close

Relief Daratan

Secara garis besar, relief daratan bisa dibedakan menjadi berbagai macam, namun sebelum kita membahasnya lebih lanjut, perlu kalian ketahui bahwa permukaan bumi tercipta dgn ketinggian yg bermacam – macam.

Ada yg tinggi serta pula ada yg rendah. Perbedaan tegak lurus diantara tempat tinggi serta rendah yg ada pada permukaan bumi itulah yg disebut sebagai relief bumi.

Relief bumi yg berlawanan – beda tersebut yg menciptakan adanya bukit, gunung, serta pantai. Perbedaan relief bisa mensugesti keadaan geografis.

Dan pada relief bumi tersebut dibagi menjadi dua serpihan berlawanan, yaitu relief daratan dan  relief dasar laut. Namun kali ini kita cuma akan fokus mengulas terkait relief daratan saja. Selengkapnya terkait relief daratan, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Relief Daratan

Pengertian Relief Daratan

Relief paras bumi daratan atau biasa disingkat menjadi relief daratan merupakan relief permukaan bumi yg terjadi di area daratan.

Permukaan bumi yg ada di daratan ini mengalami tonjolan ataupun cekungan yg nantinya mampu menciptakan kawasan baru serta melahirkan ekosistem yg lain.

Relief paras bumi di daratan inilah yg menjadi relief paling nampak serta bisa di lihat dengan-cara langsung.

Seperti yg sudah diketahui, bumi sendiri berupa bundar, akan tetapi permukaan bumi tersebut tak rata. Tak ratanya berbagai bentuk pada permukaan paras bumi itu tak tercipta begitu saja. Melainkan adanya keanekaragaman bentuk paras bumi yg disebabkan berkat adanya tenaga pembentuk muka bumi seperti tenaga endogen & eksogen.

Perbedaan tinggi serta rendahnya permukaan bumi itulah yg disebut sebagai relief permukaan bumi.

Relief daratan sendiri mempunyai banyak ekosistem. Hal tersebut diakibatkan oleh bentuk bumi daratan yg mana bentuk serta wilayahnya berlawanan- beda.

Ekosistem yg ada di darat contohnya mirip ekosistem sungai, danau, gurun, & hutan (hutan hujan tropis & hutan isu terkini).

sebutkan 5 relief daratan di indonesia

Adapun 7 penampakan relief muka bumi di darat balasan dr adanya tenaga pembentuk tampang bumi. Seluruh bentuk penampakan tersebut bisa mengalami perubahan seiring dgn berjalannya waktu.

Perubahan itu pula balasan dr adanya tenaga eksogen & endogen. Relief penampakan itu diantaranya mirip gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, rawa atau danau, sungai, serta pantai.

Relief Muka Bumi di Daratan

jelaskan apa saja yg termasuk dlm klasifikasi relief daratan & relief dasar

Seperti yg telah disebutkan sebelumnya bahwa relief dataran memiliki beberapa bentuk. Nah, berikut ini adalah penjelasan dr masing masing bentuk relief daratan yg ada di muka bumi, antara lain:

1. Gunung

relief daratan indonesia

Sebagai relief daratan yg bentuknya berupa tonjolan, gunung merupakan sebuah permukaan bumi yg mencolokserta menjulang ke atas, sehingga posisinya akan lebih tinggi dr area yg ada di sekitarnya.

Gunung mempunyai puncak serta kaki gunung yg dibatasi dgn lereng di sekelilingnya.

Pada gunung sendiri mampu dikelompokkan menjadi 2 macam, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Gunung Aktif

Gunung aktif pula disebut sebagai gunung berapi. Dimana ciri – cirinya yaitu mempunyai magma yg masih aktif serta mampu mengeluarkan magma itu ke permukaan bumi.

Peristiwa dimana gunung berapi mengeluarkan magma serta material yg lain itu disebut sebagai kejadian erupsi .

