Bismillah, saya mau bertanya. Saya tahun ini ndak ikut puasa Ramadhan alasannya adalah mengandung, terus belum terganti. Apa bisa ikut juga Puasa Asyura di bulan Muharram ini? (Jeje)
Daftar Isi
Jawaban:
Ada dua poin yg perlu dimengerti terkait pertanyaan tersebut. Pertama, konsekuensi tak puasa Ramadhan alasannya hamil. Kedua, apakah boleh puasa Asyura kalau hutang puasa Ramadhan belum lunas.
Tidak Puasa Ramadhan sebab Hamil
Wanita hamil & menyusui, para ulama berselisih pertimbangan apakah konsekuensi berbuka puasanya dgn meng-qadha atau membayar fidyah.
Menurut madzhab Hanafi, Abu Ubaid & Abu Tsaur, mereka cuma diwajibkan mengqadha & tak mengeluarkan uang fidyah. Menurut usulan Ahmad & Syafi’i, bila mereka berbuka alasannya adalah kegundahan terhadap keselamatan anak saja, maka mereka wajib mengqadha’ & mengeluarkan uang fidyah. Tetapi jikalau yg dikhawatirkan yakni keamanan mereka sendiri, atau keamanan diri serta keselamatan anak mereka, maka mereka cuma wajib mengqadha.
Se&gkan berdasarkan Ibnu Abbas, mereka wajib mengeluarkan uang fidyah kalau khawatir akan keselamatan anaknya. Begitupun pendapat Ibnu Umar, sama mirip usulan Ibnu Abbas.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ (وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ) قَالَ كَانَتْ رُخْصَةً لِلشَّيْخِ الْكَبِيرِ وَالْمَرْأَةِ الْكَبِيرَةِ وَهُمَا يُطِيقَانِ الصِّيَامَ أَنْ يُفْطِرَا وَيُطْعِمَا مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينًا وَالْحُبْلَى وَالْمُرْضِعُ إِذَا خَافَتَا – قَالَ أَبُو دَاوُدَ يَعْنِى عَلَى أَوْلاَدِهِمَا – أَفْطَرَتَا وَأَطْعَمَتَا.
Bahwa Ibnu Abbas berkata tentang firman Allah : “Dan wajib bagi orang-orang yg berat menjalankannya (jika mereka tak berpuasa) mengeluarkan uang fidyah, (ialah): memberi makan seorang miskin” merupakan dispensasi bagi orang bau tanah yg telah lanjut usia, baik laki-laki maupun perempuan yg telah payah untuk berpuasa, mudah-mudahan mereka berbuka, & memberi makan untuk setiap hari itu seorang fakir miskin. Begitu pun wanita hamil & menyusui anak, jikalau mereka khawatir akan keselamatan belum dewasa mereka, mereka boleh berbuka & memberi makan. (HR. Abu Dawud)
Bolehkah Puasa Asyura jikalau Belum Qadha Puasa Ramadhan?
Anggaplah tak puasa dikala hamil itu karena cemas kepada keamanan dirinya sendiri, maka menurut pendapat-pendapat di atas dia wajib mengqadha’.
Jika qadha’ puasa Ramadhan belum tuntas (hutang puasa belum lunas), bolehkah puasa Asyura? Menurut jumhur ulama, boleh. Di antara dalilnya yakni hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha.
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
Aku punya hutang puasa Ramadhan, aku tak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, sebab sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR. Bukhari)
Bunda Aisyah gres lunas hutang puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban. Beliau tetap puasa sunnah seperti puasa syawal, puasa arafah & puasa asyura meskipun belum lunas hutang puasa Ramadhan.
Jadi buat Bu Jeje, silakan puasa asyura walaupun hutang puasa Ramadhan belum lunas. Insya Allah menerima keutamaan diampuni dosa setahun sebelumnya. Wallahu a’lam bish shawab. [Ratih BK/Wargamasyarakatorg]