Pelajaran Agama Islam Tentang Sunan Wali Songo

KURIKULUM PELAJARAN : Al-Quran telah menerangkan bahwa wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa terhadap Allah. Mereka yang menyebarkan aliran Islam. Wali Allah di dunia ini jumlahnya banyak, namun dalam pelajarancg ini yang akan kita pelajari hanyalah Wali Songo atau 9 Wali.

Tahukah kalian, siapakah 9 wali atau wali songo itu? wali songo memiliki arti sembilan orang wali. wali songo diketahui sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa. Mereka tinggal di tiga kawasan penting pantai utara pulau Jawa, adalah Surabaya Gresik Lamongan di Jawa Timur, Demak Kudus Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Apa saja cerita contoh dan nama-nama dari wali songo (9 Sunan)? untuk mengenal lebih dalam, pelajari bahan sejarah dalam pelajaran agama Islam berikut dengan seksama!

Quran telah menjelaskan bahwa wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada All PELAJARAN AGAMA ISLAM TENTANG SUNAN WALI SONGO
Gambar: nama-nama 9 Sunan dalam wali songo

1. SUNAN GRESIK (MAULANA MALIK IBRAHIM)

Maulana malik Ibrahum atau Sunan Gresik atau Sunan Tandhes. Beliau lahir di Samarkand, Asia Tengah. Beliau berdakwah di Gresik hingga simpulan wafatnya di Desa Gapura, Gresik Jawa Timur. Pada Masa itu kerajaan yang berkuasa di Jawa Tmur yaitu Majapahit. Raja dan rakyatnya pada umumnya masih beragama Hindu dan Budha. Sebagian rakyat Gresik telah ada yang beragama Islam, namun masih banyak yang beragama Hindu atau bahakan tidak beragama sama sekali.

Dalam dakwahnya Sunan Gresik memakai cara yang bijaksana dan taktik yang tepat menurut fatwa Al Quran dari firman Allah SWT yakni: “Hendaklah engkau ajak ke jalan Tuhan Mu dengan Hikmah (Kebijaksanaan) dan dengan petunjuk-isyarat yang baik serta ajaklah mereka berdialog (bertukar pikiran) dengan cara yang sebaik-baiknya. ” (QS, An-Nahl : 125)

Dalam mengembangkan Islam beliau tidak eksklusif menentang kepercayaan mereka melainkan mendekati mereka dengan sarat nasihat, dia tunjukkan keindahan dan ketinggian budbahasa Islami sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW. Sifatnya lemah lembut dan ramah tamah kepada siapa saja, baik sesama muslim atau dengan non muslim menjadikannya populer selaku tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati. Lepribadiannya yang baik itulah yang menarik hati masyarakatsetempat sehingga mereka berbondong-bondong masuk agama Islam dengan suka rela dan menjadi pengikut ia yang setia. Kisah teladan Maulana Malik Ibrahim adalah semangatnya mendakwahkan fatwa Islam, sunan Gresik banyak membela rakyat (Jawa) yang tertindas oleh Majapahit, suka menolong fakir miskin, mengajarkan cara-cara gres bercocok tanam, dan menyembuhkan orang sakit dengan daun-daunan tertentu.

  Terangkan Bukti Dari Teori Arus Balik!

2. SUNAN AMPEL (RADEN RAHMAT)

Sunan Ampel atau Raden Rahmat adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Beliau dilahirkan di Aceh. Ketika berumur 20 Tahun, Sunan Ampel hijrah ke Pulau Jawa. Beliau meneruskan harapan dan usaha Maulana Malik Ibrahim.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1481. Makam Sunan Ampel terletak di bersahabat mejid Ampel, Surabaya. Keteladanan sunan Ampel yakni beliau mengajarkan falsafah Moh Limo atau tidak mau melakukan lima tindakan tercela. Prabu Brawijaya terkesan dengan anutan agama Islam sebagai aliran akal pekerti yang mulia. Maka saat Raden Rahmat memberitahukan ajarannya yakni agama Islam Prabu Brawijaya tidak marah, cuma saja saat ia diajak untuk memeluk agama Islam beliau tidak mau. Ia ingin raja Budha yang terakhir di Majapahit.

Raden Rahmat diperbolehkan menyiarkan agama Islam di daerah Surabaya bahkan diseluruh wilayah Majapahit, dengan catatan bahwa rakyat dilarang dipaksa, Raden Rahmat pun memberi penjelasan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

3. SUNAN BONANG (MAKHDUM IBRAHIM)

Sunan Bonang yakni putra Sunan Ampel dan sekaligus muridnya. Ia wafat pada tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban Jawa Timur. Kisah keteladanannya ialah cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka, yakni berupa seperangkat gamelan yang disebut Bonang. Oleh alasannya adalah itu, dia diketahui dengan istilah Sunan Bonang.

