close

Makna Religius Tahun Gres Kongzi Li

Selamat Merayakan Imlek. Xin Nian Kuai Li, pengertianartidefinisidari.blogspot.com, – Bagi umat Khonghucu, Tahun gres (Xinnian) atau dikenal juga dengan Xinchun bukan cuma sekedar pergeseran demam isu, juga bukan sekedar tradisi atau budaya saja. Tahun baru (Xinnian) mengandung makna spiritual, sosial, dan makna budaya. Tahun baru (Xinnian) menjadi saat-saat untuk introspeksi diri dan saling bersosialisasi serta saling berbagi. Semua berhenti sejenak dan merenungi serta mengusut apa yang telah dijalaninya sepanjang tahun yang sudah berlalu. Memeriksa dan merenungkan apa yang telah dilakukan dan yang belum dikerjakan, meneliti apakah perbuatannya selalu di dalam Kebajikan atau sebaliknya. Hal-hal itulah yang akan dipertanggungjawabkan terhadap leluhur dan terhadap Tian sebagai wujud bakti dan satya terhadap-Nya.

Tahun gres (Xinnian) juga merupakan saat-saat untuk memperbaharui diri. Setelah menyelidiki diri dari kekurangan-kekurangan, selanjutnya membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun mendatang.

Semangat memperbaharui diri ini diteladani oleh Nabi Chengtang (1766 SM.). Semangat itu tersurat di dalam kitab Ajaran Besar, selaku berikut: ”Pada tempayan raja Tang terukir kalimat: ’Bila sebuah hari mampu membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari, dan jagalah agar baharu selama-lamanya.’ (Daxue/Ajaran Besar. II: 1)

Menjelang Tahun gres (Xinnian), umat Khonghucu merapihkan dan membersihkan rumah, menghias diri dengan pakaian yang gres, menawarkan masakan yang yummy. Seluruh kehidupan jasmani rohaninya diliputi rasa bangga dan bahagia, yang diikuti dengan rasa dan suasana cinta kasih terhadap sesama insan, dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pada Tahun baru (Xinnian) ini, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang sujud kehadirat Tuhan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Kongzi: “Pada permulaan tahun (Lichun), jadikanlah selaku hari agung untuk bersembahyang besar kehadirat Tuhan.” (Kitab Catatan Kesusilaan bagian Yueling).

Saat Tahun baru (Xinnian), lazimnya umat saling mengunjungi (silahturahmi) untuk mengucapkan selamat Tahun baru yang diiringi dengan saling mendoakan biar di tahun yang akan dijalaninya semua akan menjadi lebih baik khususnya dalam hal pengembangan diri. Namun tak jarang doa dan impian itu lebih ditunjukkan pada hal-hal yang berhubungan dengan rezeki dan kesejahteraan hidup.

Harapan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik ini diwujudkan dalam bentuk perlindungan Hongbao (sampul merah berisi uang). Kebiasaan memberikanHongbao ini dikerjakan oleh orang yang lebih renta kepada yang lebih muda, atau lebih tepat oleh yang lebih bisa secara bahan kepada saudara yang kurang bisa. Semangat membantu saudara lainnya dalam bentuk materi juga sudah dilaksanakan satu ahad menjelang tahun baru, tepatnya pada tanggal 24 bulan 12 Yinli, yaitu dikala hari ”Ershisi shangan” atau Hari Persaudaraan. Pada hari ini umat Khonghucu wajib berderma untuk membantu fakir miskin, para janda dan duda, dan orang-orang yang kurang mampu.

 atau dikenal juga dengan Xinchun bukan hanya sekedar pergantian musim MAKNA RELIGIUS TAHUN BARU KONGZI LI

MAKNA RELIGIUS TAHUN BARU (XIN NIAN) KONGZI LI

1. Penentuan Tahun Pertama Kalender Kongzi Li

Sistem Lunisolar/Bulan-Matahari atau Yinyang Li ditemukan oleh Kaisar Huangdi (2696-2598 SM.) pendiri dinasti Xia. Dinasti Xia menetapkan awal tahun barunya jatuh pada awal trend semi ( Mengchun). Setelah dinasti Xia berakhir dan digantikan oleh dinasti Shang (1766-1122 SM.) penentuan tahun barunya satu bulan lebih awal bertepatan dengan bulan ketiga di musim dingin (Jidong). Selanjutnya, sesudah dinasti Shang runtuh dan digantikan oleh dinasti Zhou (1122-255 SM.) penentuan tahun barunya bertambah awal satu bulan dari dinasti Shang, tepat pada bulan kedua trend hambar ( Zhongdong) bertepatan dengan sembahyang Dongzhi.

