Norma Adat: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Contohnya

Norma akhlak merupakan salah satu norma yg sungguh sering kita temukan pada aktivitas sehari-hari. Norma ini lazimnya bersifat turun temurun & diturunkan dengan-cara tak eksklusif di suatu komunitas.

Indonesia selaku negara yg mempunyai keberagaman ras & budaya yg sungguh tinggi, tentu memiliki berbagai macam norma etika.

Setiap potongan wilayah Indonesia, dr sabang sampai merauke, mempunyai norma adat serta kebudayaan yg berlawanan-beda, sesuai dgn budaya yg berlaku.

Oleh alasannya adalah itu, sungguh penting bagi kita untuk mengerti penerapan norma ini dlm penduduk .

Pada postingan ini, kita akan membicarakan & mengetahui pengertian dr norma budpekerti, tujuan, ciri-ciri, serta teladan-teladan penerapannya dlm kehidupan sehari-hari.

Pengertian Norma Adat

Norma adab berasal dr dua kata yaitu norma & pula budpekerti. Norma sendiri yaitu pedoman-pedoman yg bermaksud untuk mengendalikan tingkah laris seseorang dlm suatu kalangan penduduk .

Sedangkan, budpekerti sendiri adalah sesuatu yg dipercayai oleh suatu kelompok penduduk selaku hal yg benar, baik itu alasannya adalah kebiasaan atau petuah leluhur.

Kebudayaan yg berbeda memiliki budbahasa atau kebiasaan yg berlawanan-beda pula.

Sesuatu yg dianggap benar & direkomendasikan oleh suatu etika mampu jadi merupakan sesuatu yg tabu & harus disingkirkan oleh kebiasaan akhlak yg lain.

Berdasarkan pemahaman diatas, kita dapat menawan kesimpulan bahwa norma adab adalah pedoman yg bermaksud untuk mengontrol tingkah laris seseorang dlm penduduk yg ditetapkan berdasarkan adat atau kebiasaan di komunitas tersebut.

Oleh alasannya adalah itu, norma akhlak merupakan sebuah norma yg relatif mirip norma kesusilaan. Berbeda dgn norma agama yg niscaya ataupun norma aturan yg tertulis dengan-cara jelas dlm undang-undang.

 

Tujuan Norma Adat

Tujuan norma adat

Norma budbahasa, mirip norma-norma lainnya mempunyai tujuan utama untuk menertibkan bagaimana seorang individu bertindak dlm suatu kalangan masyarakat.

Norma ini berfungsi agar suatu kalangan penduduk tak melakukan hal-hal yg dianggap menyimpang & mencoreng nama baik komunitas tersebut.

Secara garis besar, kita mampu menyimpulkan tujuan dr norma budpekerti ialah sebagai berikut

  • Menjadi panduan tingkah laris seorang individu dlm suatu golongan penduduk
  • Menjaga agar kelompok masyarakat tersebut tak terjerumus kedalam tindakan yg dianggap mesum atau melenceng
  • Menjaga homogenitas budaya & nilai-nilai dr suatu golongan masyarakat
  • Menjaga keadaan sosial serta status sosial yang sudah mengakar pada kelompok penduduk tersebut

Karena sifatnya yg menurut kebiasaan, persetujuan bersama, & pula pendapat para leluhur, maka norma adab ini kerap bersifat bubuk-debu & tak baku penerapan serta batasan-batasannya.

 

Ciri-Ciri Norma Adat

Ciri-ciri norma adat

Kita sudah mengetahui bahwa fungsi utama dr norma adat yaitu untuk melestarikan kebudayaan yg ada di suatu komunitas & berfungsi untuk menciptakan keteraturan sosial sesuai dgn nilai yg berlaku.

Sekarang, kita akan menjajal untuk membahas ciri-ciri dr norma adat yg ada dlm kehidupan sehari-hari.

