close

Mengenal Lebih Akrab Kerikil Akik Pirus Persia



Tak heran ada watu Pirus yang terlihat gurat-gurat putih. Batu Pirus atau Turquoise memiliki corak beragam, yang paling biasa dijumpai yaitu bermotif sarang keuntungan-laba dilatari warna biru atau hijau. Warna dasar Turquoise yakni biru mirip langit, biru muda kehijauan hingga ke hijau muda. Warna biru berasal dari tembaga, ferum (besi), dan aluminium. 
Batu Pirus dipakai sekitar 7000 tahun yang kemudian, mempunyai arti dibanding Lapis lazuli, watu Pirus 500 tahun lebih awal diketahui sebagai permata. Hal ini terbukti dengan ditemukannya Pirus selaku alat solekan di Mesir Purba dan menjadikannya celak mata. 

Para ahli memperoleh bahwa di suku Inca kuno dan Mesir menggunakan Batu Pirus sebagai tambahan bagi mempercantik jenazah kalangan bangsawan sebelum dimakamkan. Tak heran bila banyak makam darah biru Inca antik dibongkar kuburnya untuk mendapatkan harta berupa watu ini sebelum kuburan dimusnahkan.

Batu pirus ini sudah dikenal oleh bangsa Mesir dan ditambang di kawasan Sinai lebih dari 6000 tahun silam dan banyak didapatkan dalam makam-makam antik yang berusia lebih dari 4000 tahun sebelum Masehi. Nama kerikil pirus atau “turquoise” diambil dari bahasa Prancis artinya “watu Turki” karena pada awalnya dikira berasal dari Turki.

  Gara Gara Batu Akik Situs Gunung Padang Harus Diamankan

Namun sebenarnya merupakan kerikil nasional negara Iran (Persia) dan dipakai untuk menghiasi mahkota kerajaan dan atribut bagi para petinggi Negara, dan telah ditambang di Iran sejak sekitar 3000 tahun silam. Dibenua Amerika, suku-suku Indian membuatnya menjadi embel-embel-pelengkap yang indah. Suku Aztec mengunakan turquoise sebagai pecahan kecil mozaic untuk mempercantik topeng yang dipakai pada upacara keagamaan dan hiasan lainya. 
Dari banyak sekali sumber.