Contoh gunung berapi di negara Indonesia:

  • Gunung Merapi
  • Gunung Sinabung
  • Gunung Bromo
  • Gunung Salak
  • Gunung Slamet
  • Gunung Gede
  • dan Gunung Kelud.

b. Gunung Tidak Aktif

Gunung tak aktif adalah jenis gunung yg tak lagi mengalami sebuah peristiwa erupsi sehingga tak akan lagi mengeluarkan material yg berada di dlm perutnya.

Terdapat gunung tak aktif yg memang dr awal tak pernah mengalami kejadian erupsi, tetapi ada pula gunung yg pada mulanya gunung berapi lalu menjelma tak aktif.

Contohnya gunung tak aktif:

  • Gunung Cikuray.
  • Gunung Sumbing
  • Gunung Aseupan
  • Gunung Ciremai
  • Gunung Arjuno
  • dan Gunung Muria.

2. Pegunungan

5 bentuk relief daratan meliputi

Relief daratan yg wujudnya berupa tonjolan berikutnya yakni pegunungan.

Pegunungan merupakan sebuah kumpulan / gugusan gunung – gunung, baik itu gunung dgn ukuran yg besar atau kecil.

Terciptanya suatu pegunungan berkat adanya gerak orogenetik yg menawarkan sebuah pemfokusan dengan-cara horizontal & pula vertikal.

Penekanan itulah yg membuat terjadinya distorsi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi sehingga terbentuk suatu pegunungan.

Sama mirip gunung, pegunungan pula mampu dibedakan menjadi 2 jenis yg berbeda, antara lain:

a. Pegunungan Tinggi

Merupakan pegunungan dimana tingginya lebih dr 500 meter di atas permukaan laut.

b. Pegunungan Rendah

Merupakan suatu pegunungan yg tingginya berkisar antara 500 – 1.500 meter di atas permukaan laut.

Contoh pegunungan di negara Indonesia:

  • Pegunungan Jaya Wijaya di Papua
  • Ada Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra
  • Pegunungan Meratus di Kalimantan.

Selain itu, ada pula pegunungan terpanjang yg ada di dunia yg bernama Pegunungan Andes di negara Amerika Serikat.

3. Bukit atau Perbukitan

jelaskan 4 relief daratan

Bukit pula menjadi relief daratan yg berupa tonjolan.

Pengertian bukit sendiri yaitu sebuah kawasan yg ada di permukaan bumi dgn ketinggiannya tak lebih dr 600 meter di atas permukaan laut.

Smeentara untuk pemahaman perbukitan yakni suatu rangkaian dr beberapa bukit yg berjajar di kawasan yg luas.

Contoh bukit yg ada di negara Indonesia:

  • Bukit Kayangan di Jambi
  • Ada Bukit Ifar Sentani di Irian Jaya
  • Bukit Geger di Jawa Timur
  • Perbukitan Krewed di Jawa Tengah.

4. Lereng

sebutkan 6 relief daratan indonesia

Lereng merupakan sebuah wilayah dimana mempunyai posisi permukaan tanah yg miring.

Dilihat dr derajat kemiringannya, lereng ini dikelompokan ke dlm 4 jenis berlawanan, yakni:

  • Lereng landai (derajat kemiringan 0°-5°)
  • Lalu ada lereng curam (derajat kemiringan 5°- 45°)
  • Lereng terjal (derajat kemiringan 45°-70°)
  • dan lereng tegak (derajat kemiringan 70°-90°).

Contoh lereng gunung yg ada di negara Indonesia:

  • Lereng Gunung Sumbing
  • Lereng Gunung Sindoro
  • Lereng Gunung Slamet.

5. Dataran

berikut ini yg termasuk relief daratan adalah

Dataran ialah sebuah daerah luas yg lumayan landai, bahkan mendekati rata.

Adapun tiga jenis dataran yg perlu kalian ketahui, diantaranya merupakan selaku berikut:

a. Dataran Tinggi

Dataran tinggi atau pula disebut sebagai plateau. Relief daratan yg satu ini merupakan tanah datar dimana luas yg berada di kawasan yg tinggi.

Untuk ketinggiannya sendiri berkisar antara 200 – 1.500 meter di atas permukaan maritim.

