Bahasa Indonesia mempunyai banyak macam majas. Mulai dari majas perbandingan hingga majas penegasan.
Ada juga majas pertautan dan majas sindiran.
Masing-masing majas memiliki ciri dan fungsi yang berbeda. Begitu juga dengan tujuannya.
Intinya ialah untuk mempertentangkan, memastikan, dan menyindir.
Kali ini kita akan mempelajari majas asosiasi atau istilah.
Daftar Isi
Definisi Majas Asosiasi
Majas asosiasi yakni majas yang menerangkan suatu makna dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang lain yang dianggap mempunyai kesamaan sifat.
Majas perkumpulan tergolong majas perbandingan. Oleh sebab itu di dalamnya terdapat perbandingan antara satu hal dengan hal lainnya.
Tujuan Majas Asosiasi
Tujuan dari majas perkumpulan yaitu membuktikan sesuatu hal dengan cara membandingkan dengan hal yang lain.
Dengan adanya perbandingan ini maka yang disampaikan menjadi lebih terperinci.
Ciri-Ciri Majas Asosiasi
Pada majas perkumpulan terdapat cara membandingkan dengan memakai kata pembanding.
Oleh alasannya itu ciri dari majas perkumpulan yakni adanya kata-kata pembanding.
Seperti:
- Bagaikan
- Seperti
- Seumpama
- Laksana
- Tak ubahnya
- Ibarat
Contoh Majas Asosiasi
Berikut ini yang ialah contoh dari penggunaan majas perkumpulan. Perhatikan setiap kalimat berikut ini.
Contoh Majas Asosiasi 1
- Badai itu datang secara tiba-tiba bagaikan amukan hewan buas.
- Tulisannya elok bagaikan madu tetapi hatinya pahit bagaikan empedu.
- Hatinya merasa sakit bagai teriris pisau sembilu.
- Belajar diwaktu kecil bagaikan melukis di atas kerikil.
- Kembar itu sangat mirip bagaikan pinang dibelah dua.
- Wajahnya pucat pasi seperti mayit.
- Mereka tidak tentu arah mirip anak ayam yang kehilangan induknya.
- Mereka selalu bertengkar seperti anjing dan kucing.
- Hati dan lisannya berbeda mirip musang berbulu domba.
- Badannya sering sakit seperti ayam sayur.
- Ia seumpama bayang-bayang. Kadang tiba meskipun tak diundang.
- Orang itu tidak memiliki perilaku. Seumpama air di daun talas.
- Hidup ini terasa cuek jika tanpa cobaan seumpama masakan tanpa garam.
- Pekerjaan itu sungguh tidak berguna ibarat menegakkan benang yang berair.
- Pertemuan itu sungguh menggembirakan ibarat pucuk dicinta, ulam pun datang.
- Rumah tangga laksana perahu di lautan. Harus siap menghadapi terjangan tubuh dan gelombang.
- Mendidik anak laksana menanam suatu pohon. Harus dirawat, disiram, dan dipupuk.
- Suaranya sangat merdu laksana penyanyi dunia.
- Ia tetap balik meskipun di lingkungan yang jelek. Dia laksana bunga Teratai di antara lumpur.
- Berita itu begitu mengagetkan laksana petir di siang hari.
Contoh ke-2 Majas Asosiasi
- Wataknya sangat keras bagaikan watu.
- Ketatnya kompetisi membuat usahanya bagaikan telur diujung tanduk.
- Hutangnya begitu banyak mirip ular yang melilit leher.
- Adik abang itu sangat seperti laksana Pinang dibelah dua.
- Orang itu mirip kacang lupa kulitnya. Sudah ditolong tetapi tidak ingat kepada orang yang menolongnya.
- Orang yang banyak ngomong biasanya tidak mempunyai ilmu. Tak ubahnya air beriak tanda tak dalam.
- Kalau tidak ada Rani, pertemuan ini bagaikan masakan tanpa garam. Terasa acuh taacuh.
- Lisannya bagaikan racun ular berbisa. Dengan fitnah sehingga menciptakan orang berkelahi.
- Tak cuma untuk menghajikan ibunya telah sungguh berpengaruh bagaikan baja yang terpatri.
- Menjual busana zaman kini bagaikan menjual kacang goreng.
- Mengharapkan beliau berubah bagaikan mengharap unta masuk lubang jarum.
- Hidupnya sangat glamor bagaikan seorang putri raja.
- Perumpamaan diriku dengan dirimu bagaikan langit dan bumi.
- Kekayaan yang begitu banyak mirip Qorun saja.
- Ia hafal ribuan hadits bagaikan membaca saja.
- Hidup didunia bagaikan mampir sekedar berteduh.
- Harta dunia bagaikan pisau bermata dua. Bisa membantu kita atau mampu menjerumuskan.
- Wajahnya panik seperti dikejar-kejar hantu.
- Gadis itu sangat elok bagaikan bidadari.
