Jenis Pelapukan

Pelapukan nyaris bisa terjadi pada banyak sekali komponen mirip batuan sampai insan, dimana jenis pelapukan pada setiap benda atau makhluk hidup itu berlainan – beda.

Seperti yg sudah dikenali, makhluk hidup (manusia, binatang, serta tumbuhan) bila sudah mati, maka mereka akan mengalami pelapukan kepada jasadnya.

Sebagai acuan pada jasad insan apabila sudah dikubur, maka dlm rentang waktu tertentu jasad tersebut akan melebur menjadi tanah. Demikian pula dgn tumbuhan atau binatang.

Tak hanya makhluk hidup, terdapat pula benda mati yg mengalami pelapukan. Selengkapnya terkait pelapukan & berita lainnya, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Pelapukan

sebutkan jenis-jenis pelapukan

1. Secara Umum

Pelapukan merupakan suatu peristiwa penghancuran massa batuan, baik itu dengan-cara kimiawi, fisika, atau dengan-cara biologis.

Dalam proses pelapukan batuan akan memerlukan waktu yg sangat usang. Seluruh proses pelapukan tersebut pada umumnya akan dipengaruhi dgn cuaca.

Batuan yg telah mengalami sebuah proses pelapukan, nantinya akan bermetamorfosis tanah. Apabila tanah itu tak bercampur bersama mineral yg yang lain, maka tanah itu disebut sebagai tanah mineral.

2. Menurut Para Ahli

Selain pengertian di atas, ada pula beberapa pemahaman pelapukan menurut para andal seperti berikut ini:

a. Hanafiah, 2005

Suatu proses alamiah akibat adanya kegiatan bekerja dr banyak sekali gaya alam baik dengan-cara fisik ataupun kimiawi yg menimbulkan terjadinya pemecah belahan, transformasi batuan, penghancuran, serta mineral – mineral penyusunnya menjadi materi lepas (regolit) pada permukaan bumi.

b. Wikipedia Indonesia

Suatu proses alterasi serta fragsinasi batuan & pula material tanah pada dan/atau erat permukaan bumi dikarenakan adanya proses fisik, kimia, atau biologi.

c. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X

Suatu proses penghancuran batuan dr bentuk gumpalan ke dlm bentuk yg lebih kecil atau hancur.

d. Pelajaran IPA-Fisika Bilingual Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas IX

Suatu proses hancurnya batuan dr gumpalan besar ke dlm butiran yg lebih kecil hingga menjadi sungguh halus.

e. Geografi untuk SMA/MA Kelas X

Sebuah peristiwa penghancuran / pengrusakan serta pelepasan aneka macam partikel batuan.

f. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Proses yg berkaitan dgn adanya penghancuran materi yg asalnya dr tumbuhan atau binatang oleh kegiatan jamur serta jasad renik lain.

g. Encyclopedia Britannica

“Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near the Earth’s surface through physical, chemical, and biological processes induced or modified by wind, water, and climate”.

Terjemahan:

Disintegrasi / perubahan batuan di dlm posisi alami / orisinil pada atau akrab dgn permukaan bumi melalui kimia, fisik, biologi serta proses induksi / dimodifikasi oleh air, angin, serta iklim.

h. Cambridge Dictionary

“The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the weather”.

Terjemahan:

Proses dimana batu dipecah ke dlm potongan kecil oleh agresi cuaca.

i. Encyclopedia Britannica dictionary

“The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical decomposition of earth materials at or near the earth’s surface”.

Terjemahan:

Aksi kondisi cuaca di dlm mengubah tekstur, warna, komposisi, atau bentuk benda; utamanya disintegrasi fisik serta dekomposisi kimia bahan bumi pada / akrab dgn permukaan bumi.

Faktor yg Mempengaruhi Pelapukan

pelapukan kimiawi

Terdapat dua hal yg mampu mensugesti proses pelapukan, yakni daerah / batuan yg akan lapuk serta tenaga yg melapukkan.