Setiap Raden Makhdum Ibrahim membunyikan Bonang niscaya banyak penduduk yang datang ingin mendengarnya. Begitulah siasat Raden Makhdum Ibrahim yang dikerjakan penuh kesabaran. Setelah rakyat sukses direbut simpatinya tinggal mengisi pedoman agama Islam kepada mereka. Tembang-tembang yang diajarkan Raden Makhdum Ibrahim adalah tembang yang berisikan anutan agama Islam. Sehingga tanpa terasa masyarakatsudah mempelajari agama Islam dengan senang hati, bukan dengan paksaan. Sunan Bonang juga pengubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati.

4. SUNAN DRAJAT

Nama asli Sunan Drajat yakni Raden Qosim, ia ialah adik dari Raden Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Ia diperkirakan wafat pada 1522. Pesantren Sunan Drajat diresmikan di Desa Drajat, Kcamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Dalam catatan sejarah wali songo, Raden Qosim disebut sebagai seorang wali yang hidupnya paling bersahaja, walau dalam problem dunia ia juga tekun mencari rezeki. Hal itu disebutkan seikap ia yang senang memberi. Dikalangan rakyat biasa dia bersifat lemah lembut dan sering membantu mereka yang menderita. Di antara anutan dia yang terkenal ialah sebagai berikut:

  • Berilah isyarat terhadap orang boodoh (buta).
  • Sejahterakanlah kehidupan rakyat yang miskin (kurang makan).
  • Ajarkanlah kecerdikan pekerti (budpekerti) kepada yang tidak tahu aib atau yang belum punya etika tinggi.
  • Berilah perlindungan terhadap orang-orang yang menderita atau tertimpa tragedi.

Ajaran-fatwa ini sangat sederhana, siapapun dapat mengamalkannya sesuai tingkat dan kesanggupan masing-masing. Bahkan pemeluk Islam lainpun tidak berkeberatan untuk mengamalkannya.

Dibidang kesenian, disamping populer selaku mahir ukir ia juga pertama kali yang menciptakan Gending Pangkur, sampai sekarang gending tersebut masih digemari rakyat Jawa. Sunan Drajat demikian gelar Raden Qosim, diberikan terhadap dia kerena beliau bertempat tinggal di sebuah bukit yang tinggi, seakan melambangkan tingkat ilmunya yang tinggi, yakni tingkat atau derajat para ulama muqarrobin, adalah ulama yang erat dengan Allah SWT.

  Pada Rapat Ppki Tanggal 19 Agustus 1945 Disarankan Terhadap Presiden Republik Indonesia Untuk Membentuk Panitia Kecil. Peran Panitia Kecil Tersebut Yaitu

Kisah keteladannya ialah cera dakwanya yang menekankan keteladanan dalam hal sikap yang terpuji, kedermawanan, jerih payah, dan selaku pengamalan agama Islam. Sunan Drajat juga berdakwah lewat kesenian. Tembang Macapat Pengkur disebut selaku ciptaannya.

5. SUNAN KUDUS

Sunan kudus adalah putera Raden Usman haji yang bergelar Sunan Ngudung dari Jipang Panolan, Blora, Jawa Timur. Nama asli beliau adalah Ja’fat Sadiq. Sunan Kudus mempunyai peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Ia menduduki posisi sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, dan hakim peradilan negara. Sunan Kudus banyak berdakwah di golongan penguasa dan priayi Jawa. Di Kudus pada waktu itu penduduknya masih banyak yang beragama Hindu dan Budha. Untuk mengajak mereka masuk Islam tentu bukannya pekerjaan mudah. Terlebih mereka yang masih memeluk keyakinan lama dan memegang teguh budbahasa-istiadat lama, jumlahnya tak sedikit. Di dalam masyarakat seperti itulah Ja’far Sadiq harus berjuang menegakkan agama.

Sunan Kudus mengajarkan Islam dengan cara tenang dan lemah lembut. Beliau dengan secara perlahan-lahan menghapus kepercayaan Hindu dan Budha dengan memasukkan pemikiran Islam dalam pedoman mereka. Di antara yang pernah menjadi muridnya yakni Sunan Prawata penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang populer yakni Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.

6. SUNAN GIRI

Sunan Giri yakni putra maulana Ishaq. Ia tergolong murid Sunan Ampel dan seperguruan dengan Sunan Bonang. Salah satu  keturunannya adalah Sunan Giri Prapen yang berbagi agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima. Sunan Giri sungguh berjasa mendakwahkan Islam di Jawa bahkan hingga ke daerah timur Indonesia. Beliau pernah menjadi hakim dalam masalah pengadilan Syeh Siti Jenar, seorang wali yang dianggap murtad sebab menyebarkan faham Pantheisme dan meremehkan syariat Islam yang disebarkan para wali yang lain. Dengan demikian, Sunan Giri ikut menghambat tersebarnya pedoman yang bertentangan dengan faham Ahlussunnah wal jama’ah. Keteguhannya dalam memberitakan agama Islam secara murni dan konsekuen menjinjing imbas positif bagi generasi Islam selanjutnya. Islam yang disiarkannya ialah Islam sesuai aliran Rasulullah tanpa dicampuri dengan budbahasa istiadat usang.

