Hakikat Geografi dalam Aspek Ontologis – Aspek ontologis sebuah disiplin ilmu wawasan menginginkan adanya rumusan (batas-batas) mengenai obyek studi yang terperinci dan tegas sehingga memberikan perbedaan dengan bidang-bidang ilmu wawasan lainnya.
Berdasarkan beberapa usulan para ahli, Geografi merupakan studi tentang :
(1) Bentangan atau landskap.
(2) Tempat-kawasan (jenis, Lukerman).
(3) Ruang, utamanya yang ada pada permukaan bumi (E. Kant).
(4) Pengaruh tertentu dari lingkungan alam kepada manusia (Houston, Martin).
(5) Pola-pola ruang yang beraneka ragam (Robinson, Lindberg, dan Brinkman).
(6) Perbedaan kawasan dan integrasi wilayah (Hartshorne).
(7) Proses-proses lingkungan dan contoh-acuan yang dihasilkannya (Barlow-Newton).
(8) Lokasi, distribusi, interdependensi, dan interaksi dalam ruang (Lukerman).
(9) Kombinasi atau paduan, konfigurasi tanda-tanda-tanda-tanda pada permukaan bumi (Minshull).
(10) Sistem insan-lingkungan.
(11) Sistem manusia-bumi (Berry).
(12) Saling korelasi di dalam ekosistem (Morgan, Moss).
(13) Ekologi insan.
(14) Kebedaan areal dari paduan tanda-tanda-gejala pada permukaan bumi (Hartskorus).
Ini mempunyai arti bahwa aspek ontologis geografi mencakup interrelasi, interaksi, dan interdependensi bab permukaan bumi (space, area, kawasan, daerah) itu dengan manusia. Pengertian bagian permukaan bumi itu meliputi juga lingkungan fauna, flora, dan biosfer. Unsur ruang atau wilayah atau tempat itulah yang menjadi perhatian geografi sejak dulu. Tidak ada disiplin ilmu lain yang mengamati fakta perihal ruang, yang justru penting sebagai tempat dari aneka ragam tanda-tanda dan kejadian di permukaan bumi kita ini. Geografi mengamati ruang (space) dari sudut persepsi wilayah an sich dan bukan dari sudut persepsi tanda-tanda gejala yang terhimpun di dalamnya. Hal tersebut yang membedakan geografi dari ilmu-ilmu lain. Maka analisis ihwal area yang kompleks ialah bagian perhatian utama dari geografi.
Sebelumnya perihal Pendahuluan Hakekat Dan Konsep Geografi dapat menambah pengertian anda
Pada hakikatnya, Geografi selaku bidang ilmu pengetahuan, senantiasa menyaksikan keseluruhan gejala dalam ruang dengan memperhatikan secara mendalam tiap faktor yang menjadi unsur tiap faktor tadi. Geografi selaku satu kesatuan studi (unified geography), melihat satu kesatuan unsur alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, dengan mengkaji faktor alam dan faktor insan yang membentuk integrasi keruangan di kawasan yang bersangkutan. Gejala—interaksi—integrasi keruangan, menjadi hakekat kerangka kerja utama pada Geografi dan Studi Geografi (Sumaatmadja).
Dalam perkembangannya, dengan obyek studi geografi tersebut melahirkan ilmu wawasan Geografi Fisis (Physical Geography), Geografi Manusia (Human Geography), dan Geografi Regional (Regional Geography); dengan aneka macam anak cabangnya masing-masing.