Kecepatan dlm proses pelapukan mampu ditentukan oleh beberapa hal mirip berikut ini:

  • Berbagai unsur kimia yg terkandung di dlm suatu batuan.
  • Tingkat kekuatan serta kekompakan batuan.
  • Kondisi dr vegetasi organisme lain yg ada.
  • Topografi atau kemiringan pada lereng.
  • Iklim & cuaca.

Berdasarkan dr tenaga yg mampu memunculkan pelapukan, maka kecepatan pelapukan dapat diputuskan oleh beberapa hal mirip:

Kekuatan air, angin, atau cairan gletser yg mengalir

  • Organisme yg mampu untuk menghancurkan lahan.
  • Unsur kimia yg terkandung di dlm suatu tenaga pelapuk.
  • Dan yg terakhir adalah temperatur.

Jenis – Jenis Pelapukan

Jika dilihat dr penyebabnya, maka proses pelapukan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yg berlainan, diantaranya merupakan sebagai berikut:

1. Pelapukan Mekanis / Fisis

jenis pelapukan & contoh peristiwa pelapukan

Pelapukan mekanis pula sering disebut selaku pelapukan fisis.

Pengertian pelapukan jenis ini ialah pelapukan yg sifatnya merombak batuan tanpa terdapat perubahan kimia terhadap mineral – mineral penyusunnya.

Penghancuran batuan satu ini dapat dikarenakan adanya pembekuan air, akhir pemuaian, perubahan suhu dengan-cara mendadak, atau perbedaan suhu yg amat besar diantara siang & pula malam.

Berikut ini ulasan lebih lengkap terkait bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi:

a. Perbedaan Suhu antara Siang & Malam

Penghancuran batuan yg berjalan balasan dr adanya perbedaan suhu yg amat besar diantara siang & malam.

Pada waktu siang hari, suhu akan menjadi sungguh panas yg membuat batuan menjadi mengembang. Sementara di waktu malam hari, temperatur akan turun sangat minim (hambar).

Penurunan temperatur yg sungguh cepat atau secara tiba-tiba tersebut akan memunculkan batuan menjadi retak – retak hingga pada jadinya pecah serta hancur berkeping – keping.

Jenis pelapukan mirip ini dapat kalian amati di daerah gurun.

Di kawasan Timur Tengah (Arab) temperatur pada waktu siang hari dapat mencapai 60 derajat Celcius, sementara di waktu malam hari dapat turun drastis menjadi 2 derajat Celcius.

Atau waktu turun hujan, berlangsung penurunan suhu yg memunculkan batuan menjadi pecah.

b. Insolasai

Di tempat padang pasir / gurun, pada saat panas terik lalu tiba – tiba turun hujan, maka berlangsunglah penurunan suhu yg datang – datang juga.

Pada waktu itu, kerutan akan terjadi sungguh tiba – datang yg bikin proses hancur butiran batu gurun dgn iringan bunyi berdentang.

Pelapukan mekanik jenis satu ini biasa disebut sebagai insolasi.

c. Akibat Pembekuan Air

Sebagian kerikil mempunyai celah  atau retakan di dalamnya sebagai akhir dr adanya banyak sekali gaya tektonik bumi. Air hujan akan masuk serta menggenang di dlm celah – celah batu tersebut.

Pada ketika berlangsung penurunan suhu hingga pada derajat di bawah nol, maka air di dlm watu tersebut akan bermetamorfosis es.

Sebab es mempunyai volume yg lebih besar dibandingkan air, maka es tersebut akan menambahretakan batuan.

Jika hal tersebut berlangsung dengan-cara terus – menerus, maka usang kelamaan batuan itu akan pecah menjadi beberapa potong.

d. Warna Mineral

Perbedaan warna mineral dapat pembentuk bauan akan menimbulkan perbedaan pemuaian mineral – mineral tersebut tatkala mengalami peningkatan suhu.

Hal tersebut akan menjadikan bidang perbatasan antara mineral – mineral tersebut yg menjadi retak sampai pada akhirnya akan pecah.

e. Pelapukan Glasial

Di kawasan kutub pula berjalan pelapukan yg disebut selaku pelapukan glasial. Pada pelapukan jenis ini  disebabkan adanya pergeseran suhu serta pembekuan air.