Secara umum, terdapat 3 ciri besar norma yg dapat diidentifikasi yaitu

  • Sumber norma
  • Sifat norma
  • Sanksi norma

Setelah ini, kita akan membahas dengan-cara lebih rinci ciri-ciri dr norma adab sesuai dgn ketiga ciri besar yg sudah disebutkan diatas

Sumber Norma Adat

Ciri pertama dr sebuah norma adalah apa yg mendasari atau menjadi sumber dr nilai-nilai yg terkandung dlm norma tersebut.

Untuk norma yg berbasis adab, pastinya yg mendasarinya yaitu kebiasaan-kebiasaan turun temurun yg sudah mengakar & jadinya menjadi budpekerti di suatu kelompok penduduk .

Kebiasaan-kebiasaan ini berasal dr keyakinan, budaya, & tingkah laris yg dianggap normal oleh penduduk yg hidup di kalangan sosial tersebut.

Kebiasaan ini pula diturunkan dengan-cara turun temurun antar generasi dengan-cara non-formal.

Oleh karena itu, seperti yg sudah kita jelaskan diatas, norma ini memiliki perbedaan yg signifikan antar wilayah. Kelompok penduduk dgn kebiasaan yg berlawanan pastinya akan memiliki norma etika yg berlawanan pula.

 

Sifat Norma Adat

Sifat norma adat

Norma akhlak berasal dr nilai & kebiasaan yg sudah melekat dlm suatu komunitas penduduk tertentu. Oleh alasannya adalah ini, sifat dr norma ini adalah tak kekal & berganti seiring dgn berjalannya waktu.

Namun, alasannya adalah berupa kebiasaan yg sudah melekat & terbudayakan besar lengan berkuasa, maka norma ini tak gampang berubah.

Meskipun begitu, arus globalisasi yg sangat tinggi di seluruh dunia merupakan salah satu pendorong terkikisnya nilai-nilai budpekerti yg ada di suatu kawasan & digantikan dgn kebudayaan global.

Selain itu, norma budpekerti pula tak berlaku dengan-cara universal di setiap kawasan & setiap komunitas.

Karena nilai & kebiasaan yg tumbuh di setiap wilayah berbeda, maka adat istiadat serta kebiasaan yg melekat di aderah tersebut pun berlawanan-beda.

Sebagai negara yg mempunyai keberagaman ras & budaya yg sungguh tinggi, tentunya Indonesia mempunyai kebiasaan & budbahasa yg berlainan-beda dr sabang hingga merauke.

 

Sanksi Norma Adat

Ciri terakhir dr sebuah norma ialah sanksi-sanksi yg dipraktekkan tatkala norma tersebut dilanggar oleh seseorang.

Dalam norma adat, meskipun aturan-aturan yg ada kerap bersifat tak tertulis, hukuman-sanksi yg ada pada norma ini umumnya sungguh konkret & dipraktekkan dgn ketat oleh masyarakat penganut adatnya.

Jika melanggar, seseorang dapat diberikan sanksi fisik maupun hukuman sosial. Tetapi, tak mampu diberikan hukuman hukum & administratif.

Sanksi fisik yg diberikan mampu berbentukpembatasan layanan dlm komunitas adat tersebut, ganti rugi material, hingga hukum cambuk, potong tangan, ataupun hukuman mati.

Sanksi sosial yg ada pada norma ini antara lain yaitu pengucilan, rasa aib, & pula penilaian jelek dr para tetangga & orang sekitar.

Hal ini terjadi alasannya tatkala melanggar aturan adat yg ada, maka individu tersebut dianggap sudah menyimpang & pula menciderai kebudayaan serta kebiasaan yg sudah ada turun temurun.

 

Contoh Norma Adat

Contoh norma adat

Seperti yg sudah dijelaskan diatas, norma ini berlandaskan kebiasaan-kebiasaan yg sudah mengakar di kalangan penduduk tertentu. Oleh alasannya itu, hampir semua kebiasaan atau aturan tak tertulis merupakan serpihan dr norma budbahasa.

