Hadits Tentang Tujuan Pendidikan

 maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu Hadits Tentang Tujuan Pendidikan

Hadits Pokok tentang Tujuan Pendidikan

Abu Huroiroh berkata: Rosulullah bersabda: ketika anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga masalah adalah: shodakoh jariyah, ilmu yang berfaedah dan anak yang sholeh yang mendo’akan orang tuanya (Hadits Riwayat Muslim) (dikutip dari kitab Riyadhus sholihin Bab ilmu halaman 530).

Hadits Pendukung ihwal Tujuan Pendidikan

1. Empat Perkara Pahalanya Mengalir Sampai Mati

Empat kasus yang pahalanya akan tetap mengalir sesudah insan mati, yaitu: 

  • Orang yang mati yang mengikatkan dirinya (mengabdikan dirinya) dijalan Alloh;
  • Orang yang mengajarkan ilmu dan melakukan ilmu yang dimilikinya;
  • Orang yang bershodakoh maka pahalanya akan tetap mengalir;
  • Dan seorang laki-laki yang meninggalkan anak yang sholih dan anak tersebut mendo’akannya

Diriwayatkan oleh At-Thobroni dari Abi Umamah, dari kitab Mukhtarul Ahadits, hal. 22 Cet Pertama: Al-Haromain

Hadits tujuan pendidikan diatas berbeda secara lafdzi dan isi dengan hadits pokok wacana tujuan pendidikan diatas, dan juga berlainan dalam redaksi riwayatnya, namun urgensi pembahasannya sama, ialah tetapnya amal yang pahalanya akan tetap mengalir hingga beliau mati.

Dan perbedaannya, dalam hadits tujuan pendidikan ini termasuk pahala yang terus mengalir adalah orang yang meninggal dalam pengabdiannya dijalan Alloh.
Sehingga tujuan pendidikan sebagaimana hadits diatas adalah membentuk akseptor asuh yang dapat memperlihatkan faedah kepada sesama khususnya kepala dirinya sendiri sampai beliau mati.
Itulah tujuan pendidikan yang sangat penting dan menjadi tujuan utama dalam setiap proses pembelajaran yang dijalani.  

2. Perbuatan Seorang Anak Berpengaruh Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Dari Sufyan yang diperolehnya dari orang yang mendengar dari Anas Bin Malik Ra dia berkata, Rosulullah bersabda:
sesunggunhya amal tindakan orang yang masih hidup akan memperlihatkan kepada kerabat dan bapaknya dari orang-orang yang telah meninggal, jika yang dijalankan baik maka oleh Alloh Saudara dan bapaknya yang sudah meninggal diberikan nikmat oleh Alloh dan memperlihatkan kesenangan kepada mereka semua, dan jikalau sebaliknya, mereka akan berkata “wahai tuhanku, janganlah dicabut nyawa mereka (yang masih hidup) hingga engkau memberi mereka hidayah”
Nabi bersabda bahwasannya seorang jenazah itu disiksa didalam kuburnya, mirip saat ia disiksa (disakiti) diwaktu dia masih hidup. (Dari kitab Mawa’idhul Usfuriyah hal. 14 hadits ke 15: Al-Hidayah Surabaya)

Pada hadits tujuan pendidikan diatas, dijelaskan bahwasannya termasuk amal yang akan terus dibawa hingga mati adalah anak yang sholeh yang mendo’akn orang tuanya.

Kemudian pada hadits tujuan  pendidikan ini, mendukung hadits pokok tersebut, bekerjsama pada hadits ini dijelaskan saat seorang melakukan perbuatan baik saat masih hidup, maka orang bau tanah dan kerabat-saudaranya yang telah meninggalkan akan menerima hasil dari amal perbuatannya ialah akan diberikan nikmat dan kesenangan di darul baka.
Oleh hasilnya bukan cuma do’a dari seorang anak yang mau menenteng kenikmatan bagi orang tuanya dialam kubur, namun juga segala tindakan yang bagus.

Perintah Mendidik Anak

Didiklah bawah umur kalian semua tentang tiga hal: cinta terhadap Nabinya, cinta kepada keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Karena bahwasanya membaca Al-Qur’an itu sebagian dari bantuan Alloh pada hari dimana tiada sumbangan kecuali perlindunganNya beserta NabiNya, dan para Sahabat-sahabatNya. (Abu Nasr Abdul Karim Asy-Syairozi didalam kitab Fawaidnya, (فر) Addailami didalam Musnadnya adalah Al-Firdaus. dan Ibnu Al-Bukhori dari Ali).

  Download Pdf Dibawah Lindungan Ka'bah (Hamka)

Dari hadits ihwal tujuan pendidikan diatas mampu ditarik beberapa kesimpulan, bahwa tujuan pendidikan antara lain adalah:

  • Seorang pendidik bukan hanya guru namun juga orang tua, bahkan orang renta ialah pendidik pertama kalinya, orang bau tanah wajib mendidik anak-anaknya tentang segala hal yang bagus, diantaranya menyayangi Nabinya, keluarganya dan membaca Al-Qur’an.
  • Perbuatan seorang anak, dapat berakibat kepada orang tuanya yang sudah meninggal.
  • Sekolah mempunyai tujuan dalam mendidik para penerima latih, diantaranya adalah; (a) Menjadikan peserta ajar menjadi orang yang sholih, (b) Keseimbangan duniawi dan ukhrowi. Artinya penerima didik tidak cuma dibekali keahlian untuk kesejahteraanya di dunia, tetapi etika yang baik untuk kehidupan ukhrowinya.

DAFTAR PUSTAKA

  • Syeh Islam Muhyiddin. Tt. Riyadhus Sholihin. Surabaya: Al-Hidayah
  • Jalaluddin Abdirrahman. Tt. Al-Jami’us Shoghir. Darul Kutub An-Nafidah
  • Muhammad Ibnu Abi Bakar. Tt. Mawa’idhul Usfuriyah. Surabaya: Al-Hidayah
  • Syeh Ahmad Al-Hasyimi. Tt. Mukhtarul Ahadits. Surabaya: Al-Haromain