2. Pelapukan Kimiawi

pelapukan mekanik

Pelapukan kimiawi merupakan suatu proses pelapukan yg terjadi balasan adanya reaksi kimia kepada batuan, seperti karbonasi, oksidasi, serta kehilangan cairan tubuh / penguapan.

Jenis pelapukan kimiawi tak cuma mampu mengganti bentuk dr batuan, tetapi pula akan mengganti struktur kimianya.

Contoh untuk pelapukan kimiawi yg banyak berjalan di kawasan tropik merupakan pelapukan di gua gamping.

Pada pelapukan tersebut, terjadi proses pelarutan serta penguapan yakni CaCo3 dilarutkan ke dlm Ca(HCO3), kemudian di dlm gua, larutan tersebut akan menguap menjadi CaCO3 yg gres yg berwujud stalaktit / stalagmit.

Hasil dr pelapukan kimiawi yg ada di kawasan karst pula bisa menciptakan ponor, karren, sungai bawah tanah, stalagtit, stalagmit, tiang – tiang kapur, atau gua kapur.

a. Karren

Di tempat kapur pada umumnya terdapat berbagai celah atau alur selaku akibat dr adanya pelarutan oleh air hujan.

Gejala satu ini ada di daerah kapur yg tanahnya dangkal. Pada perpotongan celah – celah tersebut kebanyakan memiliki lubang kecil yg disebut sebagai karren.

b. Ponor

Ponor merupakan suatu lubang masuknya aliran air ke dlm tanah di kawasan kapur yg relatif dalam.

Pada ponor ini bisa dibedakan ke dlm 2 macam, yakni dolin & pipa karst.

  • Dolin merupakan suatu yg ada di daerah karst & berbentuk mirip corong. Pada dolin ini pula dibagi lagi menjadi 2 jenis, yakni dolin korosi serta dolin terban. Dolin korosi tercipta karena adanya proses pelarutan batuan disebabkan oleh air. Di dasar dolin pula terdapat endapan tanah yg berwarna merah (terra rossa). Sementara dolin terban tercipta berkat adanya runtuhan atap gua kapur.
  • Pipa karst sendiri mempunyai bentuk mirip pipa. Gejala karst satu ini dapat terjadi karena adanya larutnya batuan kapur oleh air. Sebab terjadi proses pelarutan batuan, maka disebut selaku pipa karst korosi. Tetapi apabila terjadi alasannya adalah adanya tanah terban, pipa karst tersebut disebut sebagai pipa karst terban / yama-type.

3. Pelapukan Biologis / Organik

jenis-jenis pelapukan & erosi

Pelapukan biologis atau organik ini terjadi balasan adanya proses organis, dimana pelakunya yakni flora, binatang, sampai insan lewat serangkaian aktivitasnya.

Contoh sederhana yg ada pada pelapukan biologis ini ialah akar tanaman yg terselip di antara bebatuan, dimana lama – kelamaan, pada dikala si akar membengkak, maka ia akan menembus kerikil tersebut sehingga kerikil itu akan pecah serta mengalami pelapukan.

Pelapukan biologis satu ini dapat disebut sebagai lanjutan dr pelapukan fisik atau pelapukan kimia.

Apabila lanjutan dr pelapukan fisik, maka disebut selaku biofisik. Sementara apabila lanjutan dr pelapukan kimia, maka disebut selaku pelapukan biokimia.

Perbedaan serta klarifikasi dr kedua tipe pelapukan tersebut bisa ananda cermati di dlm tabel berikut ini:

Pelapukan Biofisik Pelapukan Biokimia
Pelapukan oleh akar tanaman.

Akar tumbuhan yg menerobos ke dlm celah atau retakan batuan menimbulkan batuan menjadi ringkih & hancur.

Pelapukan oleh tanaman.

Asam organik yg berasal dr tumbuhan mati & akar tanaman dapat menolong dekomposisi batuan.

Pelapukan oleh binatang seperti cacing tanah & unggas.

Binatang tersebut membantu untuk memperbesar & mengikis retakan batuan serta menyebabkan lapisan batuan di bawah tanah terkorek & melapuk.

