Becek, berlumpur, & sarat dgn sampah serta dedaunan. Sejauh mata menatap, pemandangan inilah yg tersaji di perbukitan yg menjadi zero line antara Myanmar & Bangladesh. Hingga Senin (4/9/2017), hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Bangladesh. Rintik hujan mengiringi tindakan para pengungsi gres yg datang di kawasan tak bertuan itu.
Tim Kemanusiaan ACT untuk Rohingya yg tiba di Bangladesh semenjak Jumat (1/9/2017) mengungkapkan, keadaan mereka begitu memprihatinkan. Banyak dr mereka yg tampakpanik & lunglai, tak terkecuali belum dewasa.
“Bayi & balita kelemahan asupan gizi alasannya tak menerima asi dr ibunya. Ibu mereka cukup stres sehingga asi pun tak keluar. Apalagi para lansia yg terlihat ringkuh dgn tongkat jalan mereka. Mereka butuh komplemen untuk menambah stamina badan,” papar Rahadiansyah.
Ia menyertakan, sampai ketika ini dapur lazim itu masih menyuplai kebutuhan pangan pengungsi mengenang masa tanggap darurat masih berlangsung.
“Insya Allah, hari ini ACT pula akan membagikan 10 ribu paket nasi biryani untuk pengungsi-pengungsi gres yg tinggal di kamp Balukhali, Nakungsuri, & Kanzarpara.”
Urgensi pemberian bantuan yg diperlukan pengungsi gres Rohingya di Bangladesh pun semakin digaungkan. Saat ini, setidaknya ada empat kebutuhan pokok yg sungguh diharapkan. Mereka di antaranya pangan, nutrisi & tambahan, shelter, & pakaian layak pakai.
Bersamaan dgn diberikannya santunan yg bersifat emergency, ACT pula tengah menyiapkan pertolongan kemanusiaan yg lebih masif. Kapal Kemanusiaan akan kembali dilayarkan untuk misi kemanusiaan ini.
Oleh sebab itu, Sinergi Dakwatuna Peduli, Zakat Bersama & Global Zakat ACT terus mengumpulkan santunan untuk Rohingya lewat rekening:
Bank Syariah Mandiri (BSM) No. 708 648 7165 atas nama Dakwatuna Yayasan
Tambahkan isyarat transfer 001 pada setiap bantuan anda
Konfirmasi transfer : 0858 8367 8692 / 0812 9081 6990
Dakwatuna Peduli – Zakat Bersama
Contact Center 0858 8367 8692
Fanpage @dakwatunapeduli