close

Hadits Wacana Pulau Dajjal – Tamim Ad-Dari – Cerita Aljassasah

Amir bin Sharahil Sha’bi Sha’b Hamdan meriwayatkan  bahwa dia meminta Fatima, putri Qais dan saudara wanita dari ad-Dahhak bin Qais dan ia yaitu yang pertama di antara para wanita yang hijrah:

Ceritakan pada aku suatu hadits yang Anda dengar langsung dari Rasul Allah (ﷺ) dan tidak ada periwayat di antara anda. Dia berkata: Baiklah, bila Anda suka, aku siap untuk melakukan itu, dan beliau berkata kepadanya: Baiklah, lakukanlah dan ceritakan hal itu terhadap saya. Dia berkata: Saya menikah dengan putra Mughira dan ia ialah seorang cowok pilihan Quraisy pada waktu itu, namun ia  menjadi seorang syahid dalam Jihad pertama (pertempuran) di sisi Rasul Allah (ﷺ). Ketika aku menjadi janda, ‘Abd al-Rahman bin Auf, salah satu di antara kelompok Sahabat Rasulullah (ﷺ), mengirimi aku lamaran ijab kabul.

Rasul Allah (ﷺ) juga mengirimi saya pesan seperti itu untuk budaknya, ialah Usama bin zaid yang sudah dibebaskan. Dan sudah disampaikan kepada aku bahwa Rasulullah (ﷺ) telah mengatakan (wacana Usama): Dia yang mencintaiku juga harus mengasihi Usama. Ketika Rasul Allah (ﷺ) mengatakan terhadap aku (tentang hal ini),

Saya berkata: Urusan saya ada di tangan Anda. Anda dapat menikahkan aku dengan siapa saja yang Anda senangi. Dia berkata: Kamu lebih baik pindah sekarang ke tempat tinggal Ummu Sharik, dan Umm Sharik ialah seorang perempuan kaya dari kelompok Ansar. Dia menghabiskan banyak duit untuk tujuan Allah dan menghibur para tamu dengan sangat ramah. Saya berkata: Yah, saya akan melaksanakan apa yang Anda suka.

Dia berkata: Jangan kerjakan itu, sebab Ummu Sharik  yaitu seorang perempuan yang sangat sering dikunjungi oleh tamu dan saya tidak suka bahwa kepalamu mungkin dilihat atau kain mungkin tersingkap dari betismudan orang gila dapat melihat darimu yang membuatmu tidak suka.

Kamu lebih baik berpindah ke tempat tinggal sepupumu Abdullah bin ‘Amr bin Umm Maktum dan dia adalah orang dari cabang Bani Fihr dari suku Quraish, dan beliau tergolong sukumu. Makara saya pindah ke tempat tinggal itu, dan dikala masa menunggu iddah aku selesai, saya mendengar bunyi seorang penyeru menciptakan pengumuman bahwa Rasululullah sholallahu ‘alaihi wa salam akan segera melakukan sholat jamaah.

  Puisi Senja Di Jakarta - Oleh Aulia Faradila

Jadi aku berangkat menuju masjid itu dan melaksanakan sholat Jamaah bersama dengan Rasul Allah (ﷺ) dan saya berada di barisan para perempuan yang berada di akrab gugusan laki-laki. Ketika Rasulullah (ﷺ) telah menuntaskan sholatnya, ia duduk di atas mimbar tersenyum dan berkata: Setiap orang mesti tetap duduk di tempatnya.

Dia kemudian berkata: Apakah Anda tahu mengapa aku meminta Anda sekalian untuk berkumpul? Mereka berkata: Allah dan Rasul-Nya mengenali yang terbaik. Dia berkata: Demi Allah. Saya tidaklah menciptakan Anda sekalian berkumpul untuk meminta pesan yang tersirat atau perayaan, namun saya menahan Anda di sini, alasannya adalah Tamim adDari, seorang nasrani, yang tiba dan menerima Islam, mengatakan terhadap saya sesuatu, yang tepat dengan apa yang saya ceritakan, perihal Dajjal.

Dia menuturkan kepadaku bahwa dia telah berlayar dengan sebuah kapal bareng dengan tiga puluh orang Bani Lakhm dan Bani Judham dan telah terombang-ambing oleh ombak di lautan selama sebulan. Kemudian (gelombang) itu menenteng mereka (akrab) tanah di dalam lautan (pulau) pada ketika matahari terbenam.

Mereka duduk di bahtera kecil dan memasuki pulau itu. Ada seekor hewan dengan rambut tebal panjang (dan alasannya ini) mereka tidak bisa membedakan wajahnya dari punggungnya.

Mereka berkata: Celakalah kau, siapakah kamu? Setelah itu dikatakan: Saya al-Jassasa. Mereka berkata: Apa itu al-Jassasa? Dan dikatakan: Wahai manusia, kunjungilah orang ini di biara itu alasannya adalah dia sangat ingin tahu wacana Anda.