Berikut ini ialah beberapa teladan norma adat yg mungkin kalian dapatkan dlm kehidupan sehari-hari

  • Membuat tumpengan tatkala sedang mengadakan suatu upacara hajatan
  • Menggunakan baju batik pada program-acara formal & program tertentu
  • Membuat ketupat & opor ayam tatkala idul fitri
  • Larangan untuk menikah dgn marga yg sama bagi orang Batak di
  • Larangan menikah dgn orang Madura bagi orang Kalimantan
  • Mengadakan upacara pembakaran mayat atau ngaben bagi penduduk Bali
  • Mengadakan upacara Sekaten untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta
  • Mengadakan upacara Selapanan dlm etika Jawa tatkala bayi sudah berumur 40 hari
  • Anggapan bahwa laki-laki ialah jago waris keluarga
  • Anggapan bahwa perempuan adalah jago waris keluarga pada budaya Sumatera Barat
  • Melakukan & menaati hari raya nyepi di Bali selaku bentuk memperingati tahun baru saka baik bagi penganut maupun pendatang
  • Melaksanakan tradisi Omed-Omedan di Banjar Kaja, Sesetan, Bali sehari sesudah peringatan tahun gres saka di Bali
  • Melaksanakan Aqiqah untuk merayakan sesuatu seperti bayi yg baru lahir
  • Mengadakan tradisi Mangongkal Holi di Sumatera Utara selaku bentuk kepercayaan bagi mereka yg telah wafat menuju tahapan yg lebih sempurna
  • Pelaksanaan tradisi Maccera Tasi dlm budbahasa Kalimantan sebagi bentuk syukur serta cita-cita semoga menemukan hasil bahari yg melimpah
  • Melakukan pesta watu bakar saat ada akad nikah, kelahiran ataupun kemenangan ketika perang di Suku Dani, Papua
  • Larangan bermain di luar ketika waktu maghrib (sekitar jam 5-7 malam)
  • Larangan memakai busana hijau di pesisir bahari Selatan

Mungkin kalian mengetahui beberapa norma budbahasa yg sudah disebutkan diatas sebab kalian pula pernah diceritakan atau diminta oleh orang bau tanah untuk mengikuti adat-akhlak tersebut.

Mayoritas dr adat-adat tersebut timbul dr kebudayaan yg sudah ada dengan-cara turun temurun & dianggap membantu kehidupan insan.

Oleh karena itu, banyak akhlak yg dianggap kurang logis atau tak beralasan tatkala diteliti lebih lanjut memakai sains & ilmu terbaru ternyata mempunyai argumentasi yg logis & mampu diterima logika.

Norma Adat Larangan Menggunakan Pakaian Berwarna Hijau di Laut Selatan

Salah satu misalnya yaitu larangan menggunakan pakaian berwarna hijau di laut selatan.

Meskipun larangan ini didasari oleh mitos Nyi Roro Kidul, sang ratu maritim selatan. Tetapi, jikalau ditelaah dengan-cara logis, air maritim selatan yg bercampur dgn alga berwarna hijau bikin orang sukar untuk diidentifikasi tatkala terbawa oleh arus pantai.

Terlebih lagi, pesisir bahari selatan memiliki banyak gua bawah laut serta pemikiran arus maritim yg cukup besar lengan berkuasa dlm bentuk longshore current serta rip current yg membuat orang-orang dapat dgn mudah terbawa ke tengah bahari.

Pesisir ini pula memiliki jurang-jurang tak terduga yg mampu dgn mudah bikin orang-orang karam. Berbeda dgn pantai utara yg mempunyai kelerengan yg mudah ditebak & tak terjal.

Gelombang-gelombang air yg kuat dlm pesisir selatan ini dipengaruhi oleh angin-angin muson yg kuat dr selatan, serta angin pasat & antipasat yg tak dibatasi oleh daratan apapun di samudera Hindia.

  4 Pilar Kebangsaan Indonesia Beserta Pemahaman, Rancangan, Dan Maknanya