- Caranya berjalan begitu elok seperti seorang putri yang hidup di kerajaan.
Contoh Majas Asosiasi 3
- Orang itu bersusah payah yang dan malam seperti orang yang takut tak mampu makan.
- Ia hidup dengan sederhana bagaikan orang lazimsaja.
- Nasibnya sungguh beruntung Seperti menerima durian runtuh.
- Hidup ini mirip roda, kadang di atas kadang di bawah.
- Dendamnya masih membara seperti api yang aben.
- Matanya sangat tajam bagaikan mata elang.
- Anak itu tidur mirip kerbau.
- Langit senja hari sangatlah indah bagaikan disepuh oleh emas.
- Wajahnya pucat pasi seperti bulan yang kesiangan.
- Kondisinya sangat sukar seperti keluar dari kandang macan masuk ke kandang singa.
- Hamparan pulau di Indonesia bagaikan batu permata yang begitu indah.
- Senyumannya begitu misterius seperti senyuman pada lukisan Monalisa.
- Gerakannya sungguh lincah mirip itu tahi dari rimba .
- Badannya kini gemuk seperti sapi di kampung.
- Anak itu menari sangat indah bagaikan seekor rusa.
- Wajahnya sangat hitam seperti tersiram aspal.
- Kata-katanya sungguh menyakitkan mirip sebilah pisau yang sungguh tajam.
- Orang yang punya hutan hidupnya tidak akan pernah mirip orang yang diburu-buru setan.
- Apa yang dialaminya bagaikan mimpi di siang hari.
- Tubuhnya sangat anyir seperti bunga kasturi.
Contoh Majas Asosiasi 4
- Ia akil berdalih seperti belut.
- Permintaannya sangat mustahil ibarat pungguk merindukan bulan.
- Cerita kehidupannya bagaikan drama saja.
- Badannya tinggi besar, gagah bagaikan gunung.
- Hidup ini mirip air yang mengalir.
- Kehadiranmu bagaikan embun di musim kemarau.
- Keberaniannya datang-tiba hilang seperti kerupuk yang tersiram air.
- Perluaslah cakrawala hidup ini. Jangan mirip katak dalam tempurung.
- Cerita cintanya mirip Laila dan Majnun.
- Tatapannya begitu teduh mirip embun di pagi hari.
- Pertemuan itu membuatku senang seperti gres pertama kali berjumpa.
- Ia sungguh taat kepada atasannya seperti seekor anjing terhadap tuannya.
- Mengganggunya sama saja mirip membangunkan singa tidur.
- Ia banyak dikelilingi oleh para laki-laki mirip sekuntum bunga dikelilingi oleh lebah.
- Perpustakaan bagaikan gudang ilmu.
- Membaca bagaikan jendela dunia.
- Hidup seorang mukmin seperti lebah. Hanya hingga kepada yang baik-baik saja dan mengeluarkan yang bagus-baik saja.
- Bagi seorang munafik, dosa mirip seekor lalat yang ada di hidungnya. Ia sekedar mengibaskan tangan.
- Balaslah kejahatan dengan kebaikan seperti sepohon kurma yang apabila dilempar memperlihatkan buah.
- Dunia ini bagaikan air laut. Semakin diminum kian haus.
Contoh Majas Asosiasi Dalam Puisi
Majas asosiasi juga sering digunakan dalam puisi.
Tentunya dalam karya sastra majas tersebut berfungsi untuk memperindah kalimat.
Majas asosiasi ialah salah satu majas yang sering digunakan dalam puisi, selain majas metafora, personifikasi, alegori, ataupun simile.
Berikut ini beberapa acuan majas perkumpulan dalam larik puisi.
Betapa indah alam Indonesia
Terhampar luas dari Sabang ke Merauke.
Kuhirup udara desanya
Kunikmati panorama kota
Kudaki gunungnya yang menjulang
Kususuri lerengnya yang begitu hening.
Indonesiaku bagaikan untaian kalung
Menghiasi wajah Sang Bumi
Kepadamu aku selalu jatuh hati.
Contoh puisi lainnya.
.
Sepi dalam sendiri
Bagaikan kehilangan hati
Kecuali rasa sedih.
Aku terperangkap dalam gelap
Tak menyaksikan seberkas cahaya
Ingin aku tidur terlelap
Namun gelisah selalu melanda
Bagai terkurung watu karang
Tiada pintu tiada jalan
Hanya kegelapan sama
Menemani sepanjang era
Berikut ini masih ialah puisi yang mengandung majas perkumpulan.
kamu datang bagaikan gelombang
Menggulung diriku di pantai
Dengan serbuan kerinduan.
Bila engkau pergi
Tak diharap untuk kembali
Hanya meninggalkan sepi sunyi
Membiarkan diriku seorang diri.
Setelah kita mengenali pengertian majas perkumpulan, kita juga lebih paham dengan acuan-misalnya. Dan pelajari bentuk majas lainnya untuk meluaskan cakrawala keilmuan.