Adapun beberapa penyebab terciptanya suatu dataran tinggi, diantaranya mirip:

  • Bekas dr suatu kaldera luas yg tertimbun oleh material gunung.
  • Akibat dr adanya proses erosi atau proses sedimentasi.

Contoh dataran tinggi:

  • Dataran Tinggi Gayo
  • Dataran Karo di Sumatera Utara
  • Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah
  • Dan Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur.

b. Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan suatu tanah datar yg luas dimana ketinggiannya cuma 0 – 200 meter di atas permukaan laut.

Untuk dataran rendah ini pula sering disebut selaku dataran aluvial yg terjadi balasan adanya suatu proses sedimentasi sungai.

Contoh dataran rendah yg ada di negara Indonesia:

  • Dataran Rendah Cianjur di Jawa Barat
  • dan kawasan Pantai Utara Jawa.

c. Dataran Pantai

Pantai merupakan suatu dataran yg lokasinya ada di tepi bahari. Ketinggian dataran pada pantai biasanya kurang dr 200 meter dr permukaan air maritim.

Dataran pantai ini pula masih mengalami pengaruh laut dengan-cara pribadi. Relief satu ini mempunyai bermacam-macam bentuk bentang alam, diantaranya mirip teluk (laut yg menjorok ke daratan), tanjung, delta, & gosong, berikut penjelasannya:

  • Teluk: Laut yg menjorok ke arah daratan.
  • Tanjung atau ujung: Yakni daratan yg menjorok ke arah laut dgn ujung yg sungguh panjang yg pula disebut sebagai jazirah / semenanjung.
  • Delta: Merupakan suatu tanah endapan yg ada di muara sungai, baik sungai yg bermuara ke maritim atau ke danau.
  • Gosong: Adalah pulau yg tergenang pada saat maritim pasang serta muncul ke permukaan pada saat air maritim surut.

6. Pematang

relief daratan meliputi bentuk-bentuk berikut ini kecuali

Pematang ialah sebuah perbukitan atau pegunungan yg mempunyai puncak berderet – deret.

Contoh pematan:

  • Pegunungan Meratus di Kalimantan.

7. Lembah

Lembah

Lembah atau lebih diketahui selaku ngarai (canyon) merupakan suatu relief  dimana bentuk wajah buminya berupa cekungan.

Pada lembah ini mempunyai ukuran yg panjang serta dikelilingi oleh suatu perbukitan atau pegunungan.

Terbentuknya ngarai itu berkat adanya kerak bumi yg terkikis, atau terjadinya pengikisan oleh air atau es. Lembah yg tercipta berkat adanya erosi es disebut sebagai lembah gletser. Jenis lembah gletser kebanyakan sudah terbentuk ribuan tahun yg kemudian.

Contoh lembah:

  • Ngarai Sianok di Sumatra Barat
  • Lembah Baliem di Papua
  • Lembah Indus di Pakistan
  • serta Death Valley & Grand Canyon di Amerika Serikat.

Tenaga Endogen & Eksogen Pembentuk

Bentang alam & relief di muka bumi ini tak muncul begitu saja.Adanya keanekaragaman bentuk paras bumi yg selalu berubah dr waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk wajah bumi yg disebut dgn tenaga geologi.Tenaga geologi tersebut terdiri dr dua jenis yakni tenaga endogen & tenaga eksogen.Berikut yaitu pembahasan mengenai tenaga endogen & eksogen yg membentuk tampang bumi.

1. Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan suatu tenaga yg asalnya dr dlm bumi & bersifat membangun (konstruktif).

Pada tenaga endogen dikelompokkan ke dlm 3 kelompok berlawanan, antara lain:

a. Tektonisme

Tektonisme

Tektonisme adalah suatu insiden yg menjadikan perubahan bentuk kulit bumi.Tenaga tektonik inilah yg menjadi tenaga pembentuknya.

Pada tenaga tektonik dibagi menjadi 2 jenis gerak, yaitu gerak epirogenetik serta gerak orogenetik.