  Puisi Cinta Galau | Masih Mencari Nyatamu

Dinasti Xia tampaknya lebih sempurna dalam memutuskan permulaan tahun gres, ialah pada permulaan animo semi, karena permulaan trend semi ini dianggap selaku awal yang bagus untuk memulai pekerjaan seperti bercocok tanam. Sedangkan pada abad dinasti Shang dan Dinasti Zhou yang menetapkan awal tahun barunya pada tamat ekspresi dominan dingin (Jitong) dan pertengahan animo cuek (Zhongdong), rakyat masih mesti menunggu satu atau dua bulan kemudian hingga melewati isu terkini cuek untuk mampu memulai pekerjaannya.

Nabi Kongzi hidup pada zaman dinasti Zhou, adalah zaman Chun Qiu, tahun 551-479 SM. Beliau menganjurkan supaya dinasti Zhou kembali memakai sistem kalender dinasti Xia yang menetapkan tahun barunya pada permulaan demam isu semi, sebab sangat sesuai dijadikan anutan bagi para petani untuk bercocok tanam. Namun demikian, pesan tersirat dia ini gres mampu dilaksanakan pada era dinasti Han (140-86 SM.) oleh kaisar Han Wudi pada tahun 104 SM. Sejak zaman dinasti Han sampai kini, metode kalender Xia ini masih tetap dipakai oleh masyarakat di negara-negara Asia Timur mirip di Taiwan, Vietnam, Singapura, Indonesia, dsb.

Meskipun sistem kalender yang dipergunakan diberbagai negara di dunia ketika ini lebih banyak yang menggunakan metode kalender Masehi, tetapi penduduk Tionghoa kebanyakan masih memakai metode kalender Yinli atau Kongzi Li, Imlek utamanya dalam menentukan tanggal atau waktu beribadah dan bersembahyang. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem penanggalan Yinli / Kongzi Li ini sungguh dekat kaitannya dengan aneka macam macam upacara keagamaan Khonghucu.

Bagaimana kita mampu memilih tahun kalender Yinli / Kongzi Li? Perhitungan awal metode kalender ini dimulai pada tahun 551 SM, maka kalender ini lebih permulaan/lebih tua 551 tahun dibandingkan dengan kalender Masehi (Gregorian). Jika kalender Masehi memperlihatkan tahun 2022, maka kalender Yinli/Kongzi Li memberikan angka tahun 2573 (2022+551 = 2573).

Baca: UCAPAN TAHUN BARU CINA 2573 DALAM KATA-KATA IMLEK 2022/2023

Usia Sistem Lunisolar/Bulan-Matahari atau YinYang Li jikalau dijumlah semenjak pemerintahan Huangdi (2696-2598 SM.), dan sudah digunakan oleh dinasti Xia pada tahun 2205-1766 SM, maka usia metode penanggalan atau kalender Yinli / Kongzi Li sampai dikala ini telah lebih dari 4.200 tahun.

Dari uraian pengertianartidefinisidari.blogspot.com, mampu kita mengambil suatu makna yang tersirat dari nasihat Nabi Kongzi yang merekomendasikan untuk kembali menggunakan metode penanggalan Dinasti Xia, yaitu:

  1. Pemerintahan yang bagus harus benar-benar mengamati kepentingan rakyat hingga pada hal yang sekecil-kecilnya.
  2. Apa yang baik bagi rakyat haruslah dikerjakan, sebaliknya hal yang kurang baik harus dihindari.
  3. Tahun gres hendaklah tidak dimaknai selaku waktu untuk berpesta-pora, melainkan dipakai untuk merencanakan diri untuk mengawali sebuah karya dan kerja baru dengan semangat memperbaiki diri terus menerus.

Kalender Yinli/Kongzi Li dikenal juga dengan istilah:

  • Xiali, atau penanggalan Dinasti Xia.
  • Yinyang Li atau penanggalan Lunisolar (Bulan Matahari). Dinamakan Yinyang Li alasannya metode ini ialah perpaduan antara dua metode.
  • Kongzi Li atau penanggalan Nabi Kongzi. Dinamakan Kongzi Li alasannya adalah atas tawaran Nabi Kongzi penanggalan ini dipakai kembali secara resmi selaku penanggalan negara pada zaman dinasti Han oleh kaisar Han Wudi, dan tahun kelahiran Nabi Kongzi (551 SM.) dijadikan sebagai tahun pertama Tahun gres (Xinnian) atau tahun pertama kalender Yinli (Imlek).
  • Nongli atau penanggalan Petani. Dinamakan Nongli alasannya penanggalan ini sangat cocok dijadikan pedoman oleh para petani untuk ajaran bercocok tanam.

