Di tengah bayang-bayang wabah corona, supaya kita tetap menyimpan optimisme. Bahwa suatu hari kita akan kembali beraktivitas mirip umumnya.
Wabah virus corona sudah menyadarkan bahwa kita adalah insan lemah. Tetapi kita sering lupa terhadap yang memberi hidup.
Virus ini seolah mengingatkan, bahwa kau punya Tuhan yang suatu hari kamu mempertanggungjawabkan kehidupanmu di hadapan-Nya kelak.
Selain pantun ada pula yang membuat puisi terkait dengan penyebaran virus corona.
Daftar Isi
Pantun Tentang Virus Corona
Berikut ini pantun secara umum mengenai virus corona.
1.
Pergi ke kebun memetik labuh,
Angin kencang dari utara.
Tahun dua ribu dua puluh,
Dunia diguncang virus corona.
2.
Buah nangka bunga cengkih,
Dari lautan mampu rajungan.
Orang menyangka zaman canggih,
Ternyata zaman mencar ilmu cuci tangan.
3.
Hitam arang dalam peti,
Jatuh hanyut ke tepi kali.
Ribuan orang telah mati,
Oleh makhluk kecil sekali.
4.
Bunga krisan berkembang subur,
Benih padi mulai ditabur.
Kaprikornus manusia jangan takabur,
Oleh virus kecil mampu dikubur.
5.
Hujan turun amat lebat,
Tajam duri pohon tomat.
Banyak-banyak bertaubat,
Agar diri kita mampu selamat.
Pantun Cara Mencegah Virus Corona
6.
Timbang piring amat ringan,
Tempat tomat untuk dikonsumsi.
Sering-sering cuci tangan,
Agar selamat dari virus bakteri.
7.
Jual lada di tepi taman,
Lada mahal sepajang zaman.
Tetap berada di jarak aman,
Satu meter dari teman.
8.
Rumah luas halaman lebar,
Anak ayam masuk ke kemah.
Agar tubuh tidak tertular,
Mari berdiam di dalam rumah.
9.
Hendak bertemuputri kirana,
Di pulau Bali daerah tinggalnya.
Dari Allah jua virus corona,
Mari kembali kepada-Nya.
10.
Daun lempuyang hanya sedikit,
Walau sedikit ada manfaatnya.
Allah yang turunkan penyakit,
Setiap penyakit ada obatnya.
Stay at Home, Diam Di Rumah
Cara terbaik untuk menolong orang lain supaya tidak terpapar virus yakni dengan berdiam diri di rumah.
Maka pantun berikut mengusulkan biar kita berdiam diri di rumah supaya bebas dari corona.
11.
Untuk apa pita sekilan,
Kalau kado bertaburan.
Untuk apa jalan-jalan,
Kalau nasib erat ke kuburan.
12.
Lebih baik orang ramah,
Kalau berjumpa tampaksantun.
Lebih baik diam di rumah,
Sambil online membaca pantun.
13.
Akar kelapa dari pasar,
‘Tuk dibawa ke samudra pasai.
Jangan lupa banyak istigfar,
Agar corona secepatnya usai.
14.
Ekor serigala hampir terlihat,
Tertiup angin, angin pasat.
Jauhi segala dosa maksiat,
Kalau mati tidak selamat.
15.
Kue manis dihangatkan,
Bambu sebatang jadi titian.
Corona telah mengingatkan,
Agar kita ingat pada akhir hayat.
Cek pantun yang lain…