadapan Tuhan.
  • Anokronisme yaitu gaya bahasa yang pernyataannya tidak cocok dengan kejadian. Contoh: kerajaan majapahit runtuh karena diserang Sriwijaya.
  • Kontradiksio yakni gaya bahasa yang mengandung pertentangan. Contoh: semua hadirin dilarang masuk kecuali petugas.
  • Okupasi ialah gaya bahasa yang mengandung kontradiksi, tetapi diberi penjelasan. Contoh: dulunya beliau anak bandel, namun sekarang beliau baik.

4. Gaya bahasa sindiran

Bermacam-macam gaya kontradiksi diantaranya:

  • Ironi ialah gaya bahasa sindiran yang halus. Contoh: harum benar bau badanmu, sudah dua hari kamu belum mandi.
  • Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran yang agak garang. Contoh: aku muak setiap menyaksikan mukanya.
  • Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang sungguh garang. Contoh: benar-benar kamu badak.
  • Antifrasis yaitu gaya bahasa ironi dengan kata atau golongan kata yang bertentangan. Contoh: “lihatlah si gendut ini”, ketikas si kurus datang.
  • Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mengecilkan realita sebetulnya. Contoh: jangan heran bahwa ia menjadi kaya karena pelit.

Saya harap postingan ini bermanfaat untuk Anda! utamanya bagi para pelajar yang baru mulai mempelajari soal pelajaran soal Majas dalam Bahasa Indonesia. Para Pelajar tidak perlu bingung soal ini, mari kita belajar meskipun secara vitual atau online bareng Kurikulum pelajarancg.blogspot.com

Pelajari: Pengertian Gaya Bahasa dalam Puisi

Pelajarancg yakni Blog yang ditulis dengan tujuan membantu para pelajar juga siswa-siswa dalam mempelajari materi-materi yang dipelajari di sekolah. Materi yang dimaksud yakni bermacam-macam bahan pelajaran sekolah secara lengkap dari aneka macam tingkatan mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK sampai perguruan tinggi.