Pecahan biasa atau bilangan adonan dapat dinyatakan dlm bentuk kepingan desimal. Demikian pula sebaliknya, penggalan desimal mampu dinyatakan dlm bentuk penggalan lazimatau bilangan gabungan. Sekarang silahkan kalian ambil sebuah kalkulator & lakukan kegiatan berikut ini.
Contoh 1:
Dengan memakai kalkulator pastikan nilai dari 9/40
Jawab:
Tekan tombol berikut ini dengan-cara berurutan:
9
|
|
/
|
|
4
|
|
0
|
|
=
|
|
|
|
|
Bilangan berapakah yg ananda peroleh?
Sebutkan ciri-cirinya.
Bilangan seperti 0,225 disebut sebagai bilangan pecahan desimal atau bilangan desimal & dibaca sebagai “nol koma dua dua lima”. Sebaliknya, penggalan desimal mampu diubah bentuknya menjadi serpihan biasa. Sebagai teladan akan diubah 0,225 menjadi bagian dlm bentuk pecahan biasa.
Penyelesaian:
0,225
|
=
|
225
|
→
|
Tulislah dlm bentuk potongan biasa
|
1000
|
225 : 25
|
=
|
9
|
→
|
Sederhanakanlah dgn cara membagi pembilang & penyebut dgn FPB-nya. FPB dr 225 & 1000 adalah 25
|
1000 : 25
|
40
|
Makara, 0,225 = 9/40
Ingat
|
|
Kamu mampu membaca 1,32 selaku “satu tiga puluh dua perseratus”.
|
Jika suatu bilangan desimal lebih dr 1, maka bilangan desimal tersebut mampu ditulis selaku suatu bilangan gabungan.
Contoh 2:
Tulislah 1,32 sebagai suatu bilangan adonan dlm bentuk paling sederhana.
Penyelesaian:
1,32
|
=
|
1
|
32
|
→
|
Bilangan cacah tetap ditulis terpisah dr penggalan.
|
100
|
32 : 4
|
=
|
8
|
→
|
Sederhanakan kepingan itu. FPB dr 100 & 32 ialah 4.
|
100 : 4
|
25
|
Jadi, 1,32 = 18/25.
Selanjutnya, untuk menulis suatu penggalan dlm bentuk desimal, ananda mampu menulisnya dgn cara membagi pembilang & penyebut. Perhatikan pola berikut ini.
Kamu pula dapat menggunakan kalkulator untuk membagi pembilang dgn penyebut.
Contoh 3:
Seorang tukang kayu ingin melobangi sebuah kayu dgn diameter tak lebih dr 0,6 inci. Dapatkah ia menggunakan bor dgn ukuran 5/8 inci?
Penyelesaian:
Kamu dapat menggunakan sebuah kalkulator untuk membagi 5 dgn 8 yakni dgn menekan tombol berikut.
Karena 0,625 > 0,6 maka si tukang kayu tersebut tak dapat memakai bor dgn ukuran 5/8 inci, alasannya adalah lubanya akan terlalu besar.
Pada serpihan, jikalau ananda membagi pembilang dgn penyebut & sisanya yakni nol, maka hasil baginya merupakan bilangan desimal tak berulang. Tetapi, kalau hasil baginya mengulang sebuah angka atau sekelompok angka tertentu tanpa tamat, maka bilangan desimal itu disebut bilangan desimal berulang.
Sebagai teladan:
0,4444… = 0,4 → garis datar yg ada di atas 4 memberikan bahwa angka 4 berulang.
Pembulatan Bilangan Desimal
Jika bilangan desimal itu dibulatkan hingga satu tempat desimal, maka dapat ditulis 0,4. Angka 4 tak berubah karena angka di kanannya yakni 4 kurang dr 5.
Contoh 4:
Tulislah setiap potongan berikut selaku suatu bilangan desimal.
a. 4/15
b. 8/11
Penyelesaian:
a. Dengan cara menghitung, maka pecahan 4/15 mampu kita pastikan bilangan desimalnya yakni selaku berikut.
Kaprikornus, 4/15 = 0,26
b. Dengan cara menggunakan kalkulator maka kepingan 8/11 dapat kita pastikan bilangan desimalnya yakni sebagai berikut.
Angka 72 berulang. Jadi 8/11 = 0,72
Aturan Pembulatan Bilangan Desimal
Aturan atau ketentuan dlm membulatkan bilangan serpihan desimal ialah selaku berikut.
■ Jika angka yg mengalami pembulatan < 5, maka angka tersebut dihilangkan.
Misalnya:
⇒ 1,54 = 1,5 (dibulatkan hingga satu kawasan desimal)
⇒ 2,783 = 2,78 (dibulatkan hingga dua tempat desimal)
⇒ 7,1534 = 7,153 (dibulatkan sampai tiga kawasan desimal) & seterusnya.
■ Jika angka yg mengalami pembulatan ≥ 5, maka angka di depannya ditambah satu.
Misalnya:
⇒ 2,6 (dibulatkan hingga satu daerah desimal)
⇒ 4,789 = 4,79 (dibulatkan sampai dua kawasan desimal)
⇒ 10,5438 = 10,544 (dibulatkan hingga tiga tempat desimal).
Contoh 5:
■ Jika 0,266 dibulatkan sampai satu desimal, menjadi 0,3 ( 2 berubah menjadi 3, alasannya angka di kanannya yaitu 6 lebih atau sama dgn 5)
■ Jika 0,266 dibulatkan sampai dua desimal, menjadi 0,27 ( 6 menjelma 7, alasannya angka di kanannya yakni 6 lebih atau sama dgn 5)
■ Jika 0,725 dibulatkan sampai satu desimal, menjadi 0,7 ( 7 tetap, alasannya angka di kanannya yaitu 2 kurang dr 5).
■ Jika 0,725 dibulatkan hingga dua desimal, menjadi 0,73 ( 2 menjelma 3, alasannya angka di kanannya yaitu 5 lebih atau sama dgn 5).