Norma Kesopanan

Norma Kesopanan – Adalah seperangkat aturan yg memandu perilaku insan untuk beradaptasi dgn aturan kesopanan di penduduk . Aturan ini mengacu pada perilaku menghormati, menghormati, & menghormati budaya perusahaan.

Pelanggaran aturan ini sering tercermin dlm argumen bahwa seseorang tak berpendidikan atau tak menghormati keberadaan budaya yg disokong oleh masyarakat.

Orang – orang di media umum mesti sungguh cendekia untuk memahami apa yg dianggap sopan oleh pada umumnya orang dlm masyarakat tertentu.Artikel ini berfokus pada diskusi perihal pengertian, fungsi & hukuman kesopanan.

Untuk mempermudah pengertian, saya akan mencoba memberi pola. Pada dasarnya, semua peraturan mesti dilaksanakan dgn menghormati penduduk .

Kepatuhan kepada norma ini pula merupakan upaya untuk menghormati penduduk dgn sikap sopan & santun.

Pengertian Norma Kesopanan

norma kesopanan

Apa yg dimaksud dgn sopan? Dan bagaimana menyampaikan bahwa sebuah tindakan itu sopan atau kurang berpendidikan.

Di sini kita mesti mengerti bahwa realitas sosial memiliki kriteria pendidikan yg sungguh relatif. Artinya, dapat dibilang bahwa sesuatu terbentuk atau tidak, sungguh bergantung pada ruang & waktu. Konteksnya yakni kuncinya.

Norma kesopanan merupakan seperangkat aturan yg mengendalikan langkah-langkah sosial dgn cara yg dianggap baik, tertib & sarat rasa hormat.

Tindakan sosial dikerjakan dgn banyak sekali cara, mulai dr cara berpakaian, cara bicara, hingga gerak tubuh & segala sesuatu yg menyangkut interaksi kita dgn orang lain.

Perilaku sesuai dgn standar sederhana di masyarakat diterima dgn respons positif. Sementara itu, pelanggaran aturan ini akan dikenakan sanksi, biasanya dlm bentuk sindiran atau tuduhan.

  Kendaraan Beroda Empat Mercedes - Benz, Periode Sultan ?

Istilah populer di telinga kita ialah perilaku yg baik, yg disebut unggah – ungguh dlm bahasa Jawa, mempunyai arti mengerti perilaku yg baik. Dengan kata lain, pahami aturan kesopanan yg berlaku.

Selanjutnya, kita akan membahas beberapa fitur & hukuman yg umumnya diterima dgn melanggar aturan ini.

Fungsi Norma Kesopanan

  • Sesuaikan perilaku manusia sehingga selalu dlm batas kesopanan.
  • Pertahankan budaya luhur dlm kelompom atau komunitas.
  • Menjaga kekerabatan untuk saling menghargai, menghormati & respek pada orang lain.
  • Sebagai panduan untuk agresi sosial dlm arti sistem sosial yg terkonsolidasi.

Beberapa fitur di atas memperlihatkan bahwa aturan ini memainkan tugas yg sangat penting dlm hubungan sosial & interaksi.

Aturan ini pula menganggap apakah budaya mulia masyarakat yg sopan telah memudar atau masih besar lengan berkuasa.

Fakta mempesona yg sering kita temui di masyarakat. Penjaga norma ini biasanya yakni orang yg lebih renta & berpendidikan. Sering diasumsikan bahwa cowok ketika ini tak mengerti perilaku yg baik.

Mungkin tolok ukur kesopanan yg dipakai oleh para penatua tak berkaitan untuk belum dewasa zaman kini. Karena itu, aturan kesopanan dikala ini sangat dinamis & tak lekang oleh waktu.

Misalnya, di masa lalu, wanita di Bali diterima oleh penduduk tatkala mereka berlangsung di kawasan-tempat lazim tanpa busana atau busana yg menutupi atasan mereka.

Ini karena cara mereka berpakaian adalah norma tatkala itu berlaku. Sekarang norma berubah. Tanpa kain yg menutupi kepala Anda, seseorang mungkin dianggap bernafsu. Apa yg terjadi bila norma ini dilanggar?

Sanksi Norma Kesopanan

Hukuman lazimnya aturan sopan santun ringan. Orang yg melanggarnya terlihat sinis, tak tahu sopan santun, tak menghargai budaya setempat, tak menghormati orang-orang di sekitar mereka, & sebagainya.

  Pengantin Wanita Mengaku Gadis Ternyata Janda

Otoritas yg melaksanakan hukuman yaitu Komunitas itu sendiri. Tindakan penduduk untuk menjatuhkan hukuman biasanya dicela.

Sebagai pola, kita menyaksikan dua orang berjalan tanpa celana. Pertama-tama, kami pikir mereka aneh.

Namun ternyata itu orang sehat yg melakukan eksperimen sosial. Kami menuduh mereka bahwa percobaan yg mereka kerjakan sudah melampaui batas kesopanan.

Contoh lain ialah seorang anak mengundang ayahnya dgn nama saja. Tidak memakai embel – embel mirip “Dad”, “Ayah” & sebagainya.

Kami mencela anak itu sebagai seorang anak. Tetapi tatkala kita menyadari bahwa mereka adalah bule dr penduduk asli Amerika, kita menjadi dapat dikenali, sebab ini yakni norma mereka.

Apa yg kami anggap tak sopan dibesarkan sesuai dgn budaya mereka.

Contoh lain yakni seorang siswa yg mengundang gurunya yg sedang berguru di kelas, dgn panggilan “Cuy”. Siswa seperti ini tak memberikan rasa saling menghormati.

Berbeda tatkala mereka adalah teman dekat di luar sekolah & saling menyapa dgn ungkapan “Cuy”. Konteks kekerabatan di luar kelas berlawanan dr konteks pembelajaran di kelas.

Pada titik ini, kami sudah mempunyai gagasan bahwa norma ini sangat bergantung pada ruang, waktu & konteks. Bisa jadi apa yg kita anggap sopan tak dibesarkan di komunitas lain.

Karena itu, penting untuk memahami standar ini, terutama tatkala kita berada di tempat baru. Memahami tolok ukur pendidikan yaitu salah satu upaya kami untuk “membaca” kondisi sosial & penduduk .

Baca Juga :