1. Gerak epirogenetik

Gerak epirogenetik merupakan gerak / pergantian kulit bumi yg berjalan pada jangka waktu yg lama serta mencangkup kawasan yg luas sehingga menciptakan naik- turunnya daratan.

Epirogenetik ini pula dibagi lagi menjadi 2, antara lain:

  • Epirogenetik aktual menimbulkan turunnya daratan sehingga permukaan bahari akan naik.
  • Epirogenetik negatif merupakan gerak naiknya daratan sehingga bikin permukaan maritim nampak turun.

2. Gerak orogenetik

Gerak orogenetik ialah suatu gerak yg menimbulkan terjadinya relief tampang bumi daratan mirip pada gunung & pula pegunungan.

Jenis gerak satu ini relatif lebih cepat dibandingkan dgn gerak epirogenetik.

Gerak orogenetik pula mengakibatkan adanya tekanan di dlm kulit bumi dengan-cara vertikal serta horizontal sehingga dapat membuat dislokasi / perpindahan letak lapisan kulit bumi.

Dislokasi itu nantinya dapat membuat lipatan pada kulit bumi yg membentuk relief wajah bumi berwujud pegunungan.

Tak cuma membuat banyak sekali macam lipatan kulit bumi, dislokasi ini pula menimbulkan retakan / patahan pada kulit bumi.

Diantara jenis patahan tersebut diantaranya seperti: Tanah turun (graben), tanah naik (horst), serta tanah bungkuk (fleksur).

b. Vulkasnisme

Tenaga Endogen

Vulkanisme adalah suatu kejadian yg berhubungan dgn gunung berapi (berwujud naiknya magma dr dlm perut bumi).

Magma sendiri merupakan adonan dr batuan di dlm kondisi yg cair & sungguh panas. Penyebab dr terjadinya aktivitas magma did alam dapur magma ialah berkat tingginya suhu serta banyaknya jumlah gas yg terkandung di dlm magma.

Gunung berapi terdiri dr beberapa bagian, antara lain diaterma (pipa kawah), kawah, sumber kawah, & batholit.

Serta terdapat berbagai jenis gunung berapi, seperti gunung api kaldera, gunung api perisai, gunung api maar, & gunung api strato.

Contoh gunung api yg ada di negara Indonesia:

  • Gunung Sinabung
  • Gunung Merapi
  • Gunung Agung

c. Gempa Bumi

Gempa bumi

Gempa bumi merupakan suatu getaran permukaan bumi yg disebabkan oleh adanya kekuatan dr dlm bumi serta merambat hingga menuju permukaan bumi.

Terdapat 3 jenis gempa bumi menurut alasannya terjadinya, diantaranya yaitu:

1. Gempa Tektonik

Merupakan gempa yg berlangsung alasannya adalah lantaran adanya gerak orogenetik.

Gempa tektonik biasa berlangsung di tempat pegunungan lipatan muda yakni kawasan rangkaian Pegunungan Mediterania serta Sirkum Pasifik. Negara Indonesia pula menjadi salah satu negara yg berada di dlm deretan pegunungan tersebut.

Jenis gempa satu ini masuk ke dlm kalangan gempa dgn bahaya yg sangat besar alasannya adalah bisa menciptakan retakan serta pergantian tanah.

Maka dr itu, masyarakat harus tahu cara untuk melakukan mitigasi gempa bumi guna meminimalkan efek negatif dr gempa tersebut.

2. Gempa Vulkanis

Merupakan suatu getaran yg terjadi pada saat adanya letusan gunung api atau sebab adanya kegiatan magma.

3. Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau pula disebut selaku gempa guguran merupakan jenis gempa yg berjalan karena adanya tanah yg runtuh.

Jenis gempa ini kebanyakan terjadi di kawasan bertanah kapur & daerah pertambangan yg mempunyai terowongan.

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen merupakan suatu tenaga pembentuk wajah bumi yg asalnya dr luar (berupa tenaga air, angin, sinar matahari, & tenaga dr makhluk hidup).

