Daftar Isi
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial mengacu pada pergantian status sosial individu dari satu status ke status yang lain pengertianartidefinisidari.blogspot.com – Mobilitas mampu lebih tinggi, lebih rendah, antar-generasi, atau intra-generasi, dan itu tidak mampu senantiasa ditentukan apakah pergantian itu baik atau buruk.
ASAL MULA KONSEP MOBILITAS SOSIAL
Sosiolog dan penggerak politik Amerika kelahiran Rusia, Pitirim Sorokin, pertama kali memperkenalkan rancangan mobilitas sosial dalam bukunya “Mobilitas Sosial dan Budaya” atau dalam bahasa Inggris – “Social and Cultural Mobility”. Ia menyatakan bahwa tidak ada penduduk yang sepenuhnya terbuka (mirip metode kelas) dan tidak ada masyarakat yang sepenuhnya tertutup (seperti sistem kasta di India).
Sebagai ahli, berdasarkan Sorokin tidak ada dua penduduk yang sama dalam hal Mobilitas diperbolehkan dan dihentikan, dan kecepatan mobilitas sosial mampu berganti dari satu abad ke masa berikutnya. Tergantung seberapa berkembang masyarakatnya.
Pergeseran sosial mirip itu dapat terjadi seiring waktu ketika individu berpindah dari satu posisi ke posisi lain sebab banyak sekali interaksi sosial. Mobilitas, lebih atau kurang, menawarkan manfaat terhadap orang-orang alasannya adalah mereka dimotivasi oleh aneka macam aspek dalam masyarakat dan pekerjaan untuk meraih tugas baru yang memberikan tolok ukur hidup yang lebih baik dan penghargaan yang lebih besar. Orang-orang berkompetisi dan melakukan pekerjaan sama dengan orang lain dalam penduduk untuk menaiki tangga mobilitas sosial.
JENIS-JENIS MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial mampu mengambil bentuk yang berbeda-beda, dan orang dapat mengalami berbagai jenis mobilitas dalam berbagai tahap kehidupan mereka. Jenis mobilitas tidak bergantung satu sama lain dan kadang-kadang mampu tumpang tindih. Mereka hanya dibedakan untuk tujuan analisis.
1. Mobilitas horizontal
Ini terjadi ketika seseorang mengubah pekerjaannya namun status sosial mereka secara keseluruhan tetap tidak berganti. Contoh, jikalau seorang dokter beralih dari praktek kedokteran menjadi mengajar di sekolah kedokteran, pekerjaannya berganti namun prestise dan status sosial mereka kemungkinan besar tetap sama. Sorokin menggambarkan mobilitas horizontal sebagai pergantian agama, teritorial, politik, atau pergantian horizontal lainnya tanpa pergeseran posisi vertikal.
2. Mobilitas vertikal
Ini mengacu pada pergantian status pekerjaan, politik, atau agama seseorang yang menyebabkan pergantian posisi sosial mereka. Seorang individu berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan lainnya. Mobilitas vertikal mampu naik atau turun.
Kenaikan melibatkan individu yang berpindah dari suatu golongan pada strata yang lebih rendah ke strata yang lebih tinggi atau pembentukan golongan yang sama dengan kedudukan penduduk yang lebih tinggi, daripada berdampingan dengan kalangan yang ada. Mobilitas yang menurun terjadi, contohnya, ketika seorang pengusaha mengalami kerugian dalam bisnisnya dan terpaksa menyatakan pailit, sehingga berpindah ke lapisan masyarakat yang lebih rendah.
3. Mobilitas ke atas
Inilah ketika seseorang berpindah dari posisi yang lebih rendah dalam penduduk ke yang lebih tinggi. Ini juga dapat mencakup orang-orang yang menempati posisi yang lebih tinggi dalam kalangan penduduk yang sama. Namun, mobilitas ke atas, walaupun dipandang sebagai hal yang bagus, juga mampu merugikan individu.
Ketika seseorang bergerak ke atas, mereka kadang-kadang perlu meninggalkan lingkungan yang sudah dikenalnya seperti keluarga dan kawasan. Mereka mungkin juga perlu mengubah cara berpikir dan sikap mereka. Individu perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru selaku hasil dari pergerakan mereka ke atas dan mengadopsi sikap yang berlawanan dalam penduduk baru.
4. Mobilitas ke bawah
Mobilitas ke bawah terjadi saat seseorang berpindah dari posisi yang lebih tinggi dalam penduduk ke yang lebih rendah. Itu mampu terjadi saat seseorang kedapatan melaksanakan perbuatan salah yang mampu menimbulkan hilangnya posisi yang dipegangnya dikala ini.
Mobilitas ke bawah mampu sungguh membuat stres bagi orang-orang yang menghadapi penurunan status sosial yang cepat. Mereka mungkin merasa sukar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, alasannya tidak sama dengan patokan hidup mereka dahulu. Mobilitas ke bawah yakni teladan sejauh mana penduduk menghargai potensi dan struktur yang sama.
5. Mobilitas antar generasi
Mobilitas antargenerasi terjadi ketika posisi sosial berganti dari satu generasi ke generasi yang lain. Perubahannya mampu ke atas atau ke bawah. Contoh, seorang ayah bekerja di sebuah pabrik sedangkan anaknya mengenyam pendidikan yang memungkinkannya menjadi pengacara atau dokter.
Perubahan sosial seperti itu juga mengakibatkan generasi mengadopsi cara hidup dan berpikir yang gres. Mobilitas antargenerasi dipengaruhi oleh perbedaan acuan ajar orang bau tanah dan keturunan, pergeseran populasi, dan perubahan pekerjaan.
6. Mobilitas intra-generasi
Perubahan intra-generasi dalam posisi masyarakat terjadi selama umur satu generasi. Itu juga bisa merujuk pada pergeseran posisi di antara saudara kandung. Salah satu caranya yaitu saat seseorang menaiki tangga perusahaan dalam karier mereka. Misalnya, seseorang memulai karirnya sebagai juru tulis dan melalui kehidupannya berpindah ke posisi senior seperti direktur. Seorang saudara kandung juga dapat meraih posisi yang lebih tinggi di masyarakat daripada kerabat laki-laki atau wanita mereka. demikian goresan pena pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga bermanfaat!!!