Keberhasilan Sultan Akbar Pada Masa Dinasti Mughal, .speakingtree.iimg.in |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India.sebelum dinasti mughal ada dinasti khalij, dinasti tughlaq, dinasti sayyid, dinasti ludh. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya.
Kerajaan mughal diresmikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur pada tahun (1526-1530M) yang sempat di pimpin beberapa raja-raja, dan pada kala kepemimpinan Sultan Akbar dinasti mughal mampu dibilang mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa aspek dan ditambah dengan kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Sultan Akbar mampu menciptakan dinasti ini diketahui dunia.
Jadi didalam makalah ini penulis ingin sedikit menjelaskan wacana asal-seruan dinasti mughal dan kemajuan apa saja yang di bawakan sultan akbar sampai beliau di katakan berhasil membawa dinasti mughal menjadi meningkat dengan pesat pada kurun nya.
B. Rumusan duduk perkara
1. Bagaimana asal-permintaan dinasti mughal ?
2. Bagaimana biografi seorang sultan akbar ?
3. Kemajuan apa saja yang di capai sultan akbar pada kurun kepemimpinannya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengenali seperti apa asal-undangan dinasti mughal.
2. Untuk mengetahui bantuan sultan akbar pada dinasti mughal.
3. Untuk mengetahui apa saja perkembangan yang di capai sultan akbar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal-ajakan dinasti mughal
Kerajaan Mughal ialah kelanjutan dari kesultanan Delhi. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India.sebelum dinasti mughal ada dinasti khalij, dinasti tughlaq, dinasti sayyid, dinasti ludh. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam diketahui selaku kala kejayaan kedua sesudah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
Kerajaan mughal ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur pada tahun (1526-1530M) Zahiruddin Muhammad Babur yaitu salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi kawasan Ferghana dari orang tuanya dikala dia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada abad itu. Pada awalnya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena menerima tunjangan dari Raja Safawi, Ismail I kesannya sukses menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M.
Pada tahun 1504 M, beliau menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul mampu ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi semrawut. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, gotong royong Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengantarutusan ke Kabul, meminta tunjangan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan itu langung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah peperangan yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memaski kota Delhi selaku pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India.
Dari usulan di atas, sesuatu yang mampu disepakati bahwa Kerajaan Mughal ialah warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang orisinil. Meskipun demikian, Dinasti Mughal sudah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.
Dari pemaparan di atas mampu ditarik kesimpulan bahwa aspek berdirinya Kerajaan Mughal yakni:
1. Ambisi dan huruf Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia
2. Sebagai balasan atas krisis yang tengah melanda India.
Dinasti Mughal ini pada masanya di pimpin oleh beberapa raja-raja yang sempat memerintah ialah :
1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M)
2. Hummayun (1530-1556 M)
3. Sultan akbar (1530-1605 M)
4. Jahangir (1605-1627)
5. Syah Jihan (1628¬-1658)
6. Aurangzeb (1658-1707)
7. Bahadur Syah (1707-1712)
8. Jehandar (1712-1713)
9. Bahadur Syah (1837-1858)
Diantara para raja-raja Dinasti Mughal yang pernah memerintah ,mampu di katakan raja yang paling berpengaruh yaitu sultan akbar karena di era kepempinan nya dia mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan beberapa kemajuan yang berpengaruh menyebabkan dinasti mughal menjadi dinasti yang kuat dan dikenal.
B. Biografi Sultan Akbar
Sultan Akbar lahir di Umerkot, Sind, 23 November 1542. Ia adalah keturunan Dinasti Timurid, putra dari sultan Humayun dan cucu dari sultan Mughal Zaheeruddin Muhammad Babur, penguasa yang mendirikan Dinasti Mughal di India. Ibunya bernama Hamida Banu Begum. Sultan Akbar merupakan sultan ketiga yang diberi gelar sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar Khan.[1] Ia menggantikan ayahnya Humayun.
Sultan Akbar memerintah 27 Januari 1556-25 Oktober 1605 (49 tahun, 275 hari) Sultan Akbar adalah raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya diketahui selaku periode kebangkitan dan kejayaan Mughal selaku suatu dinasti Islam yang besar di India. Ketika mendapatkan tahta kerajaan ini Akbar gres berusia relatif sangat muda 14 tahun, sehingga seluruh problem pemerintahan dipercayakan terhadap Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Sedangkan Bairam Khan mengawalsultan Akbar mulai tahun 1556-1561 saja alasannya terjadi konflik diantara keduanya. Di permulaan abad pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berupaya memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut kehadiran pasukan tersebut sehingga terjadilah pertempuran dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap, lalu dihukum. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Setelah Akbar dewasa ia berupaya menyingkirkan Bairam Khan yang telah memiliki imbas sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan pemikiran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi mampu dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah duduk perkara-problem dalam negeri dapat diselesaikan, Akbar mulai menyusun program perluasan. Ia sukses menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sungguh luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.
