close

Pantun Cintaku Tak Akan Pudar

Cinta tak selalu romantis. Karena sebagian cinta justru dipenuhi perjuangan.
Perjuangkan cinta.

Karena cinta yang diperjuangkan, harganya niscaya mahal. Jangan pernah biarkan cinta memudar.

source: pixabay.com

Karena jikalau kehabisan cinta, maka hidup ini pastilah gersang.

Jika kau ingin membaca, bacalah pantun cinta penenang hati.

Dan jikapun tidak, cobalah simak pantun dari pantuncinta2000.blogspot.com berikut ini.

Cintaku Telah Tumbuh

Buah mangga dalam goni,
Bertemu berpisah bersalaman.
Telah tumbuh cintaku ini,
Bagai bunga berkembang di taman.

Jalan-jalan ke negeri Kedah,
Rumah gelap nyalakan lentera.
Cinta ini bersemi indah,
Moga akan senantiasa terpelihara.

Pantun Cintaku via pexel.comhttps://www.pexels.com

Pohon renta sudah bau tanah,
Pohon lama bernama cedar.
Meski jarak memisahkan kita,
Cinta dalam hati tak kan pudar.

Jika berkembang bunga melati,
Taman indah akan terbayang.
Jika cinta berkembang di dalam hati,
Trasa kebaikan dan kasih sayang.

Cintaku, Apa Kabarmu?

Sinar surya terasa hangat,
Terbangun pula si anak onta.
Dalam sepi saya teringat,
Pada dirimu yang kucinta.

Selasih itu bukan jamu,
Bunga mentari amat lebar.
Kasihku bagaimana kabarmu?
Sudah usang tak mendengar kabar.

Tegak badan alasannya tulang,
Kuat pohon kayu meranti.
Rindu ini mengajakku pulang,
Bertemu denganmu si jantung hati.

Layang-layang terbang terbang,
Tak kan mampu menjamah awan.
Sayang sayang seribu kali sayang,
Hati rindu di perantauan.

Jangan Cemas, Jangan Khawatir

Bagus emas bukan diukir,
Bagus diri karena ilmu.
Jangan khawatir jangan cemas,
Sepenuh hati cintaku untukmu.

  100 Pantun Cinta Romantis Buat Pacar Tersayang

Baca juga:

Baju higienis banyak yang suka,
Balon besar pegang yang akrab.
Engkaulah kekasihku di dunia,
Kekasihku juga di darul baka.

Tentu panas si bara api,
Kelok sembilan tempat bertemu.
Meskipun tornado mesti kuhadapi,
Rela kutanggung demi dirimu.

Rela Kutanggung Derita, Demi Untukmu

Pagi hari makan ketan,
Lalu pergi jalan-jalan.
Rela kutanggung penderitaan,
Demi kamu yang menjadi pujaan.

Jangan sembuhkan sakit dengan jampi,
Jangan lempar kerikil ke dalam empang.
Malam tiba terbawa mimpi,
Bila siang terbayang-bayang.

Air di kali warnanya keruh,
Warna langit sedang sendu.
Manis sekali senyumanmu itu,
Membuat hati ini dipenuhi rindu.