Keluarga besar cg.blogspot.com mengucapkan selamat Idul Fitri untuk Anda, Orang tercinta Anda dan Keluarga umat Islam seluruh dunia. Setiap umat memiliki Hari Raya. Hari raya umat Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Mari pelajarai ihwal AidilFitri untuk pelengkap pengetahuan perayaan bersama Pelajarancg.blogspot.com
Daftar Isi
NAMA PERAYAAN / NAMA LAIN
Nama hari Raya Idul Fitri berasal daripada bahasa Arab yakni Ayd al-Fitr. Nama lain untuk Hari Raya Idul Fitri yaitu ialah Hari Raya Puasa, Hari Raya Fitra atau Har iLebaran. Ia juga dinamakan Feast of the Breaking of the Fast (Inggris), Eid, Aidilfitri (Malaysia), Idul Fitri, Lebaran (Indonesia), ShemaiEid (Bangladesh), Ramazan Bayrami (Turki).
TUJUAN PERAYAAN
Tujuan peringatan ini adalah selaku tanda kemenangan umat Islam sehabis dapat menjalankan ibadah puasa dalam bulan Ramadhan dengan tepat. Kemenangan itu bukan saja kemenangan kerena berhasil menahan atau mengawal nafsu makan dan minum selama sebulan pada siang hari sepanjang bulan Ramadhan namun kesuksesan menjaga diri daripada melakukan kasus yang dihentikan oleh Allah Swt, di mana sekiranya apabila dijalankan akan membatalkan puasa.
SEJARAH / ASAL USUL PERAYAAN
Sejarah hari raya dalam Islam bermula saat Rasulullah berhijrah ke Madinah. Baginda mendapati ada dua hari raya yang disambut atau dirayakan oleh bangsa Arab pada era itu. Ketika Rasulullah bertanya kepada mereka apakah dua hari raya itu, mereka segera menjawab bahwa dua hari raya yang mereka rayakan itu yaitu peringatan yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Lalu Rasulullah mengatakan kepada orang Arab Madinah bahwa Islam menggantikan dua hari raya yang kamu rayakan itu dengan dua hari yang lebih mempunyai arti yaitu Hari Raya kurban atau Idul Adha dan Hari Raya Fitrah atau Idul Fitri.
KONSEP HARI RAYA DALAM ISLAM
Bahwa ini yaitu perayaan keagamaan. Ini mempunyai arti jikalau perayaan disambut di atas landasan agama, maka hari raya yang dirayakan itu yaitu satu ibadah. Perayaan Aidilfitri atau Idul Fitri dimaknai selaku suatu kemenangan bagi orang yang dapat mengerjakan ibadah puasa Ramadan dengan sempurna. Kemenangan itu bukan saja menang alasannya sukses mengawal nafsu makan dan minum selama sebulan pada siang hari sepanjang bulan mulia, akan tetapi kesuksesan mempertahankan diri daripada melakukan kasus yang dihentikan oleh Allah Swt, di mana sekiranya apabila dikerjakan akan membatalkan puasa. Karena itu Allah menganugerahkan satu hari untuk kita sama-sama merayakan kemenangan itu. Kalimat ‘fitri’ sendiri berniat fitrah yaitu dengan keberjasilan manusia kembali kepada fitrah yang asal. Fitrah asal ini bergotong-royong suatu awal insiden manusia yang awal mulanya bersih ketimbang dosa dan noda.
TRADISI CARA KHUSUS DALAM PERAYAAN
Karena ini merupakan peringatan keagamaan, maka cara menyambut perayaan di hari raya itu sendiri mesti mengikut etika dan peraturan tertentu. Pada umumnya tradisi hari raya menyambut malam takbiran semestinya dikerjakan dengan kegiatan ibadah. Ini seperti memperbanyakkan Sholay sunnah, bertasbih, bertakbir dan bertahmid selaku tanda kesyukuran. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan Tabrani dari Ubadah bin Soib menyampaikan bahwa:
Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha alasannya Allah dan menginginkan ganjaran dari-Nya, hatinya tidak akan mati tatkala hati-hati itu mati. (HR. Ibnu Majah no. 1782).