C. Kemajuan yang di capai sultan akbar pada abad kepemimpinannya
Di era kepemimpinan Sultan Akbar mampu dibilang kepemimpinan yang paling berhasil diantara raja raja yang pernah memimpin dinasti mughal. Selain Sultan Akbar mampu menciptakan kebijakan kebijakan yang menciptakan dinasti mughal lebih baik, di periode kepimpinannya dinasti mughal mengalami perkembangan-kemajuan di beberapa aspek. Yaitu :
1. Bidang Politik dan Militer
Kemajuan politik yang berhasil diraih ialah politik sulakhul (toleransi universal) yang kemudian melahirkan sistem Din-i-Ilahi dan Mansabdhari, sedangkan setiap kawasan dikepalai oleh sipah salar dan subdistrik yang dikepalai oleh faudjar. Sehingga mampu menaklukan kawasan-daerah disekitarnya.
2. Bidang Ekonomi
Dalam hal ini perekonomian pemerintah mengendalikan problem pertanian dengan kawasan terkecil disebut Deh dan beberapa Deh bergabung dalam Pargana (kawedanan). Masing-masing dipimpin oleh muqqadam yang menjadi mediator antara pemerintah dengan petani.
3. Bidang Seni dan Arsitektur
Karya seni dan arsitektur Mughal masih bisa dicicipi keindahannya hingga ketika ini. Dengan arsitektur yang menggunakan gesekan dan marmer yang timbul beraneka warna. Ada bangunan masjid, istana, dan makam. Kemudian sastra pada masa sultan Akbar meningkat bahasa Urdu yang ialah perpaduan dari segala macam bahasa yang ada di India. Di India banyak melahirkan sastrawan mirip Malik Muhammad Jayashi dengan karya Padmavat yang merupakan karya alegoris yang mengandung kebajikan jiwa insan.
4. Bidang Agama
Sultan Akbar menerapkan konsep Din-i-Ilahi, sebab kebijakannya ini sultan Akbar banyak menerima kritikan. Konsep ini ialah upaya biar dapat menyatukan beragam agama di India. Mungkin ini cerminan sifat dari Sultan Akbar selaku seorang raja yang gandrung akan persatuan dalam hal agama sehingga toleransi sangat di junjung tinggi untuk misi mempersatukan bermacam-macam agama di india dan itu berhasil.
Mungkin semua kemajuan tersebut didasari oleh perilaku dan aliran yang menjadikan cita-cita untuk menjadikan dinasti mughal lebih baik. Walaupun semua raja memiliki harapan yang serupa tapi cara yang dimiliki oleh Sultan Akbar lebih berhasil mungkin sebab lebih mengedepankan persatuan antara bermacam-macam suku agama yang ada di india, acuan nya desain din-i-llahi itu sendiri.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kerajaan mughal ini diresmikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur pada tahun (1526-1530M) Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India.sebelum dinasti mughal ada dinasti khalij, dinasti tughlaq, dinasti sayyid, dinasti ludh. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya.
Sultan Akbar yaitu raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya dikenal sebagai era kebangkitan dan kejayaan Mughal selaku sebuah dinasti Islam yang besar di India. Sultan akbar melahirkan kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada perkembangan dinasti mughal dan dinasti mughal mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa faktor pada abad kepemimpinannya contohnya dalam hal politik dan militer, ekonomi, seni dan arsitektur, keagamaan . yang itu semua berkat sikap adil bijaksana dan rasa toleransi yang besar dari kepimpinan Sultan Akbar. Dan hebatnya lagi dengan cara kepemimpinan seperti itu bisa mempersatukan agama yang bermacam-macam di india pada ketika itu yang mungkin besar lengan berkuasa sampai sekarang
DAFTAR PUSTAKA
https://www.searchnewworld.com/search/search2.html?partid=imnsknsch&p=kesuksesan+sultan+akbar+pada+kala+dinasti+mughal&subid=62212345
https://wawasansejarah.com/kebijakan-sultan-akbar-dinasti-mughal/
Siti Maryam dkk. 2002. Sejarah Peradaban Islam(dari periode klasik hingga terbaru). Yogyakarta: LESFI.