2. Penentuan Jatuhnya Tahun Baru (Xinnian)

Dalam kehidupan rakyat jelata pada zaman dulu, penetapan tahun gres memegang peranan yang sungguh penting, alasannya penetapan itu menjadi fatwa bagi rakyat untuk mempersiapkan pekerjaan untuk tahun selanjutnya. Namun, sebab pada zaman antik tidak ada pencatatan penanggalan yang dimiliki oleh rakyat, maka mereka menanti ketika hadirnya tahun baru dari petugas kerajaan. Setiap datang Tahun baru, para petugas dari kerajaan tiba menunjukkan maklumat atau pengumuman dari kaisar.

Di dalam Kitab Catatan Sejarah (Shujing) bab dari kitab dinasti Xia, tertulis: “Tiap tahun, tiap datang awal trend semi (Mengchun), diperintahkanlah orang dengan menjinjing Muduo atau lonceng dari logam yang dipukul dengan kayu, mereka berjalan di sepanjang jalan, untuk menyampaikan maklumat kaisar.”

Pada dikala letak matahari berada pada garis 23,5 0 Lintang Selatan bertepatan dengan tanggal 22 Desember, cuilan bumi bab utara mempunyai hari terpendek, sedangkan pada kepingan bumi bab Selatan memiliki hari terpanjang. Setelah itu matahari bergerak ke utara, dan pada hari ke-91 bertepatan tanggal 21 Maret, sempurna berada pada 00 (khatulistiwa). Pada hari ke-46, sesudah pergerakannya ke utara, bertepatan tanggal 4/5 Februari ialah titik tengah antara 23,50 Lintang Selatan dengan garis khatulistiwa yang disebutLichun. Penentuan tahun gres antara Dahan (20 Januari) dan Yishui (19 Februari). Inilah sebabnya penentuan tahun gres Yinli/Imlek senantiasa jatuh antara tanggal 20 Januari dan tanggal 19 Februari atau ketika antara Dahan, dikala paling cuek sampai dengan dikala Yishui, hujan di demam isu semi.

Baca: KATA MUTIARA DAN UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK TERBAIK UNTUK MEMULAI TAHUN KONGZI LI DENGAN BENAR

3. Makna Tahun Baru Kongzi Li

Bagi umat Khonghucu, Tahun baru (Xinnian) atau dikenal juga dengan Xinchun bukan cuma sekedar perubahan animo, juga bukan sekedar tradisi atau budaya saja. Tahun gres (Xinnian) mengandung makna spiritual, sosial, dan makna budaya. Tahun baru (Xinnian) menjadi momentum untuk introspeksi diri dan saling bersosialisasi serta saling membuatkan. Semua berhenti sejenak dan merenungi serta menyelidiki apa yang telah dijalaninya sepanjang tahun yang telah berlalu. Memeriksa dan merenungkan apa yang telah dikerjakan dan yang belum dijalankan, meneliti apakah perbuatannya senantiasa di dalam Kebajikan atau sebaliknya. Hal-hal itulah yang hendak dipertanggungjawabkan terhadap leluhur dan kepada Tian selaku wujud bakti dan satya terhadap-Nya.

Tahun gres (Xinnian) juga ialah saat-saat untuk memperbaharui diri. Setelah menyelidiki diri dari kelemahan-kelemahan, berikutnya membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun mendatang.

Semangat memperbaharui diri ini diteladani oleh Nabi Chengtang (1766 SM.). Semangat itu tersurat di dalam kitab Ajaran Besar, sebagai berikut: ”Pada tempayan raja Tang terukir kalimat: ’Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari, dan jagalah semoga baharu selama-lamanya.’ (Daxue/Ajaran Besar. II: 1)

Menjelang Tahun baru (Xinnian), umat Khonghucu merapihkan dan membersihkan rumah, menghias diri dengan pakaian yang baru, menawarkan makanan yang lezat. Seluruh kehidupan jasmani rohaninya diliputi rasa gembira dan bahagia, yang diikuti dengan rasa dan suasana cinta kasih terhadap sesama insan, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada Tahun gres (Xinnian) ini, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang sujud kehadirat Tuhan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Kongzi: “Pada awal tahun (Lichun), jadikanlah sebagai hari agung untuk bersembahyang besar kehadirat Tuhan.” (Kitab Catatan Kesusilaan bagian Yueling).

Saat Tahun baru (Xinnian), biasanya umat saling mendatangi (silahturahmi) untuk mengucapkan selamat Tahun gres yang diiringi dengan saling mendoakan semoga di tahun yang mau dijalaninya semua akan menjadi lebih baik khususnya dalam hal pengembangan diri. Namun tak jarang doa dan cita-cita itu lebih ditunjukkan pada hal-hal yang berafiliasi dengan rezeki dan kemakmuran hidup.

