Makna Pemahaman Mobilitas Sosial

Makna Pengertian Mobilitas Sosial – Adalah Status seseorang atau kelompok orang di dalam masyarakat, baik disadari ataupun tidak, senantiasa berada pada status tertentu. Seseorang atau golongan orang yang menempati status tertentu dalam struktur sosial tersebut, dalam perkembangan hidupnya status tersebut sebuah dikala mampu berubah. Status seseorang sepanjang kehidupannya di dalam masyarakat tidaklah infinit, contohnya dalam bidang ekonomi ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang berkedudukan rendah (penduduk biasa), ada yang memiliki status (kedudukan) terhormat. 
Secara manusiawi tidak ada seseorang yang tenteram berada pada status yang rendah, oleh alasannya itu banyak orang yang berusaha untuk memajukan kehidupannya ke status yang lebih tinggi. Status yang lebih baik senantiasa akan senantiasa menjadi harapan setiap orang. Sebagai mahasiswa belajar merupakan salah satu perjuangan untuk meraih status tertentu yang lebih baik dalam masyarakat di era yang akan tiba. Status yang lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain merupakan cerminan dan cita-cita setiap orang, sebab dengan status yang lebih baik akan menciptakan seseorang lebih terhormat dan lebih dihargai oleh orang lain.
Setiap orang yang hidup dalam golongan masyarakat akan selalu mengalami perubahan, pergantian, peningkatan, atau bahkan penurunan statusnya tergolong tugas dalam penduduk . Contoh seorang buruh sebab perjuangan dan kerja kerasnya bisa menabung dan menjadi usahawan atau pedagang. Setelah sukses menjadi pengusaha mempunyai banyak tabungan dan menjadi tokoh penduduk , kemudian orang tersebut mencalonkan diri menjadi lurah atau bahkan bupati. Contoh tersebut menggambarkan adanya gerak (mobilitas) sosial ke atas. 
Dalam kehidupan penduduk seseorang atau sekelompok orang mampu mengalami perubahan status dalam struktur sosial di masyarakat. Perubahan status tersebut dapat bersifat menguntungkan ialah berpindah dari status yang rendah menjadi lebih baik (status naik) dari sebelumnya, namun ada juga yang mengalami perpindahan dari status semula tinggi ke kedudukan yang bantu-membantu tidak diinginkan (status turun). Perpindahan status tersebut memiliki arah, dan akses, seseorang menuju ke suatu sstatus tertentu maka diperlukan alat ataupun fasilitas untuk meraih status tersebut. 
Sosiologi mempelajari tanda-tanda sosial tersebut, hal tersebut dipelajari semoga seseorang dapat memahami struktur penduduk dan status seseorang dalam masyarakat tersebut, disamping itu semoga seseorang berupaya mengganti kehidupannya biar lebih baik. Selain itu juga perlu dipelajari biar dimengerti jalur atau jalan/cara yang ditempuh untuk mencapai status gres yang lebih baik. Dalam sosiologi proses perpindahan status seseorang, baik yang berpindah ke yang lebih menguntungkan sesuai keinginan, maupun yang berpindah ke status yang tidak diinginkan disebut “mobilitas sosial”. 
Mobilitas sosial yakni suatu gerak atau perpindahan seseorang dari suatu status atau kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Uraian di atas terdapat dua istilah adalah status sosial (adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat) dan mobilitas sosial. Keduanya dalam sosiologi merupakan bagian dari struktur sosial. Struktur sosial mencakup stratifikasi, diferensiasi yang mau menyebabkan adanya kelompok-kalangan dan kelas-kelas sosial di dalam masyarakat. Sedangkan mobilitas sosial yakni perpindahan seseorang dari status sosial tertentu ke status lainnya. Perubahan status sosial seseorang ini sering dijadikan persyaratan keberhasilan dalam meningkatkan kesejahtaraan penduduk dalam pembangunan, terutama pembangunan ekonomi. Berhasil tidaknya program pembangunan diukur dari banyak sekurang-kurangnya perubahan statur ekonomi seseorang dalam masyarakat tersebut. 
Pembahasan mobilitas sosial selalu terkait akrab dengan status sosial, sebab dalam kehidupan penduduk seseorang selalu akan berusaha meningkatkan status sosialnya. Mobilitas sosial merupakan sebuah gerak dan perpindahan status sosial, dalam proses tersebut memperlihatkan adanya posisi awal dan posisi tujuan. Mobilitas sosial berlangsung sungguh cepat umumnya terjadi pada penduduk yang menganut sistem terbuka, alasannya adalah lebih memungkinkan untuk berpindah strata setiap dikala. 
Masyarakat yang menganut tata cara terbuka memberi potensi pada masyarakatnya untuk berupaya melaksanakan perubahan status sosial secara terbuka pula atau diberi kebebasan. Pada lazimnya seseorang yang melakukan usaha secara keras akan mencapai perubahan ke status yang lebih tinggi sesuai dengan keinginannya secara cepat, karena pada sistem terbuka tidak ada aturan-hukum atau norma-norma yang mengikat untuk melaksanakan perubahan. 
Demikian pula warga masyarakat di lingkungannya juga menerima dan mengakui apa yang sudah diperoleh seseorang dalam perjuangan mengembangkan statusnya. Sedangkan pada penduduk yang bersifat tertutup kemungkinan untuk pindah status lebih sulit. Contohnya, penduduk yang dalam kehidupannya mengikuti metode kasta (India, Bali). Adat masyarakat Bali, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah, maka untuk selamanya beliau tetap berada pada kasta yang rendah tersebut, meskipun ia memiliki kesanggupan atau keterampilan yang lebih baik beliau tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi.
 Adalah Status seseorang atau kelompok orang di dalam masyarakat Makna Pengertian Mobilitas Sosial
Masyarakat dengan sistem kasta yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan, sehingga tidak terjadi mobilitas sosial dari strata satu ke strata lain. Kemungkinan yang bisa terjadi, bila seseorang menikah dengan kasta yang lebih tinggi, sehingga anaknya nanti akan masuk ke kasta yang lebih tinggi. Namun kasta yang tinggi sungguh ketat memagari dengan aturannya agar kasta rendah tidak bisa nikah dengan kasta lain yang lebih rendah.