Keistimewaan di Balik Hari Senin dan Kamis

Mengapa hari Senin & Kamis dijadikan khusus sebagai hari berpuasa? Untuk apa kita berpuasa Senin & Kamis? Kenapa bukan hari-hari yang lain? Dalam Islam, kita mengenal ada hari-hari istimewa, malam-malam istimewa & bulan-bulan istimewa. Hari Jumat diagungkan & diutamakan dr hari-hari lainnya, malam Lailatul Qadar diistimewakan atas malam-malam lainnya. Bulan Ramadhan diseleksi dr bulan-bulan lainnya. Mengapa mampu demikian? Itu disebabkan pada hari itu sudah terjadi kejadian khusus yg kemudian menyebabkan hari itu istimewa. Hari Jumat diagungkan & diutamakan dr hari-hari yang lain lantaran ia merupakan hari raya mingguan umat Islam, hari terbaik yg disinari matahari. Pada hari itu Adam as. diciptakan. Pada hari itu pula ia diturunkan ke bumi & diwafatkan oleh Allah. Pada hari Jumat kelak hari akhir zaman akan terjadi; ditiup sangkakala & semua terkejut .

Malam Lailatul Qadar diistimewakan dr malam-malam lainnya lantaran pada malam itulah Allah menurunkan Al-Qur’an. Bulan Ramadhan dipilih dr bulan-bulan lainnya lantaran pada bulan itulah Allah menurunkan Kitab-kitab Suci-Nya. Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam bulan Ramadhan. Kitab Alkitab diturunkan pada malam ketiga belas bulan Ramadhan. Kitab Zabur pada tanggal delapan belas. Dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal dua pulum empat dr bulan Ramadhan. Makara, keistimewaan hari itu bukan disebabkan oleh diri hari itu sendiri, tetapi disebabkan lantaran terdapatnya hal luar yg mempengaruhinya.

Rahasia Hari Senin & Kamis

Lalu, bagaimana dgn hari Senin & Kamis? Mengapa Rasulullah Muhammad saw. memberikan contoh berpuasa sunah pada umatnya dgn menentukan hari Senin-Kamis? Mengapa mesti Senin & Kamis, bukannya hari Jumat saja contohnya, yg berkedudukan selaku sayyidul ayyam? Diriwayatkan dr Aisyah ra., ia mengatakan:
“Rasulullah saw. sangat bersemangat & bersungguh-sungguh dlm melaksanakan puasa pada hari Senin & Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)
Jika beliau menentukan hari Senin & Kamis sebagai hari yg dipuasai, niscaya ada rahasia di balik kedua hari tersebut. Dan memang hari Senin & Kamis memiliki historisitas yg agung. Berikut ini beberapa hal penting yg berkaitan dgn hari Senin & Kamis.

 Hari Jumat diagungkan & diutamakan dr hari Keistimewaan di Balik Hari Senin & Kamis

1. Senin & Kamis: Hari Tatkala Amal Para Hamba Diperiksa

Telah biasa kita pahami & praktikkan bareng bahwa dlm setiap kegiatan atau aktivitas apa saja yg kita kerjakan menyangkut duduk perkara duniawi, baik itu yg lingkupnya kecil atau besar, niscaya ada waktunya kita mengusut, mengoreksi & mengintrospeksi kembali semua hal-hal yg tellah kita perbuat. Misalnya saja kita bekerja pada suatu instansi atau forum tertentu, maka pada setiap akhir pekan akan senantiasa ada investigasi oleh pimpinan kita.

Maka demikian pula, semua amal-amal tindakan kita itu akan mendapatkan pemeriksaan dr Allah selaku pencipta & pengatur kehidupan insan. Setiap gerak langkah & perbuatan seorang hamba akan diperiksa dengan-cara terpola oleh Allah layaknya kita menilik amal-amal kita sendiri. Lalu, kapan alam para hamba dihadapkan, dilaporkan & diperiksa oleh Allah? Disebutkan dlm hadis Nabi saw. bahwa amal-amal para hamba akan dilaporkan & diperiksa oleh Allah pada tiap bulan Sya’ban dlm setahunnya. Dan pada tiap sepekannya, amal-amal itu akan diperiksa pada hari Senin & Kamis. Diriwayatkan dr Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Amal-amal tindakan itu diajukan (diaudit)pada hari Senin & Kamis, oleh karena itu gue ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit)pada ketika gue sedang puasa.” (HR Tirmidzi)
Dari informasi hadis di atas, dapat dimengerti bahwa amal-amal manusia akan diperiksa pada setiap tahunnya pada bulan Sya’ban & dlm setiap sepekannya pada hari senin & kamis. Jika hari Senin & Kamis ialah hari diperiksanya amal, maka sudah sepatutnya kalau kita merencanakan segala sesuatu serapi & sebaik-baiknya, kalau mampu jangan sampai membuat Sang Pemeriksa murka & murka pada kita.

2. Senin & Kamis: Hari Dibukanya Pintu-pintu Surga

Masuk nirwana yakni dambaan & keinginan setiap muslim. Lalu, bagaimana biar kita bisa masuk surga? Jawabannya sudah pasti kita beriman & berzakat saleh. Iman & amal saleh yakni kunci utama nirwana. Maka, untuk mencapai surga, kita harus terus berjuang mengembangkan keimanan & amal saleh. Kita jangan bosan berbuat kebajikan agar makin erat dgn pintu nirwana. Setiap dikala, setiap waktu & setiap potensi mesti kita gunakan dgn sebaik-baiknya. Terlebih lagi untuk waktu-waktu tertentu yg memang diistimewakan Allah.

  Kumpulan Puisi Bertema Aku Ibu dan Kekasih

Dalam setiap sepekannya, Allah membukakan pintu-pintu nirwana untuk hamba-Nya pada hari Senin & Kamis. Diriwayatkan dr Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Pintu-pintu nirwana dibuka pada hari Senin & Kamis. Maka diampuni dlm kedua hari itu setiap hamba yg tak menyekutukan Allah dgn sesuatu pun, kecuali orang yg diantaranya & saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, “lihatlah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.” (HR. Al-Khatib, Muslim, Abu Daud, Nasa’i, At-Tirmidzi & Ibnu Hiban).

3. Senin & Kamis: Hari Lahir & Wafatnya Rasulullah Muhammad saw

Hari Senin yakni hari yg sungguh bersejarah bagi umat insan bahkan alam semesta. Mengapa? karena pada hari ini kekasih Allah, Muhammad saw dilahirkan ke dunia. Kelahiran beliau menjadi rahmat bagi sekalian alam. Dalam beberapa riwayat disebutkan:

Nabi saw pernah ditanya perihal puasa Senin. Beliau bersabda. “itu adalah hari gue dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, & diturunkan kepadaku Al-Qur’an (pertama kali)” (HR Muslim dr Abu Qatadah Al-Anshari).

(Abu Qatadah) mengajukan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu perihal puasa Senin & Kamis?” Rasulullah bersabda, “Pada hari itu gue dilahirkan & Al-Qur’an diturunkan kepadaku (pertama kali).” (HR Abu Daud dr Abu Qatadah, hadits sahih).

Ibnu Abbas berkata, “Nabi saw dilahirkan pada hari Senin, wafat pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, melaksanakan hijrah dr Mekah ke Madinah pada hari Senin, sampai di Madinah pada hari Senin, Hajar Aswad diangkat kembali ke tempatnya (juga) pada hari Senin.” (HR Ahmad dr Ibnu Abbas).

Demikianlah uraian ihwal Rahasia di Balik Hari Senin & Kamis, gampang-mudahan bemanfaat.