Keadaan Penduduk di Amerika Serikat dan Kanada – Penduduk Amerika Serikat maupun Kanada terdiri atas para kaum imigran (pendatang) dari aneka macam negara di dunia. Jumlah penduduk Amerika Serikat hingga tahun 2004 meraih kurang lebih 292.000.000 jiwa dan Kanada mencapai 32.000.000 jiwa. Dengan demikian, jumlah masyarakatAmerika Serikat menduduki terbesar ketiga di dunia sehabis RRC dan India. Jika daripada luas wilayahnya, bekerjsama Amerika Serikat mempunyai tingkat kepadatan penduduk masih relatif kecil, ialah cuma sekitar 78 orang permil² dan Kanada sekitar 8 orang permil².
Sejak 1970-an, tingkat kelahiran baik di AS maupun Kanada mengalami kecenderungan angka penurunan. Sebagian besar penduduk tinggal di daerah perkotaan, melakukan pekerjaan pada bidang sekunder dan tersier. Sekitar 2% masyarakatdi AS dan 5% di Kanada melakukan pekerjaan di bidang pertanian dan kira-kira dua per tiga masyarakatbaik di Amerika Serikat maupun Kanada melakukan pekerjaan di bidang tersier.
a) Kelompok Ras/Etnik
Secara umum terdapat empat kelompok ras utama yaitu Indian yang ialah golongan penduduk orisinil dan sekarang membentuk minoritas jumlahnya sekitar satu juta jiwa, kedua ialah keturunan kolonis Eropa bermigrasi sebelum akhir abad ke-19. Mayoritas masyarakatini menggunakan bahasa Inggris, berpendidikan tinggi dan sebagian besar budayanya bersifat homogen. Kelompok ketiga yakni orang keturunan Afrika, mulanya ialah keturunan budak yang dibawa sebelum 1860. Kelompok keempat yaitu komunitas orang-orang Asia yang kali pertama tiba tahun 1849 ke
Kalifornia. Namun, secara rinci etnik yang saat ini ada dikelompokkan selaku berikut.
(1) Orang kulit putih (kalangan mayoritas meraih 80%).
(2) Orang kulit gelap (pendatang dari Afrika).
(3) Orang-orang Asia (keturunan Cina, Jepang, India, Vietnam).
(4) Orang Indian (penduduk asli yang saat ini menjadi kelompok minoritas).
(5) Orang Eskimo (mempunyai asal keturunan yang dekat dengan orang Indian yang menempati Alaska atau tempat Arktik).
(6) Orang adonan, yakni Mullat (kulit putih dengan negro), Mestis (kulit putih dengan Indian) dan Zambo (Negro dengan Indian).
Kedatangan orang Eropa ke Benua Amerika, mengakibatkan kehidupan orang Indian sebagai penduduk asli sungguh menderita. Akibat terjadinya kontak dengan orang Eropa melalui penaklukan dan peperangan ternyata menjinjing wabah berbagai jenis penyakit antara lain cacar air yang sebelumnya tidak diketahui di daratan Amerika. Kejadian tersebut menyebab kan tingkat kematian tinggi, sehingga jumlah orang Indian mengalami penurunan yang sungguh drastis.
Selain itu, orang Eropa memiliki jenis kebudayaan atau tata nilai yang berbeda dengan orang Indian. Orang Indian tidak menemukan hak langsung, terjadi perbedaan dalam pengadopsian tingkat teknologi, sehingga akhir konflik budaya tersebut pada jadinya menempatkan orang Indian semakin terdesak ke wilayah-daerah yang dijadikan daerah pemesanan (reservation) ialah kawasan pinjaman penduduk orisinil. Sekalipun di Kanada, tidak terdapat pengusiran secara besarbesaran, namun jumlahnya terus mengalami penurunan. Secara lazim, orang Indian hidup dalam kemiskinan. Diperkirakan hamper sepertiga masyarakatIndian buta abjad. Pendapatan per kapitanya rata-rata seperempat dari pendapatan rata-rata masyarakatAmerika Serikat. Angka impian hidupnya hanya meraih usia 54 tahun, sedangkan angka keinginan hidup Amerika Serikat 74 tahun.
Penghuni pertama orang Eropa di Amerika adalah orang Spanyol yang menetap di daerah Florida, New Meksiko dan Texas. Adapun di Kanada yang menjadi pendatang pertama yaitu orang Prancis pada tahun 1608 dan di Amerika Serikat orang Inggris 1607. Orang Prancis tiba pertama untuk berburu atau mendapatkan bulu furs. Pada umumnya terkonsentrasi di sepanjang sungai St. Lawrence yang merupakan jalur kemudian lintas utama.
Kawasan permukiman di Amerika Serikat lebih cepat berkembang. Motivasi pendatang yang pertama ialah kepentingan ekonomi dan agama. Benua ini disebut “Dunia Baru” (New World), alasannya kedatangannya memang diperuntukkan bagi lahan baru dan upaya menerima duit. Di bab Selatan Amerika Serikat dikembangkan perkebunan tembakau dan pertanian padi yang memerlukan tenaga pekerja lumayan banyak, maka didatangkan tenaga kerja impor dari Afrika selaku budak. Akibat revolusi industri dan konflik politik yang terjadi di Eropa maka pada masa ke-19, orang Eropa secara besar-besaran bermigrasi ke Amerika sehingga Amerika Serikat dan Kanada disebut sebagai melting pot (daerah percampuran).
Selanjutnya kaum migran dari aneka macam negara Eropa maupun benua yang lain terjadi pembauran budaya sehingga terintegrasi. Kaum migran tersebut mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa utama, gaya ber pakaian, nilai-nilai individualisme, kompetisi dan materialistisnya men dominasi keseluruhan penduduk. Namun, golongan-golongan etnis yang mempunyai ciri budaya tersendiri keberadaannya tetap ada.
Keadaan Penduduk di Amerika Serikat dan Kanada, supaya ini bermanfaat.