Konsep Geografi Ketersangkutpautan (Interelatedness)

Konsep Geografi Ketersangkutpautan (interelatedness) – Para hebat geografi percaya akan adanya kebersangkut-pautan di antara tempattempat pada permukaan bumi dan gejala-tanda-tanda pada suatu area. Istilah-istilah seperti interdependensi, interkoneksi, interaksi keruangan, dan assosiasi areal menguraikan dan menjelaskan saling kekerabatan antar kawasan dan antar tanda-tanda pada permukaan bumi.
1) Assosiasi areal
Assosiasi areal menyatakan identifikasi terhadap korelasi karena balasan (kausalitas) antara gejala insan dengan lingkungan fisiknya, yang mengakibatkan ciri-ciri yang berbeda-beda pada berbagai daerah dan kawasan. Preston James menilai rancangan ini sebagai inti dari mana teori-teori geografi terbentuk. Penekanan dari rancangan assosiasi yakni menunjuk terhadap adanya kombinasi atau paduan (konfigurasi) dari tanda-tanda-tanda-tanda yang dapat menyebabkan kebedaan dari daerah ke kawasan. Contoh sederhana dari peristiwa ini ialah kekerabatan antara persebaran penduduk dengan faktor kelembaban lingkungan.
 Para ahli geografi percaya akan adanya kebersangkut Konsep Geografi Ketersangkutpautan (interelatedness)
2) Interaksi keruangan
Merupakan saling korelasi antara gejala-tanda-tanda pada kawasan-tempat dan area-area yang berlainan-beda di dunia. Semua kawasan pada permukaaan bumi itu diikat oleh kekuatan alam dan insan (sumberdaya alam dan sumberdaya insan). Terjadi gerak dari gejala-gejala tersebut dari tempat ke tempat; udara, air laut, flora dan hewan, serta manusia. Setiap insiden berkenaan dengan hal itu akan mencerminkan adanya interaksi antar tempat. Manusia sebagai pencipta ilmu dan teknologi bisa berinteraksi dan bergerak dalam ruang secara leluasa lewat komunikasi dan transportasi. Migrasi dan bentuk-bentuknya contohnya terjadi di mana-mana dan mengakibatkan efek baik nyata maupun negatif kepada kehidupan sosio-budaya manusia.
Semua itu mengakibatkan peredaran/sirkulasi gejala-gejala secara intensif di seluruh ruang di dunia.
(a) Peredaran atau sirkulasi :
menyangkut gerak dari gejala fisik, insan, barang, dan gagasan (ilham) ke seluruh penjuru dunia. Meliputi antara lain difusi kebudayaan, distribusi, jual beli, migrasi, komunikasi dan lain sebagainya.
(b) Interdependensi :
Merupakan bentuk saling-korelasi alasannya adalah peredaran gejalagejala.
Dalam interdependensi, kadar ikatannya lebih kuat dan lebih aktual daripada insiden interrelasi. Dunia kini bekerjsama merupakan penduduk masyarakat dunia dengan saling ketergantungan yang berpengaruh di antara negara-negara (Asean, MEE, PBB).
(c) Perubahan :
Salah satu faktor paling penting di dalam geografi dunia adalah ciri dinamika dari gejala-gejala. Panta Rhei kata Heraklites, yang artinya  semua mengalir. Memang di dunia ini tidak ada yang membisu mutlak; apakah itu gejala alami maupun tanda-tanda bikinan manusia. Manusia bareng alam mengganti ciri-ciri dari bumi. Geografi merupakan studi perihal kala kini. Tetapi untuk mengetahui kurun sekarang, perlu mengenali pula periode kemudian (sejarah). Dalam hal ini geografi melaksanakan rekonstruksi peristiwa-peristiwa.
Sebelumnya perihal Konsep Lokasi Keruangan dan Areal ini mampu membantu anda mengetahui bahan
Perubahan yang tercantum pada peta menunjuk kepada perubahan daerah dan wilayah pada permukaan bumi. Erat relevansinya dengan desain perubahan, yakni rancangan proses. Proses ialah peristiwa yang berurutan yang menjadikan perubahan, dalam tenggat waktu tertentu. Permukaan bumi ini menjadi begitu kompleks sebab adanya proses-proses dalam berbagai tingkat dan tempo (Preston James). Ada tiga macam proses, adalah proses fisik, proses biotik, dan proses sosial. Di dalam geografi ketiga macam proses tersebut dalam kenyataannya yakni satu proses utuh; penggolongan tersebut (analisis klasifikasi) cuma berlaku dalam pengusutan dan kajian saja.