Salam pintar…..
Lompat jauh dapat dijalankan dengan berbagai jenis gaya, salah satunya gaya berlangsung di udara. Gaya ini disebut juga gaya menendang. Dengan gerakan kaki yang memutar ke depan atau berlangsung ketika melayang di udara akan mempermudah pelompat dalam menyiapkan pendaratan.
Dalam melakukan gaya ini, tungkai diayun dengan berpengaruh tinggi ke depan. Pada ketika melaksanakan tolakan, tungkai lurus ke bawah dan dibawa ke belakang badan dengan lutut ditekuk. Gerak tungkai ayun masih terangkat sampai posisi horizontal, sehingga posisi kedua tungkai terlihat seperti sedang berlangsung atau berlari. Kemudian, sempurna sebelum mendarat, tangan dibawa ke belakang badan dan diayunkan ke depan dengan berpengaruh, sementara kaki disediakan untuk mendarat.
1. Teknik Dasar Lompat Jauh
Keseluruhan rangkaian gerak teknik lompat jauh terbagi dalam awalan, tolakan, terbang di udara, dan pendaratan. Teknik-teknik dasar ini harus dikuasai dengan baik untuk mendapatkan koordinasi gerak yang bagus sehingga menciptakan jarak lompatan yang jauh.
a. Awalan
Awalan lari dilaksanakan dengan mengembangkan kecepatan lari, tetapi masih terkendali untuk melaksanakan tolakan. Pada dikala mendekati papan tolakan, yaitu sekitar 3–5 langkah terakhir dipersiapkan untuk mengalihkan kecepatan gerak horizontal (lari awalan) terhadap kecepatan vertikal (tolakan) dengan langkah yang terakhir pendek.
b. Tolakan
Tolakan dikerjakan selaku tahap pengalihan telapak kaki tolak untuk lepas landas. Tujuannya, yaitu menghasilkan gerak mengangkat tubuh ke atas untuk gerak terbang di udara. Saat akan melaksanakan tolakan, kaki tolak sedikit dibengkokkan, menapakkan kaki, dan meluruskan tungkai untuk lepas landas. Gerakan tolakan memerlukan kecepatan, kekuatan, dan koordinasi gerakan yang mencukupi sehingga gerakannya lebih efektif.
c. Melayang di Udara
Gerakan kaki yang berlangsung selama terbang di udara akan mempermudah Anda untuk menyiapkan pendaratan yang baik. Hal-hal yang mesti diamati saat melakukan gerak terbang di udara ialah selaku berikut:
1) Memelihara keseimbangan badan dikala terbang.
2) Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
3) Mengusahakan terbang di udara selama mungkin.
4) Mempersiapkan kaki untuk pendaratan.
d. Pendaratan
Pendaratan dijalankan dengan persiapan menundukkan kepala, mengayun lengan, dan membawa pinggang ke depan. Dengan demikian, pada ketika pendaratan, anggota tubuh yang lain tidak menyentuh pasir lebih belakang ketimbang kaki. Apabila mesti menjamah pasir, perkenaan dengan pasir mesti lebih depan dari kaki.
Untuk mengembangkan kemampuan penguasaan teknik lompat jauh, Anda mesti memerhatikan faktor-aspek yang menentukan hasil lompatan seseorang, di antaranya sebagai berikut:
1) Penentuan jarak awalan yang sempurna
2) Penentuan irama lari awalan
3) Kemampuan menolak dan lepas landas
4) Kemampuan gerak terbang
5) Kemampuan gerak pendaratan
2. Peraturan Dasar Lompat Jauh
Berikut ini beberapa peraturan dasar dalam lompat jauh:
a. Lintasan Lari Awalan
Panjang lintasan lari awalan minimal 40 m, sementara lebarnya minimal 1,22 m dan maksimal 1,25 m. Lintasan dibatasi dengan garis putih selebar 5 cm di sebelah kanan dan kirinya.
b. Papan Tolak
Papan tolak berbentuk segi empat, yang dibuat dari kayu atau bahan lain yang tepat dan di cat putih. Papan tolakan ditanam tidak kurang dari 1 meter dari tepi akrab tempat pendaratan. Jarak papan tolak dengan sisi terjauh dari tempat pendaratan sekurang-kurangnya10 m.
Ukurannya ialah sebagai berikut:
Panjang = 1,21–1,22 m
Lebar = 1,98–2,02 dm
Tebal = 1,00 dm
Papan tolak mesti ditanam di tanah, bagian atasnya rata dengan tanah lintasan lari dan tempat pendaratan. Di belakang garis tolakan dipasang papan plastisin atau materi lain yang tepat, yang berfungsi sebagai pencatat injakan kaki pelompat yang salah dan membekas di papan tersebut.
c. Bak Pendaratan
Lebar kolam pendaratan minimal 2,75 m. Bak pendaratan harus diisi dengan pasir yang lembut dan basah. Permukaan atasnya harus datar dan rata dengan permukaan papan tolak.
3. Peraturan Perlombaan Lompat Jauh
Dalam perlombaan lompat jauh, terdapat beberapa aturan khusus sebagai berikut:
a. Jika jumlah akseptor lebih dari 8 penerima, tiap penerima diberi tiga kali potensi melompat dan lalu diambil 8 pelompat dengan hasil lompatan terbaik. Jika hasil lompatan yang serupa pada urutan yang kedelapan, maka diberikan tiga kali kesempatan lompatan terhadap masing-masing pelompat. Jika jumlah penerima 8 orang atau kurang, setiap akseptor diberikan 6 kali potensi lompatan.
b. Seorang pelompat dinyatakan gagal jika melaksanakan hal-hal berikut:
1) Menyentuh tanah di belakang garis batas rujukan dengan bab badan manapun, baik di saat membuat ancang-ancang lompat maupun sewaktu lari kencang tanpa menciptakan tolakan.
2) Menolak dari luar ujung balok referensi, baik sebelum maupun sehabis garis perpanjangan garis referensi.
3) Pada waktu mendarat, pelompat menjamah tanah di luar zona pendaratan atau bak lompat sebelum melakukan pendaratan yang benar pada kolam pendaratan.
4) Sesudah melompat dengan tepat, pelompat berjalan balik melalui kolam lompat.
5) Mendarat dengan melakukan suatu gerakan salto.
c. Semua lompatan mesti diukur dari tempat bekas pendaratan di kolam lompat ke balok acuan. Cara pengukuran mesti tegak lurus dengan garis referensi atau perpanjangannya. Pengukuran dijalankan dari segi bekas pendaratan yang terdekat dengan balok rujukan lalu ditarik lurus ke sisi balok tumpuan yang dekat dengan kolam lompat.
Demikian artikel tentang Lompat Jauh : Teknik Dasar Lompat Jauh, Peraturan Dasar Lompat Jauh, dan Peraturan Perlombaan Lompat Jauh, semoga berkah dan senantiasa bermanfaat. Salam pandai…..