Daftar Isi
Ketika di madinah,Rasulullah SAW menerapkan banyak sekali strategi dakwah. Strategi dakwah pertama yg dia kerjakan di madinah adalah
Dakwah belakang layar (sirriyah)
dakwah pertama kali dilakukan Rasulullah mendapat banyak
mendapat banyak hujatan & penolakan dr kaum quarisy
Strategi apa yg digunakan Rasulullah berdakwah pertama kali
Berdakwah Secara membisu diam/sembunyi sembunyi,soalnya takut tertangkap basah oleh kafir quraisy,kan pada waktu itu Umar Bin Khaththab belum masuk Islam.
Semoga Membantu ^_^
maaf kalau salah
Jelaskan strategi dakwah rasulullah saw. tatkala pertama kali dimadinah
Jawaban:
Mereka meminta Nabi Muhammad Saw agar bersedia pindah ke Madinah. … Strategi dakwah Nabi Muhammad yakni mendamaikan Suku Aus & Khazraj & mengajak kedua suku tersebut memeluk Islam, serta membentuk Piagam Madinah untuk ,eletakkan dasar-dasar politik & tatanan sosial masyarakat Madinah.
Strategi dakwah rasulullah pertama kali dijalankan dgn cara
Proses dakwah dengan-cara membisu-membisu
Mula-mula Nabi Muhammad mengajarkan Islam atau berdakwah dengan-cara sembunyi-sembunyi. Beliau hanya mengajarkan ke-Tauhidan pada anggota keluarga & kerabat terdekat. Namun tak banyak diantara kerabat beliau yang menerima usul Nabi. Abu Thalib, paman ia pun menyatakan tak sanggup meninggalkan agama nenek moyang mereka, yakni menyembah berhala. Akan tetapi Abu Thalib tak pernah membatasi Rasulullah dlm mengajarkan Islam, bahkan ia pun mengecam keras orang-orang yg menjadi penghambat dakwah Nabi.
Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan dengan-cara sembunyi-sembunyi. Nabi mulai melaksanakan dakwah Islam di lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah. Kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar & lain-lain. Pada proses ini, tak lebih dr 12 orang yg mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Mereka terkenal dgn julukan assa>biqu>n al-Awwalu>n(orang-orang yg pertama kali masuk Islam), mereka adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar as-Shiddiq, Zaid, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bi Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, & al-Arqam bin Abil Arqam, yg rumahnya di jadikan sebagai kawasan berdakwah.