Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Teman-sahabat tentu telah sering mendengar bacaan Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 183. Dalam berbagai peluang ayat tersebut sering dibaca. Anak-anak yang masih kecil dan sudah mencar ilmu di sekolah pun berlatih membaca ayat tersebut. Seorang anak kecil yang sedang berlatih membaca suatu ayat Al-Quran memang butuh waktu. Dimulai dari mengenal abjad hijaiyah dan lalu melafazhkannya. Kemudian berikutnya mengenal kaidah tajwid secara sederhana. Ketika telah bisa membaca ayat tersebut maka untuk lalu di periode selanjutnya mereka mampu menghafalkannya. Mengenai lafazh dari Al-Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183 yaitu
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183
Arti dari ayat 183 ini ialah “Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kau biar kamu bertakwa.” Ayat ini memang membahas ihwal masalah puasa. Mengenai isi kandungan dari Surat Al-Baqarah ayat 183 ini yakni
1. Orang-orang yang beriman ditugaskan Allah subhanahu wa ta’ala untuk melaksanakan ibadah puasa.
Arti puasa sendiri adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan ibadah puasa. Misalnya saja dilarang makan dan minum dari waktu subuh sampai maghrib, alasannya adalah hal itu akan membuat puasa batal. Setiap orang yang mengaku beriman wajib untuk melakukan ibadah puasa di bulan puasa selama sebulan.
3. Puasa yang dimaksud di ayat ini yakni puasa di bulan Ramadhan yang dilaksanakan selama sebulan penuh.
Jumlah harinya berpuasa mampu tiga puluh atau pun dua puluh sembilan hari. Sebab setiap bulan kalender hijriyah itu jikalau tidak 30 hari maka ya 29 hari. Sesuai dengan penanggalan hijriyah memang seperti itu. Terkadang jumlah harinya ada tiga puluh atau dua puluh sembilan dalam setiap bulan. Lain halnya dikala pada penanggalan masehi.
2. Ibadah puasa menjadi suatu keharusan bagi tiap orang-orang Islam baik laki-laki maupun wanita. Tidak ada perbedaan perihal kewajiban puasa ini bagi seorang pria maupun perempuan. Hanya saja memang ada beberapa keadaan yang menimbulkan seorang boleh tidak berpuasa namun mengubah di hari yang yang lain. Misalnya seorang tersebut sedang sakit dan bepergian jauh. Termasuk bagi wanita muslimah yang sedang berhalangan maka boleh tidak berpuasa dan menggantinya di hari yang lain. Bahkan bagi orang yang telah tua tidak mampu berpuasa lagi maka dia boleh tidak melaksanakan ibadah puasa namun sebagai gantinya beliau membayar fidyah. Begitu pun pula dengan orang yang sudah sakit berat serta menahun. Ia tidak berpuasa tetapi membayar fidyah.
baca juga:
 
3. Puasa ialah bagian dari rukun Islam yang jumlah lima itu.
Semenjak kecil kita menghafalkan apa saja yang tergolong dari rukun Islam. Dari yang pertama mengucapkan dua kalimat syahadat hingga yang kelima melakukan ibadah haji bagi yang sudah mampu melaksanakannya.
4. Orang-orang sebelum kita juga memiliki keharusan mengerjakan ibadah puasa.
Salah satu orang-orang sebelum kita yang juga menjalankan ibadah puasa ialah puasanya Nabi Daud alaihis salam dan umatnya. Cuma cara berpuasanya agak berbeda dengan kita ketika ini. Beliau Nabi Daud alaihis salam dan umat berpuasa sehari dan berbuka sehari. Jadi satu hari berpuasa dan besoknya berbuka. Kemudian besoknya lagi berpuasa dan besoknya berbuka. Demikian seterusnya dijalankan seumur hidup. Sedangkan puasa yang diwajibkan untuk kita hanyalah selama sebulan saja ialah pada bulan Ramadhan.
5. Puasa akan menjadikan seseorang muslim menjadi pribadi yang bertaqwa terhadap Allah subhanahu wa ta’ala.
Predikat taqwa ini memang sungguh penting dalam kehidupan. Bila mana seseorang sudah menjadi orang yang bertaqwa maka sukses sudah diraihnya. Di dunia dan darul baka seorang yang bertaqwa terang-terperinci akan memperoleh kebahagiaan dan kemakmuran. Orang yang bertaqwa akan diberi jalan keluar dari segala dilema yang dihadapinya. Bila taqwa ini dimiliki secara kolektif pada suatu penduduk maupun bangsa maka segala masalah yang dihadapi suatu masyarakat dan bangsa tersebut akan segera dituntaskan. Orang bertaqwa juga akan diberi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sungguh ini ialah keuntungan yang besar.
6. Di dalam ibadah puasa pun terdapat banyak pesan yang tersirat yang bisa diambil.
Diantara nasihat tersebut, antara lain: puasa dapat mencegah seseorang dari berbuat dosa atau maksiat, puasa mampu melatih kedisiplinan, puasa mampu memajukan kepekaan sosial, dan puasa mampu menjadikan tubuh menjadi lebih sehat.
Tak heran jika Surat Al-Baqarah ayat 183 ini sering dibahas dan diulas oleh para penceramah. Khususnya di bulan Ramadhan dimana kaum muslimin melakukan ibadah puasa. Di masjid-masjid senantiasa dibacakan ayat ini. Pada pendakwah menyebabkan ayat tersebut selaku bahan dalam isian ceramahnya. Tidak jarang pembahasannya dibuat menjadi menarik perhatian para jamaah yang tiba ke masjid. 
Tema puasa tidak akan lengang oleh zaman. Sebab dalam tiap tahun kita melaksanannya. Meski pun tema ini diulang-ulang tetap saja mempesona untuk senantiasa disimak. Di samping memang tema puasa ini amat berguna untuk kita. Demikian biar kita bisa mengambil manfaat dari pembahasan ini. Wallahu a’lam. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.