close

Mengintip Jungkir Baliknya “Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Quran”

Aku gemetar. Di depanku ada sesosok pria setengah abad yg matanya sangat mirip dgn mataku, di depanku ada laki-laki yg sangat gampang menangis sama mirip saya, di depanku ada seorang laki-laki yg senantiasa mengantar jemputku tatkala sekolah dulu, di depanku ada pria yg rela berlelah-letih sehari penuh untuk menyanggupi kebutuhanku, di depanku ada ia yg begitu menyayangiku tetapi tak tahu bagaimana mengungkapkannya kepadaku.

Aku sungguh-sungguh gemetar mengatakannya.

“Papa, jangan marah, ya…” Aku masih terisak…Entah kenapa sulit menghentikan tangisanku.

“Aku ingin bisa merasakan indahnya shalat berjamaah di keluarga ini, mencium tangan papa, berdoa sama papa. Cerita bahwa di sana gue selalu merindukan papa.”

Papa menangis. Mama sudah menangis dr tadi. Ketiga adikku terkesima melihatku sambil menangis. Aku? Kalian sudah tahu. (halaman 118).

Dalam rentang lima belas bulan melakukan pekerjaan selaku distributor, perjaka ini bisa menabung, jumlah simpanan yg dapat dibilang banyak bagi seorang perantau pemula, dgn rutinitas perkuliahan & aktivitas yang lain yg dibarengi. Masih ingat jelas dlm benak pemuda ini jumlah tabungan yg berhasil dikumpulkannya. Ingin tahu jumlah tabungannya? Tatkala pemuda itu mengevaluasi jumlah saldo ATM, tertera di sana “Saldo Anda Rp32.456.000,-“

Hari demi hari berlalu, mulanya tak ada yg gila & ganjal yg dirasakan perjaka ini, sungguh pemuda ini begitu menikmati hari demi hari kehidupannya. Hingga satu dikala, kejadian yg tak ia duga pun terjadi. Sungguh di luar kemampuannya. Tak pernah diprediksi. Tak pernah ia bayangkan.

“Nak, pulang Nak. Ayahmu sakit.”

“Ayah memintamu untuk pulang.”

Sungguh, dua kalimat ini membuatnya tersentak… (halaman 38-39)

  √ Pengalaman Pertama Beli Buku “Talenta Bukan Takdir” Di Bukabuku.Com

“Antum kenapa telat empat puluh lima menit, Akh?”

Begitulah kalimat ustadz kami yg terlontar pertama kali tatkala ia sampai di asrama IQF.

“Afwan, Ustadz. Tadi saya ada rapat & shalat Isya di masjid kampus. Jadi saya telat hingga ke sini.”

Perjalanan dr kampusnya menuju asrama IQF kurang lebih dua puluh menit dgn memakai sepeda. Namun karena acara Quran Time itu dikerjakan eksklusif setelah sholat Isya di mushola Baabussalam, ditambah waktunya dgn sholat rawatib, bertemu sobat di tengah jalan, beli gorengan, menaikkan sepeda ke atas trotoar, menunggu jalan Margonda sepi dr kendaraan beroda empat supaya bisa menyeberang, beli buah potong & menyusuri jalan kecil yg menurun, jelaslah ia cukup terlambat mengikuti program tersebut.

“Antum tambah waktu Quran Timenya ya Akh. Jangan hingga telat lagi datangnya,” tambah Ustadz atas permintaan maaf laki-laki tersebut. (halaman 74).

Tiga potongan kisah di atas adalah sebagian dr 36  dongeng yg ada dlm buku “Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Qur’an” (MMPQ) karya bawah umur Indonesia Alquran Foundation (IQF).

IQF sendiri yakni yayasan yg bergerak di bidang pendidikan Alquran & keilmuan Islam, yg bervisi membentuk generasi intelektual penghafal Alquran. Banyak para mahasiswa yg mesantren di forum yg terletak di Jl. Kapuk, Margonda, Depok ini. Tidak cuma mahasiswa UI, tetapi pula Gunadarma, UNJ & sebagainya.

Buku yg hanya bisa ditemukan lewat akun IQF seperti di Twitter: @IndonesiaQuran IG: @IndonesiaQuran, FP: Indonesia Quran Foudation atau lewat websitenya di www.iqf.or.id, ini membuat kita tertampar perihal seberapa jauh kita erat dgn Al-Alquran hingga enggan untuk menghafalkannya? Kesibukan kah faktornya? Nampaknya buku ini cukup menjadi tanggapan sebab di dalamnya berkisah perihal jungkir balik para mahasiswa yg tak hanya kuliah thok, tapi pula berbisnis & sibuk aktif di organisasi kampus, sebut saja Egi Mahira Irham yg dikala ini mengemban amanah selaku Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus SALAM UI 18 & yg lainnya. Tetap tak ketinggalan pengin menjadi penghafal Alquran.

  Buku Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka

Dengan kelindan kelemahan yg ada, tanpa mengurangi kelebihan yg lebih banyak maka buku ini patut dikunyah karena dikemas dgn bahasa yg renyah.

Sebagai akhir, saya tuliskan quote yg cukup pecah yg sekaligus rumus mutakhir “Luangkanlah hatimu (untuk Quran), maka Allah akan menyempatkan waktumu!

IQF

Judul               : Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Alquran

Penulis             : Tim Penulis IQF

Editor              : Abdullah Ibnu Ahmad & Azhar Nurun Ala

Penerbit           : Lembah Kapuk Publishing

Tahun Terbit    : Pertama, Juli 2015

Jumlah Halaman : 212 halaman

Harga              : Rp54.000,-

Peresensi         : Muhammad Sholich Mubarok

[Paramuda/ Wargamasyarakat]