Kompor Meleduk Benyamin S

memiliki semua yang orang butuhkan untuk mencintai Benjamin  Kompor Meleduk Benyamin S
Benyamin Sueb 

Kompor Meleduk memiliki semua yang orang butuhkan untuk menyayangi Benjamin. Dari anak kecil, penghuni gang-gang sempit, pengamat sosial, budayawan, kritikus musik, sampai DJ trendy yang haus akan break-break kematian. Tidak ada seorang pun di Indonesia yang sekeren dirinya. 

Benjamin secara jenius mengekspresikan kehidupan di negeri yang kerap disambangi peristiwa ini. Fenomena banjir ditandemkan dengan analogi kesemrawutan yang tak kalah akrabnya dengan rumah tangga rakyat Indonesia, kebakaran akhir kompor meledak. Gaya pembawaannya yang khas anak Betawi, super jenaka dan tak pernah busuk, terasa kontras dengan rasa prihatin yang ditampilkan. Bang Ben terlihat sadar akan posisinya, ia selalu mengatakan secara sederhana sambil berusaha menghadirkan penyelesaian. 


Musiknya tipikal Benjamin, eklektik, picisan hingga menjadi ultra-keren. D’Strangers memperkosa “Get Ready”, hit soul/r&b legendaris karya Smokey Robinson dan mencumbunya penuh nafsu lewat fuzz dan groove amatir bagai sebuah grup musik garasi terkeren di kota Anda. Aksi  ajaib mereka dalam menerjemahkan situasi cemas di chorus (Ati-ati kompor meleduk), merupakan momen kejutan khas yang senantiasa dinantikan pada lagu-lagu benyamin.


Paket kesenian Benyamin memberikan ruang lisan yang begitu bebas. Hal tersebut yang menciptakan lagu-lagunya tetap representatif hingga sekarang. Mereka pun terasa sublim dan tidak presentius. Pesan-pesan yang dia hadiahkan akan selalu didengarkan sampai anak-cucu kita.


Dua tahun kemudian Kompor sempat diledakkan kembali dilantai-lantai dansa klab oleh unit electro asal Jakarta, Agri kulture. Bang Ben tak pernah Mati.


Sumber : Rolling Stone Special Collectors Edition – 150 Lagu Indonesia Terbaik. Majalahnya dijual Disini 

  Perhatikan keterangan-keterangan berikut! Dibangun sekitar abad ke-16. Menaranya mirip mercusuar dan dibangun oleh Hendrik Lucozoon Cardeel