Pedagogik Selaku Teori Pendidikan

Pendidikan sebagai sebuah kegiatan insan, dapat kita amati sebagai sebuah praktek dalam kehidupannya, mirip halnya dengan kegiatan insan lainnya, seperti acara dalam ekonomi, kegiatan dalam aturan, beragama dan sebagainya. Disamping itu pula kita mampu mengkaji pendidikan secara akademik, baik secara empirik (pengalaman), yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikannya, maupun dengan renungan-renungan, yang mencoba menyaksikan makna pendidikan dalam suatu lingkup yang luas. Yang pertama mampu disebut praktek pendidikan, sedangkan yang kedua disebut teori pendidikan.

Antara teori dan praktek pendidikan ialah dua halyang tidak mampu dipisahkan, mempunyai komplementer (saling melengkapi), saling mengisi satu sama lainnya. Seperti contohnya pelaksanaan-pelaksanaan pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat dapat dijadikan sumber dalam menyusun suatu teori pendidikan. Begitu pula sebaliknya sebuah teori pendidikan sungguh bermanfaat sebagai suatu anutan dalam melaksanakan praktek pendidikan.
Dalam prakteknya memang ada orang atau pendidik yang tidak mengetahui teori pendidikan atau mempelajarinya. Namun dia sukses dalam membimbing anak latih. Sebaliknya juga mampu terjadi, seorang yang hebat dalam teori pendidikan (mahir pedagogik,  andal filsafat pendidikan, hebat psikologi pendidikan dan sebagainya), belum dijamin bahawa beliau dapat menjadi pendidik yang bagus, berhasil dalam membimbing anak didiknya sendiri.
Teori pendidikan (dalam hal ini pedagogik), perlu dipelajari secara akademik (secara ilmiah di akademi tinggi), terutama pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mempersiapkan lulusannya menjadi pendidik yang bagus di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ilmu pendidikan perlu dipelajari, sebab yang dihadi yakni manusia, menyangkut nasib kehidupan dan hidup insan., akan menyangkut harkat derajat manusia serta hak azasinya. Perbuatan pendidik bukan perbuatan sembrono, melainkan sebuah tindakan yang harus sungguh-sungguh disadarinya, dalam rangka membimbing anak kepada sebuah tujuan yang hendak dituju.
Jika pendidik tidak dibekali teori atau ilmu pendidikan, kemungkinan akan terjerumus mirip yang dikemukakan oleh Gunning tadi, dimana tindakan pendidik (guru) tersebut seperti tindakan orang yang tidak waras atau sebuah perbuatan yang tidak terjadwal, tidak tentu arah tujuannya.
Untuk itu Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari, karena akan memberi beberapa manfaat seperti :
  1. dapat dijadikan selaku pedoman untuk mengetgahui arah serta tujuan mana yang hendak diraih.
  2. untuk menghindari atau sedikitnya meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam praktek, sebab dengan mengetahui teori pendidikan, seseorang akan mengetahu mana yang boleh dan dilarang dikerjakan walaupun teori tersebut bukan suatu resep jitu.
  3. dapat dijadikan sebagai tolak ukur hingga dimana seseorang sudah berhasil melakukan tugas dalam melakukan pendidikan.
Dari alasan-alasan di atas ilmu pendidikan selaku teori perlu kita pelajari sebab praktek mendidik tanpa didasari oleh teori perihal pendidikan akan menenteng kita terhadap kemungkinan berbuat kesalahan.