Makna As Sami’ dan Contoh Pengamalan dalam Kehidupan Muslimah

Allah memiliki 99 asmaul husna. Yang ke-26 yaitu As Sami’. Apa makna As Sami’ & bagaimana misalnya dlm kehidupan muslimah?

99 Asmaul Husna

Asmaul husna terdiri dari dua kata ialah al asma (الأسماء) & al husna (الحسنى). Al asma merupakan bentuk jamak dari ism (اسم), yaitu sesuatu yg memberikan pada suatu dzat. Se&gkan al husna yakni bentuk muannats dari al ahsan (الأحسن). Artinya, yg terbaik. Dengan demikian, asmaul husna yaitu nama-nama Allah yg sungguh indah & terbaik.

Sebenarnya, asmaul husna bukan hanya 99. Yang 99 ini memang disebutkan dlm hadits & perlu dimengerti. Namun, ada lagi asmaul husna yg Allah ajarkan kepada hamba yg Dia harapkan & nama yg Dia simpan selaku ilmu gaib di segi-Nya.

Nah, dari 99 asmaul husna ini, yg ke-26 yakni As Sami’.

Makna As Sami’

As Sami’ (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar. Asmaul Husna ke-26 ini memiliki arti Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yg keras maupun yg pelan, baik yg jelas-terangan maupun yg diam-diam. Bahkan Dia mendengar bisikan hati yg tak terucapkan dlm verbal. Dia juga mendengar doa baik yg terucapkan maupun yg cuma dlm hati.

فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf & Dia menghindarkan Yusuf dari akal kancil mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yusuf: 34)

Dalam Al-Qur’an, ada 40 ayat yg menyebut asmaul husna ini. Dalam bentuk ma’rifat (as sami’), asmaul husna ini ada dlm 19 ayat Al-Qur’an. Dalam bentuk nakirah (sami’), ada dlm 21 ayat Al-Qur’an. Dan mayoritasnya berpasangan dgn al alim. Ka&g-ka&g berpasangan dgn al bashir.

Baca juga: Ayat Kursi

  Kumpulan Puisi Malamku | Puisi Tentang Malam

Contoh Pengamalan As Sami’ dlm Kehidupan Muslimah

Bagaimana contoh pengamalan As Sami’ dlm kehidupan muslimah? Keyakinan kepada As Sami’ membuat muslimah menghindari ucapan-ucapan yg Allah haramkan & Allah benci. Misalnya ucapan kekufuran, ghibah, namimah, hingga mengeluh. Sebab beliau percaya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mendengar segala ucapan itu.

“Buah dari sifat ini: kau takut, aib, & gentar jikalau Allah mendengar darimu ucapan yg menciptakan-Nya murka. Dengan demikian, kau akan menghindari segala ucapan yg tak berguna & tak melindungimu dari bahaya, baik di dunia maupun di darul baka,” kata Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dlm Syajaratul Ma’bakir.

Berakhlak dgn As Sami’, juga bermakna menjaga pendengaran kita. Mengupayakan cuma indera pendengaran yg bagus yg kita dengarkan.

Syaikh Musthafa Wahbah dlm Syarah Singkat Asmaul Husna menjelaskan As Sami’ yg sangat akrab dgn pengabulan doa. Karenanya kemudian, muslimah tekun berdoa terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala alasannya percaya Dia mendengar & akan mengabulkan doa tersebut. Pun saat ingin curhat, muslimah tak bingung karena ada Allah yg selalu mendengar curhat-curhat dlm munajatnya.

Baca juga: Makna Al Quddus

Makara, dgn meyakini As Sami’, seorang muslimah akan menjaga kesucian ucapan & pendengarannya. Juga bersungguh-sungguh dlm berdoa & kalau perlu curhat, beliau punya Allah yg mau selalu mendengar munajatnya. Wallahu a’lam bish shawab. [Ratih BK/Wargamasyarakatorg]