  Puisi Mimpi - Oleh Anisa Jayansyah

Harapan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik ini diwujudkan dalam bentuk derma Hongbao (sampul merah berisi duit). Kebiasaan memberikanHongbao ini dikerjakan oleh orang yang lebih bau tanah terhadap yang lebih muda, atau lebih tepat oleh yang lebih bisa secara materi kepada kerabat yang kurang bisa. Semangat menolong saudara yang lain dalam bentuk materi juga telah dilakukan satu ahad menjelang tahun baru, tepatnya pada tanggal 24 bulan 12 Yinli, ialah ketika hari ”Ershisi shangan” atau Hari Persaudaraan. Pada hari ini umat Khonghucu wajib berderma untuk membantu fakir miskin, para janda dan duda, dan orang-orang yang kurang bisa.

Nabi Besar Kongzi (551 SM. – 479 SM.)

Nabi Kongzi berjulukan Qiu alias Zhongni. Qiu berarti Bukit, dan Zhongni memiliki arti anak kedua dari Bukit Ni. Lahir dari Pasangan Kong Shulianghe dan Ibu Yan Zhengzai, Pada Tanggal 27 bulan 8 Im Yinli, di negeri Lu (salah-satu Negara bab Dinasti Zhou, di kota Zouyi desa Changping.

Menjelang kelahiran Beliau, telah turun wahyu Yushu (Kitab Batu Kumala) yang dibawakan oleh binatang suci Qilin. Wahyu itu menyatakan dirinya sebagai Suwang (Raja Tanpa Mahkota). Kongzi mempunyai tanda suci pada dadanya yang menyebutkan: Yang memutuskan aturan awet dan akan membawa damai bagi dunia (Zhi Zuoding Shifu).

Dalam perjalanan hidupnya, banyak peristiwa yang memberikan serta menyatakan hal ke Nabi-an Beliau, di antaranya: Tian sudah menyalakan kebajikan dalam diri Nabi Kongzi (Lunyu .VII: 6), bahkan Nabi yang lengkap, besar serta tepat – Ciep Thai Sing dan Nabi segala masa – Shising (Mengzi . V B: 1). Pewaris rangkaian wahyu (Lunyu . IX: 23), serta menegaskan bahwa Beliau memang utusan yang dipilih Tian sebagai Nabi (Lunyu. IX: 5).

Penunjukkan tegas karya suci Beliau selaku Tianzhi Muduo (Lunyu.III: 24) serta menerima perintah Tian untuk segera merencanakan Hukum Suci dengan membukukan Kitab-Kitab Suci bagi umat manusia, tergolong Chunqiujing yang ditulis oleh Beliau sendiri (yang diketahui dengan wahyu Xieshu atau Kitab Daerah).

Demikian Nabi Kongzi sudah mendapatkan Firman Tian (Shou Ming) untuk melaksanakan perintah-Nya, menetapkan pemikiran yang selaras dengan Hukum-Nya (wahyu Kumala Kuning). Sebagai puncak karya sucinya, Beliau melaporkan kehadirat Tian akan selesainya tugas yang diembannya dalam menghimpun, mengedit, menulis serta membukukan Kitab-Kitab Suci bagi umat manusia.

Garis besar anutan nabi Kongzi yakni Yiyi Guanzhi – satu yang menembusi seluruhnya yang dijabarkan sebagai Zhongshu atau Satya dan Tepasalira. Satya terhadap Tian (Zhongyutian) sebagai korelasi vertical, dan Tepasalira terhadap sesama insan (Shuyuren) sebagai kekerabatan horizontal.

Demikian Nabi Kongzi dengan wahyu yang sudah diterimanya serta melalui karya ke-Nabian-nya menyusun Shi Yi (sepuluh sayap) yang menjabarkan, menerangkan makna-makna rohani, dasar-dasar serta penggunaan dari Kitab Suci Wahyu Kejadian dari wahyu Hetu-wahyu Luoshu-wahyu Kwiecong-wahyu Danshu (Zhouyi), menjadi Kitab Suci Yijing yang kita kenal kini dan menjadi salah-satu bagian dari kitab Wujing (kitab yang mendasari).

Baca:

Pada Tahun baru Imlek (Xinnian) ini, umat Khonghucu melakukan sembahyang sujud kehadirat Tuhan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Kongzi: “Pada permulaan tahun (Lichun), jadikanlah sebagai hari agung untuk bersembahyang besar kehadirat Tuhan.” (Kitab Catatan Kesusilaan bagian Yueling).

Saat Tahun gres Imlek atau Xin Nian Kuai Li, lazimnya umat saling mengunjungi (silahturahmi) untuk mengucapkan Selamat Merayakan Tahun gres Imlek yang diiringi dengan saling mendoakan supaya di tahun yang mau dijalaninya semua akan menjadi lebih baik terutama dalam hal pengembangan diri. Namun tak jarang doa dan harapan itu lebih ditunjukkan pada hal-hal yang bekerjasama dengan rezeki dan kesejahteraan hidup.