Hari Infanteri, Pengertian Infanteri Serta Kecabangan Tni Angkatan Darat

Pada tulisan sebelumnya Hari Juang Kartika, Mengenang Sejarah Palagan di Ambarawa untuk melengkapi juga penghormatan terhadap Korps Infanteri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, mari ketahui apa itu Infanteri, Sejarah Hari Infanteri dan macam-macam kecabangan infanteri Tentara Nasional Indonesia AD.

PENGERTIAN KATA INFANTERI

Infanteri yaitu pasukan tempur darat utama dimana merupakan pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan peperangan jarak dekat. Infanteri berasal dari kata infant yang mempunyai arti kaki, lazimnya untuk menggambarkan para prajurit muda yang berlangsung kaki di sekeliling para kesatria yang menunggang kuda atau kereta. Oleh alasannya itu seorang infanteri mesti memiliki kemampuan berkelahi, menembak, dan bertempur dalam segala medan dan cuaca. Pasukan infanteri terbaru mampu diangkut ke tempat peperangan dengan pesawat melayang, kapal/perahu, truk, kendaraan lapis baja, atau helikopter.

 untuk melengkapi juga penghormatan terhadap Korps Infanteri TNI Angkatan Darat HARI INFANTERI, PENGERTIAN INFANTERI SERTA KECABANGAN TNI ANGKATAN DARAT

Secara etimologi, kata infanteri berasal dari bahasa Inggris infantry yang berasal dari bahasa Perancis Pertengahan infanterie yang juga berasal dari bahasa Italia Tua. Kata infanterie sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Spanyol Infanteria dari kata infante. Kata infante mempunyai akar bahasa latin infans yang memiliki arti belum dewasa.

Sebagian infanteri kini ialah bagian organik dari kesatuan lapis baja atau kesatuan kendaraan beroda empat udara. Namun, jika terlibat dalam peperangan baik dalam kondisi menyerang maupun bertahan, mereka bertempur di luar kendaraan sebagai pasukan pejalan kaki.

Sasaran atau wilayah belum dapat dikatakan berhasil direbut sebelum diduduki dan dikuasai satuan Infanteri. Lalu, muncul istilah infanteri yakni “Queen of the Battle” (ratu dari peperangan)

Berdasarkan pengetahuan sejarah klasifikasi pertempuran “Infanteri”, di dalam ilmu peperangan ada macam-macam infanteri semenjak jaman sejarah yakni:

  • Infanteri Berat (Heavy Infantry) kini dikategorikan selaku Infanteri Mekanis
  • Infanteri Sedang (Medium Infantry) klasifikasi infanteri ini sudah tidak dipakai lagi semenjak sudah terstandarisasikanya semua infanteri dengan senjata dan pemberian mutakhir
  • Infanteri Ringan (Light Infantry)
  • Infanteri Baris (Line Infantry)

HARI INFANTERI TNI ANGKATAN DARAT

Menurut sejarahnya, Pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 06,00 WIB Tentara Belanda dipimpin Jenderal Spoor berisikan Divisi A, B dan C yang terbaru di Jawa yang berupa campuran 2 Divisi KNIL dan Divisi KL serta 3 Brigade di Sumatera melancarkan Agresi Militer II dengan mengebom Maguwo dan menerjunkan “Paratroppen” nya, selanjutnya dengan cepat menyerbu Kota Yogyakarta dan mengepung gedung Agung Yogya dimana sebagian besar pejabat negara ada di dalamnya. Menghadapi suasana demikian berdasarkan usulanpolitik anggota Kabinet menetapkan untuk menyerahkan diri dan memberi mandat terhadap Mr. Syarifudin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintah Darurat Sementara (PDRI) di Sumatera guna melanjutkan usaha diplomasi.

  Perhatikan keterangan-keterangan berikut! Dibangun sekitar abad ke-16. Menaranya mirip mercusuar dan dibangun oleh Hendrik Lucozoon

Mengetahui Belanda melancarkan Agresi Militer II, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman pada pukul 08,00 WIB secepatnya mengeluarkan perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 (oleh Soepardjo Rustam teks Perintah Kilat tersebut diberikan kepada Utoyo Kolopaking agar disiarkan secara luas melalui RRI Yogya) yang ditunjukan kepada Angkatan Perang RI untuk melawan musuh dengan melaksanakan Gerilya. Saat melaporkan terhadap Presiden Soekarno tentang suasana yang sedang dihadapi, Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan akan tetap meneruskan perjuangan

“met of zonder pemerintah, prajurit akan berjuang terus”. Kemudian setelah mengamankan keluarganya disuatu tempat ia secepatnya berangkat keluar kota untuk memimpin gerilya melawan Belanda.

Aktifnya satuan-satuan Tentara Nasional Indonesia melaksanakan perang gerilya sungguh merepotkan operasi Polisionil yang dilakukan oleh Militer Belanda. Hal ini tidak luput dari Komando Pengendalian yang kosisten oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Serangan-serangan berhasil yang dilakukan satuan-satuan TNI dikala itu, antara lain :

  • Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya,
  • Serangan Offensif empat hari 4 malam di Solo 7-10 Agustus 1949
  • dan lain-lain diseluruh kawasan Indonesia.

Dengan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1978 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang di dukung penduduk melakukan Perang Gerilya di seluruh kawasan, sebab Persenjataan dan Perlengkapan yang sungguh terbatas dan seadanya tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap Pertempuran dapat dimenangkan. Tidak berlebihan kalau tanggal 19 Desember 1948 tersebut merupakan Hari Kebanggaan “Infanteri”.