Pelapukan oleh binatang.

Kotoran & asam organik dr binatang serta organisme dapat menolong pelapukan batuan dengan-cara kimiawi.

Pelapukan oleh kegiatan manusia.

Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan fisik, & kegiatan pertambahan yakni acuan langkah-langkah manusia yg menyebabkan batuan di permukaan tanah akan melapuk.

Pelapukan oleh kegiatan insan.

Industrialisasi menimbulkan polusi udara yg pada balasannya dapat mengakibatkan pelapukan kimiawi. Contohnya yaitu hujan asam disebabkan dr pembakaran materi bakar fosil oleh industri. Gas SO2 & NO hasil dr pembakaran materi bakar fosil mampu larut dlm air hujan. Pelarutan ini memunculkan hujan asam yg mengakibatkan pelapukan kimia.

Di dlm kehidupan sehari – hari, proses terjadinya pelapukan pula seringkali berjalan.

Contohnya kerikil kecil yg terus ditetesi oleh air hujan atau air biasa, maka usang – kelamaan akan melapuk serta berubah menjadi tanah. Peristiwa tersebut sering disebut sebagai pelapukan fisika.

Lalu batu yg ditumbuhi oleh lumut lama kelamaan akan pecah & pula hancur. Peristiwa itu sering disebut sebagai pelapukan biologi.

Dampak Pelapukan

rapuh

Berikut ini yakni beberapa efek yg mampu ditimbulkan oleh adanya suatu proses pelapukan, antara lain:

a. Dampak Positif

  • Kegiatan pelapukan bisa menciptakan bentuk paras bumi yg indah serta menjadi objek wisata. Contoh Grand Canyon yg ada di negara Amerika Serikat.
  • Pelapukan yg terjadi di wilayah kapur bisa membuat gua – gua yg memiliki stalaktit serta stalagmit. Dimana hal tersebut pula mampu dimanfaatkan sebagai tujuan rekreasi. Contohnya yaitu Goa Maharani, Lamongan

b. Dampak Negatif

  • Sebagai tenaga destruktif, pelapukan tersebut mampu merusak batu – batuan termasuk berbagai bangunan sehingga akan sangat merugikan bagi kelangsungan hidup.
  • Pelapukan pula bisa menghancurkan batu – batu candi yg akan menghemat nilai sejarah pada bangunan tersebut.

Pelapukan mampu dibilang selaku suatu proses alami yg dapat menghancurkan batuan menjadi tanah.

Baca juga: Pengertian Bioma

Cara Mengatasi Pelapukan

Weathering

Berikut ini adalah cara untuk menanggulangi pelapukan yg terjadi pada kayu atau batuan, antara lain:

a. Pelapukan pada Kayu

Cara menangkal atau memperlambat pelapukan yg terjadi pada kayu mampu kalian lakukan dgn beberapa cara dibawah ini:

  • Kayu dikeringkan dgn memakai alat khusus (dioven) guna menurunkan kadar air.
  • Lalu kayu pula bisa dilapisi dgn memakai cat atau pernis guna menghemat daya penyerapan air.
  • Kayu diposisikan pada ruangan yg tak lembab.
  • Dan terakhir kayu bisa diberi zat anti rayap.

b. Pelapukan pada Batuan

Apabila kalian memiliki banyak sekali benda atau patung yg yang dibuat dr watu, maka hendaknya kalian jangan menaruh benda tersebut di alam terbuka.

Sebab nantinya, panas dr matahari serta cuaca yg berubah – ubah dapat membuat benda yg terbuat dr kerikil itu akan cepat lapuk & pula pecah.

Pelapukan tersebut pula dapat menimbulkan perpecahan pada candi lantaran adanya kemajuan oleh lumut & unsur – unsur alam yang lain.

Maka dr itu, membersihkan lumut yg berada pada dinding – dinding candi dapat membantu untuk memperlambat pelapukan & pula bisa menjaga keindahan candi itu sendiri.

  Ciri-Ciri Piramida Penduduk Stasioner Beserta Contoh Negara