Pada pagi hari raya disunnahkan dengan membersih diri, berkemas-kemas untuk ke masjid menunaikan Sholat Sunnah Idul Fitri dan seterusnya menghidupkan ukhwah dengan kunjung mengunjung ke keluarga, saudara, teman, dll. Namun dikarenakan tahun 2021 ini, bangsa Indonesia dan dunia dalam Pandemi Covid19 atau virus corona, tradisi tersebut cukup dijalankan dengan bersilaturahmi lewat Video call, atau mengantarpesan dengan kata-kata mutiara Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H. Selain mengucapkan selamat Idul Fitri, atau selamat Perayaan perlu diingat Islam tidak pernah mengajar umatnya biar untuk berlebih-lebih atau melampau batas dalam menyambut perayaan apa saja. Ini mempunyai arti Islam menjaga umatnya melakukan pembaziran dalam menyambut hari raya mirip boros membeli semata-mata untuk bergaya dengan busana mahal dll.
Pelajari:
Dalam suatu cerita dikatakan, bahwa pada zaman Rasulullah, datang seorang sahabat terhadap baginda dengan berpakaian serba baru, kata teman ini: “Ya Rasulullah, pada tahun ini saya tidak dapat dapat menyambut perayaan Idul Fitri.” Lalu baginda secepatnya mengajukan pertanyaan: “Kenapa wahai saudaraku?” Lelaki itu berkata: “Karena saya tidak memiliki baju baru” Rasulullah lalu mengajukan pertanyaan terhadap beberapa sahabat lain, semoga siapapun yang mempunyai baju gres dapat diberikan terhadap laki-laki tadi.
Ini bermakna Islam tidak melarang siapapun saja untuk bergaya dengan baju gres. Tetapi pelajarancg ketimbang cerita kisah tadi yakni dalam menyambut peringatan hari raya tidak semua bernasib baik dengan memiliki busana baru. Lalu, disarankan terhadap siapapun yang ingin menciptakan kebajikan dengan beramal apa saja kepada orang yang tidak bisa.
Inilah yang kadang menjadikan rancangan hari raya selalunya dikaitkan dengan pembaziran. Membelanjakan duit rupiah untuk berbelanja secara berlebihan atau berbelanja sesuatu yang boleh membawa kemudaratan mirip mercon dan kembang api amat salah di sisi agama. Mungkin pembaziran ini berlaku alasannya penduduk kita hidup dalam kemewahan. Sepatutnya rezeki yang lebih itu disumbangkan kepada saudara seagama lain yang mungkin tidak dapat merayakan hari raya seperti kita. Satulagi budaya yang biasa berlaku dalam peringatan hari raya yaitu sumbangan uang raya. Islam tidak melarang pemberian ini, asalkan tidak melebihi desain pemberiannya itu.
Jangan kita mendidik anak-anak semoga berkunjung ke rumah keluarga semata-mata dengan harapan anak akan diberi duit raya ini. Jika sebaliknya, maka pelbagai pikiran dan dugaan buruk diberikan terhadap siapapun yang tidak memberikan pemberian itu. Misalnya, dikatakan pelit, dll. Menyentuh soal uang ini, satu keharusan yang perlu ditunaikan oleh semua umat Islam menjelang Idul Firi ialah Zakat Fitrah.
Baca: PENGERTIAN ZAKAT FITRAH – BACAAN DOA SAAT MEMBERI DAN MENERIMA ZAKAT MENJELANG PERAYAAN AIDILFITRI
Uang zakat ini adalah pertolongan yang akan diberikan kepada kelompok yang tidak mampu, miskin, fakir dan sebagainya mengikut ketentuan dan syarat yang ditetapkan syariat. Jika Perayaan Idul Fitri disambut dengan kegembiraan yang berlebihan tanpa melihat beberapa pembelajaran yang disebutkan pelajarancg.blogspot.com, pasti tujuan asalnya jauh menyimpang. Kedatangan Syawal sepantasnya menginsafkan Muslimin di sebalik makna kemenangan dan uacapan syukur dalam sambutan perayaan Aidilfitri, oleh alasannya adalah itu kita tidak selayaknya melalaikan tuntutan Agama Islam.
Semoga dengan tulisan ini kita semua mampu pelajari wacana perayaan IdulFitri dengan sebenar-benarnya, dan dalam pesan ucapan-ucapan selamat Idul Fitri di 2021. Mari sisihkan sedikit rezeki yang kita miliki untuk menolong teman dan Keluarga umat Islam di Indonesia yang terdampak oleh virus corana, jika tidak ada bahan cukup Doa lapang dada, mudahnya berzakat bukan? salam Pelajarancg.blogspot.com agar Kurikulum ini bermanfaat!!!!