Di dalam kesenian dia juga berjasa besar, karena beliaulah yang pertama kali membuat Asmaradana dan Pucung, beliau pula yang menciptakan tembang-tembang dolanan anak-anak yang bernafas Islam antara lain: Jamuran, Cublak-cublak Suweng, Jithungan dan Delikan.

7. SUNAN KALIJAGA (RADEN SAID)

Nama orisinil Sunan Kalijaga yakni Raden Said. Beliau ialah putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Manur (Syekh Subakir). Raden Said dimakamkan di Kadilangu, Demak. Sejak kecil Raden Said telah diperkenalkan kepada agama Islam oleh guru agama Kadipaten Tuban. Sunan Kalijaga dikenal selaku wali yang berjiwa besar, berpikiran tajam, dan berpandangan jauh. Beliau berdakwah sebagai mubalig dari satu daerah ke tempat lain. Karena dakwahnya yang sempurna sasaran, beliau mampu diterima di kelompok para bangsawan, kaum cendekiawan, dan para penguasa. Beliau juga menjadi penasehat Kesultanan Demak.

  Tunjukkan peran Frans Kaisiepo terhadap perjuangan mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia!

Sunan Kalijaga memiliki pengetahuan luas dalam bidang kesenian dan kebudayaan Jawa. Beliau memakai wayang dan gamelan sebagai target dakwah. Sunan Kalijaga mengarang cerita wayang yang bernafaskan Islam. Selain itu, dia juga berjasa dalam membuatkan seni ukir, seni busana, seni pahat, dan kesusatraan. Salah satu karya beliau yang populer yaitu lagu llir-ilir. Lagu ini berisi permintaan untuk masuk Islam.

Mungkin anda menggemari: Arti Serta Makna Lirik Lagu Lir-ilir Sunan Kalijaga

8. SUNAN MURIA (RADEN UMAR SAID)

Sunan Muria atau Raden Umar Said yaitu putra Sunan Kalijaga. Ia adalah adik ipar Sunan Kudus. Tempat tinggalnya di Gunung Muria yang letaknya di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah. Seperti ayahnya, Sunan Kalijaga, ia berdakwah dengan cara lembut. Sasaran dakwah dia yaitu para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Beliau lah satu-satu wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk memberikan Islam. Dan beliau pula yang menciptakan tembang Sinom dan Kinanti.

9. SUNAN GUNUNG JATI (SYARIF HIDAYATULLAH)

Sunan gunung jati bernama Syarif Hidayatullah, lahir sekitar tahun 1450. Ayahnya Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, seorang Mubaligh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sungguh diketahui selaku Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar yakni putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramaut, Yaman yang silsilahnya hingga terhadap Rasulullah melalui cucunya Imam Husain.

Sewaktu berada di negeri Mesir Syarif Hidayatullah belajar kepada beberapa ulama besar di daratan timur tengah. Dalam usia muda itu ilmunya telah sangat banyak, maka saat pulang ke tanah leluhurnya adalah Jawa dia tidak merasa kesusahan melaksanakan dakwah.

Sunan Gunung Jati berjasa membuatkan Cirebon selaku pusat dakwah dan pemerintahannya yang lalu menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang berjulukan Maulana Hasanuddin juga berhasil menyebarkan kekuasaan dan berbagi agama Islam di Banten sehingga lalu menjadi Kesultanan Banten.

Sunan Gunung Jati menunjukkan keteladanan yang baik dalam bekerja. Ia sering ikut bermusyawarah dengan para wali lainnya di masjid Demak. Pada pembangunan masjid Agung Sang Ciptarasa (1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para walinya dan sejumlah tenaga jago yang diantaroleh Raden Patah.

KESIMPULAN PELAJARAN AGAMA ISLAM TENTANG SUNAN WALI SONGO

Beberapa peninggalan Wali Songo yaitu:

  • Menara kudus dibangun oleh Sunan Kudus.
  • Masjid agung Demak dibangun oleh Raden Patah.
  • Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin (putra Sunan Gunung Jati).

Wali Songo atau Walisanga mendirikan masjid bergaya arsitektur Hindu ataupun gaya arsitektur yang lain selaku upaya menawan penduduk semoga masuk Islam.

Meneladani sikap Wali Sanga dalam kehidupan sehari-hari mirip teladan:

  • Bersikap lemah lembut;
  • Ramah tamah terhadap orang lain;
  • dan selalu sabar menghadapi duduk perkara.

Contoh acuan tersebut sebagaimana yang dilaksanakan walisongo dalam berbagi agama Islam.

Pengertian dari:

  • Dakwah yakni Menyebarkan aliran Agama Islam.
  • Wali ialah wakil.
  • Teladan adalah Contoh yang baik.
  • Konsekuen ialah Tanggung Jawab.
  • Kesultanan ialah Suatu wilayah yang dipimpin oleh Sultan