Dari peristiwa bersejarah dikeluarkannya Perintah Kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember yang secara konkret sudah menawarkan bukti terhadap dunia akan keberadaan Tentara Nasional Indonesia masih tetap Eksi serta memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka tanggal 19 Desember ditetapkan selaku Hari Infanteri dan di peringati setiap tahun.

Yang menjadi salah satu tradisi tahunan yang digelar bagi tentara Infanteri selaku pasukan terdepan dalam menyambut hari hasilnya ke-70 tahun 2018, ialah melakukan gerak jalan, guna memajukan jiwa korsa, semangat juang dan soliditas serdadu bersama seluruh komponen bangsa, dalam rangka menjaga kedaulatan serta keutuhan daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu memaknai aktivitas tersebut selaku saat-saat dalam mewarisi nilai-nilai luhur dan semangat usaha serta militansi para pejuang terdahulu dari tangan penjajah, dibawah kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman.

TNI ANGKATAN DARAT

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD ialah kesatuan paling besar dalam TNI dengan pasukan Infanteri adalah kekuatan utama dan terbesarnya. Berikut kecabangan di TNI AD:

Satuan Tempur (Satpur)

1. Infanteri (INF): yakni pasukan pejalan kaki. Merupakan pasukan terbesar dan tempur utama di Tentara Nasional Indonesia AD. Sedangkan Kostrad dan Kopassus ialah bagiannya. Di Indonesia terdapat lebih dari 100 Batalyon Infanteri. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Infanteri berada di bawah Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

2. Kavaleri (KAV): yakni pasukan lapis baja. Fungsi khususnya selaku Bantuan Tempur (Banpur) yang mobile. Pasukan Kavaleri tidak cuma mengandalkan Tank dan Panser selaku alat tempur melainkan juga Kuda yang dilatih khusus berperang. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hitam. Kavaleri berada di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

3. Artileri Medan (ARM): yakni kesatuan senjata berat. Juga ialah Banpur mirip halnya Kavaleri. Fungsi khususnya yaitu bantuan tempur darat dalam misi membantu pasukan Infanteri. Satuan ini mampu dibedakan dari Warna Baretnya Coklat. Artileri Medan atau Armed berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

4. Artileri Pertahanan Udara (ARH): adalah pasukan anti serangan udara. Fungsi terutama yakni sebagai penangkis serangan udara dan membantu mengamankan objek darat dari perusakan. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Coklat Artileri Pertahanan Udara atau Arhanud berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur)

1. Zeni (CZI): yaitu pasukan yang fungsi utamanya selaku sumbangan tempur, konstruksi dan bangunan perang. Fungsi lain ialah selaku pasukan yang memperluas gerak kesatuan kawan dan menyederhanakan gerak musuh. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Zeni berada di bawah Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

2. Penerbang (CPN): adalah kesatuan yang fungsinya selaku kendaraan beroda empat udara, menembak untuk target dibalik bukit, serta pengintaian udara. Satuan ini mampu dibedakan dari Warna Baretnya Merah Tua. Penerbang berada di bawah komando Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

  Politik Etis: Pengertian, Latar Belakang, Tujuan, dan Dampaknya

3. Peralatan (CPL): yaitu kesatuan yang fungsi khususnya merawat dan menguji coba alat-alat tempur. Peralatan berada di bawah Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Ditpalad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

4. Perhubungan (CHB): yaitu kesatuan yang fungsi terutama memberikan dan mempertahankan gosip sebaik-baiknya terhadap kesatuan tempur. Satuan ini mampu dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Perhubungan berada di bawah komando Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin)

1. Polisi Militer (CPM): ialah kesatuan Bantuan Administrasi (Banmin). Fungsi terutama membantu peran kesatuan lain dalam hal administrasi dan pengurusan aturan militer. Satuan ini mampu dibedakan dari Warna Baretnya Biru Muda. Polisi Militer berada di bawah Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Puspomad) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

2. Ajudan Jenderal (CAJ): yakni kesatuan yang fungsi khususnya mengelola administrasi militer dan biasa (PNS) serta masalah dalam lainnya. Ajudan Jenderal atau Ajen berada di bawah komando Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

3. Pembekalan Angkutan (CBA): ialah kesatuan yang fungsi terutama menyediakan pelayanan persediaan logistik tempur dan angkutan perang. Satuan ini mampu dibedakan dari Warna Baretnya Biru Tua. Pembekalan Angkutan atau Bekang berada di bawah komando Direktorat Pembekalan Angkutan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Ditbekangad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

4. Topografi (CTP): adalah kesatuan yang fungsi utamanya menciptakan peta tempur dan kepengurusan topografi. Topografi berada di bawah komando Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

5. Kesehatan Militer (CKM): ialah kesatuan yang fungsi utamanya membina kesehatan prajurit. Kesehatan Militer berada di bawah komando Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Ditkesad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

6. Keuangan (CKU): adalah kesatuan yang fungsi terutama membina administrasi keuangan militer. Keuangan berada di bawah komando Direktorat Keuangan Angkatan Darat (Ditkuad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

7. Hukum (CHK): adalah kesatuan yang fungsi terutama membina aturan dan peradilan militer. Hukum berada di bawah komando Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

(Keterangan: Tambahan C di depan nama kecabangan ialah CORPS.)

Akhir kata, saya mengucapkan Dirgahayu Infanteri Tentara Nasional Indonesia AD ke 70 Tahun 2018.

Daftar Pustaka:

Infanteri. https://id.wikipedia.org/wiki/Infanteri

Tema, Banner, Ucapan Selamat dan Gambar Logo Hari Juang Kartika TNI AD Ke-73 Tahun 2018 Indonesia.

Kumpulan Kata Kata Mutiara Ucapan Selamat Hari Juang Kartika Tahun 2018 ke-73

Daftar kecabangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecabangan_TNI_Angkatan_Darat