Dia berkata: Ketika ia menyebut nama seseorang untuk kami, kami takut jikalau-bila dia yaitu syetan (wanita). Lalu kami terburu-buru melanjutkan perjalanan sampai kami tiba di biara itu dan mendapatkan seorang lelaki tegap di sana dengan tangan terikat di lehernya dan terikat belenggu besi di antara kedua kakinya hingga ke mata kaki. Kami berkata: Celakalah kamu, siapa kau? Dan beliau berkata: Anda akan secepatnya mengetahui ihwal saya. namun katakan padaku siapa kamu.

Kami berkata: Kami ialah orang-orang dari Arabia dan kami menaiki suatu bahtera namun ombak maritim telah mengambang-ambingkan kami selama satu bulan dan ombak menjinjing kami ke bersahabat pulau ini. Kami masuk ke bahtera kecil dan memasuki pulau ini dan di sini seekor hewan berjumpa dengan kami dengan rambut yang sangat tebal dan alasannya adalah ketebalan rambutnya, wajahnya tidak mampu dibedakan dari punggungnya. Kami berkata: Celakalah kamu, siapa kamu? Dikatakan: Saya al-Jassasa. Kami berkata: Apa itu al-Jassasa? Dan itu berkata: Anda kunjungilah orang ini di biara itu karena beliau menantikan Anda untuk mengenali tentang Anda. Jadi kami datang terhadap Anda dengan buru-buru khawatir bahwa dia itu mungkin syetan (perempuan).

Dia (orang yang dirantai itu) berkata: Ceritakan ihwal pohon kurma Baisan. Kami berkata: Tentang faktor apa darinya, apakah Anda mencari informasi? Dia berkata: Saya mengajukan pertanyaan apakah pohon-pohon itu berbuah atau tidak. Kami berkata: ya. Setelah itu beliau berkata: Saya pikir itu secepatnya tidak akan menghasilkan buah.

Dia berkata: Beritahu aku tentang danau Tabariyya? Kami berkata: Aspek mana yang ingin Anda ketahui? Dia berkata: Apakah ada air di dalamnya? Mereka berkata: Ada banyak air di dalamnya. Setelah itu ia berkata: Saya pikir itu akan secepatnya menjadi kering.

Dia berkata lagi: Beritahu saya perihal mata air  Zughar. Mereka berkata: Aspek mana yang ingin Anda pahami? Dia (orang yang dirantai) berkata: Apakah ada air di dalamnya dan apakah itu mengairi (tanah)? Kami berkata kepadanya: Ya, ada banyak air di dalamnya dan penduduk (Madinah) mengairi (tanah) dengan pertolongan itu,

Dia berkata: Beritahu aku wacana Nabi yang ummi; apa yang telah dia lakukan? Kami berkata: Dia sudah keluar dari Mekkah dan telah menetap di Yathrib (Madinah). Dia berkata: Apakah orang-orang Arab berperang melawannya?

  Puisi Bait Penyesalan

Kami berkata: Ya. Dia berkata: Bagaimana dia menghadapi mereka? Kami memberitahunya bahwa beliau telah mengatasi mereka di lingkungannya dan mereka telah menyerahkan diri di hadapannya. Lalu beliau berkata kepada kami: Apakah itu betul-betul terjadi? Kami berkata: Ya.

Setelah itu beliau berkata: Jika demikian lebih baik bagi mereka maka mereka harus menunjukkan ketaatan kepadanya.

Saya akan bercerita wacana diri aku dan aku yakni  Almasih (Dajjal) dan akan secepatnya diizinkan untuk keluar dan jadi saya akan keluar dan bepergian di daratan, dan  tidak kutinggalkan satu negeripun kecuali saya akan turun padanya dalam waktu 40 malam kecuali Mekah dan Thaybah, keduanya haram bagiku. . alasannya dua (tempat) ini tidak boleh  untuk saya dan saya tidak akan berusaha memasuki salah satu dari keduanya. Seorang malaikat dengan pedang di tangannya akan menghadapi saya dan akan menghalangi jalan saya dan akan ada malaikat untuk menjaga setiap bagian yang mengarah ke sana;

Fatimah menyampaikan: Maka Rasulullah saw bersabda dengan menikamkan tongkat di mimbar sambil mengatakan: “Inilah Thaiybah, Inilah Thaiybah, Inilah Thaiybah, ialah Kota Madinah.”

Apakah saya telah beritahukan kalian tentang hal itu ? Orang-orang menjawab: Iya

Nabi berkata: Sesungguhnya kisah Tamim menakjubkanku, kisahnya sesuai dengan apa yang aku ceritakan terhadap kalian perihal Dajjal serta ihwal mekah dan madinah.

Kemudian ia bersabda: Ketahuilah bahwa dia berada di lautan Syam atau lautan Yaman,” Oh, tidak! Bahkan dari arah timur! Tidak Dia dari arah timur, Tidak Dia dari arah timur dan beliau mengisyaratkan dengan tangan ke arah timur.

Dia (Fatima binti Qais) berkata: Aku menyimpannya (Menjaganya) dalam pikiranku (riwayat dari Rasul Allah ini)

Sahih Muslim 2942 a
bab 54, Hadith 149 – KISAH ALJASSAASAH