Mengakibatkan Marah Sebagai Lezat

Assalamu’alaikum… 
Jika saja dengan marah siapa saja akan mencicipi kenikmatan yang hebat, mungkin seluruh manusia di bumi ini saban hari akan memilih murka-murka ketimbang tersenyum ramah hehehhe coba deh sobat-teman bayangkan  bila semua orang marah-marah dengan senang hati tanpa adanya karena, dengan murka mereka merasa bahagia sekali, dan dengan marah mereka mampu menciptakan orang lain juga marah dan endingnya  akan dapat pahala. hihihi…  eiiitsss…. tetapi, pada kenyataannya tidak demikian sahabat-sahabat.

BACA JUGA : DIKIT-DIKIT MARAH, APA UNTUNGNYA?

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yang di jadikan Allah Ta’ala selaku contoh saja melarang kita marah. Beliau bantu-membantu pernah murka, tetapi marahnya tak sama dengan kita.


Abu Hurairah radiallahu anhu berkata : seorang pria berkata terhadap Nabi shalallahu alaihi wa sallam., “berilah aku pesan tersirat”. Beliau menjawab ,” Janganlah engkau marah!” Beliau mengulanginya berulang kali, “Janganlah engkau murka!” (HR. Bukhari)
Tentu sebagian dari kita akan menyampaikan “jikalau ngomong sih ngampang, tetapi lakuinnya itu loh, tidak selancar omongan!” hayooo… ada yang pernah ngomon kayak gini?… sahabat-sobatku justru  dari omongan kita bisa belajar untuk mengingatkan diri kita untuk menyimak saran, dengarkan dan camkan ia baik-baik dulu dan berlahan-lahan tanamkan anjuran itu dalam perbuatan kita sehari-hari. Mari sama-sama mencar ilmu supaya menjadi pribadi yang tidak gampang marah.
Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam., bersabda, “Barangsiapa yang menahan murka dan dia sebenarnya bisa untuk meluapkannya, maka pada hari akhir zaman kelak, ia akan dipanggil Allah di hadapan semua makhluk-Nya. Lalu dia di suruh menentukan  bidadari yang dia harapkan.”

Hadist di atas menerangkan kepada kita bahwa marah mampu memberikan kita kenikmatan dunia dan akhirat. Tentu saja segala sesuatu ada syarat dan ketentuan. Marah mampu membuat kita mulia di hadapan Allah dengan syarat dikala kita murka kita menahannya sehingga ada kenikmatan yang mampu kita rasakan kelak di alam baka. dan tidak berujung pada perbuatan keji.
Tentu menahan marah merupakan sesuatu yang hendak susah kita kerjakan, tetapi InsyaAllah kalau ada usaha kita untuk mengatur diri dan menyadarkan diri bahwa marah akan menjadi kenikmatan jikalau kita menahannya. Teruslah mencoba dan tetaplah bergairah.

Semoga bermanfaat..

  Bahan Kuliah Pengirim Ilmu Aturan Tentang Korelasi Antarnorma

Wallahu a’lam.. 

Sumber bacaan :

“Jangan Kaprikornus Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition”. Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman : 10-13. Penerbit : Quanta.