Pada tenaga endogen dibedakan menjadi 4 jenis yg berbeda, diantaranya yaitu:

a. Pelapukan

Tenaga Eksogen

Pelapukan merupakan suatu proses hancurnya batuan dr bongkahan besar menjadi bagian yg lebih kecil sehingga akan menjadi tanah.

Pada pelapukan ini bisa saja terjadi karena adanya dampak dr cuaca, mirip suhu.

Adapun beberapa jenis pelapukan yg perlu kalian ketahui, antara lain:

  • Pelapukan mekanik: Proses melapuknya batuan yg tak diikuti dgn adanya perubahan susunan kimia. Pelapukan satu ini dikarenakan adanya beberapa aspek mirip dampak suhu, daya erosi, sinar matahari, & gelombang bahari yg memukul pantai.
  • Pelapukan kimia: Proses pelapukan batuan yg disertai dgn adanya perubahan susunan zat dr batuan induk.
  • Pelapukan biologis: Proses pelapukan yg dikarenakan adanya kegiatan makhluk hidup seperti insan, binatang, & tanaman.

b. Pengikisan (Erosi)

Pengikisan

Pengikisan merupakan suatu proses pengikisan pada permukaan bumi oleh media yg melibatkan pengangkatan partikel batuan.

Dilihat dr penyebabnya, erosi dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, antara lain:

  • Erosi air / korasi: Proses pengikisan tanah yg dikerjakan oleh air dgn memuat kerikil- batuan yg sudah hancur. Korasi ini dapat dipengaruhi oleh daya angkut air, kondisi permukaan yg tererosi, serta kecepatan gerak air.
  • Erosi es: Atau pula disebut sebagai erosi glasial merupakan erosi yg berjalan di daerah pegunungan tinggi yg mempunyai salju abadi (es).
  • Erosi angin: Suatu kejadian pengikisan yg berlangsung alasannya adanya pergerakan angin. Pengikisan tanah oleh angin ini memiliki efek terbentuknya lubang- lubang kecil pada batuan.
  • Erosi gelombang laut: Atau pula disebut selaku abrasi pantai / erosi pantai. Besarnya kecepatan angin maritim atau gelombang bisa bikin terjadinya perubahan bentuk pantai. Bentangan alam yg timbul alasannya adalah adanya erosi gelombang bahari ini mencangkup relung, cliff, morena, & ngarai.

c. Pengendapan (Sedimentasi)

Pengendapan (Sedimentasi)

Sedimentasi ialah suatu proses pengendapan massa batuan / material yg terbawa oleh angin, air, ataupun es.

Terdapat beberapa macam proses sedimentasi menurut tempat mengendapnya, antara lain:

  • Sedimentasi fluvial: Merupakan sedimentasi yg berjalan di sungai serta disebabkan oleh air sungai.
  • Sedimentasi marine: Merupakan sedimentasi yg berlangsung alasannya adanya erosi oleh air maritim serta menciptakan bentangan alam mirip:

    • Tombolo: Jembatan pasir yg mengaitkan dua buah pulau, yakni pulau besar serta pulau kecil.
    • Gosong: Sebuah daratan sempit yg ada di tengah – tengah laut.
    • Spit: Daratan pasir yg memanjang dgn satu buah ujung di lautan serta ujung yang lain menyambung daratan.

d. Amblesan

Amblesan

Amblesan yaitu perpindahan material atau pergantian tanah dengan-cara vertikal serta perlahan menuju arah bawah tanpa adanya permukaan bebas.

Penyebab dr terjadinya tanah ambles ini yakni:

  • Adanya hujan deras yg menimpa tanah yg kurang padat. Tanah yg kurang padat tersebut pada umumnya berwujud tanah lempung / tanah liat yg mudah lembek pada ketika terkena air.
  • Lalu adanya timbunan lahan.
  • Pemakaian air tanah yg berlebihan.
  • Dan adanya beban berat di atas tanah yg kurang tebal serta erosi.

  Mitigasi Sebelum, Saat, Setelah Terjadi Banjir