Globalisasi

Pengertian Globalisasi

Konsep globalisasi mampu dgn gampang dipahami melalui pemenggalan kata ‘global’ & ‘sasi’. Kata ‘global’ merujuk pada lintas batas & kata ‘sasi’ merujuk pada pergeseran / proses menjadi. Untuk mempermudah mengingat, globalisasi mampu diartikan dengan-cara singkat sebagai proses pergantian sosial pada skala lintas batas. Globalisasi mengacu pada suatu kondisi pergantian sosial dimana negara, wilayah & masyarakat saling terkoneksi satu sama lain, baik itu dlm bidang ekonomi, politik, serta sosial budaya.

Globalisasi merupakan suatu fase perubahan yg dialami oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia. Ciri khas dr era globalisasi yaitu semakin kaburnya batasan geografis antar negara. Pertukaran keterangan serta arus barang maupun jasa tak lagi hanya dijalankan dlm cakupan negara (setempat, nasional) tetapi pula merambah lintas negara (global, internasional).

3 Aspek Globalisasi beserta Contohnya

Globalisasi merupakan fenomena dunia sehingga sangat memiliki dampak kepada setiap aspek kehidupan insan. Berikut merupakan acuan-pola globalisasi dr masing-masing aspek kehidupan, yaitu:

Aspek Ekonomi

contoh globalisasi dlm bidang ekonomi pada ecommerce

Ilustrasi: e-commerce yg membawa pergantian pada prosedur jual-beli barang. Sumber gambar: acowebs.org

Pada faktor ekonomi, globalisasi mengacu pada pergantian yg terjadi pada mekanisme pertukaran barang & jasa. Dalam hal ini, seseorang tak perlu pergi ke Amerika untuk berbelanja produk fashion disana atau keperluan-kebutuhan rumah tangga. Selain itu, kalaupun seseorang mempunyai banyak sekali duit, ia mampu membeli vila penginapan di Hawai dgn mengeluarkan uang jasa konsultasi pada agen properti yg ada disana.

Segala produk yg tersedia di pasaran dapat diakses oleh siapa pun & dimana saja dgn bantuan internet. Kehadiran e-commerce (kepanjangan: electronic commerce; perdagangan elektronik) mirip Amazon, e-bay, Shopee, Lazada & lain-lainnya kian memudahkan pengantaran barang lintas batas. Memesan sepatu yg sedang demam isu di Eropa hingga memesan produk keelokan milik idol pop di Korea sangatlah mungkin dgn prosedur pengantaran internasional yg ditawarkan oleh situs e-commerce tertentu. Pada era globalisasi, transaksi uang & barang antar negara bergerak sungguh cepat lebih dr yg kita bayangkan serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia.

Aspek Politik

aspek politik globalisasi

Ilustrasi: Aktivitas gerakan yg dilaksanakan oleh pelajar di dunia untuk menghipnotis kebijakan terkait lingkungan. Sumber gambar: affinitymagazine.us

Globalisasi menjinjing dampak besar pada arah kebijakan politik negara-negara di dunia. Jika sebelumnya kebijakan politik cuma meliputi skala nasional, kurun globalisasi mendorong terintegrasinya kebijakan-kebijakan politik di aneka macam negara & memungkinan terciptanya bentuk-bentuk kolaborasi politik antar negara. Contoh kerja sama politik tersebut diantaranya mirip Uni Eropa (UE), International Monetary Fund (IMF), World Bank, & World Trade Organization (WTO).

  Promes Matematika Kelas 6 Semester 2 K13 Tahun 2022

Pada aspek politik, globalisasi pula ditandai dgn beroperasinya acara-kegiatan politik yg mengiklankan nilai-nilai universal pada skala global. Nilai-nilai universal tersebut diantaranya mirip hak asasi manusia, kesetaraan, permasalahan lingkungan & lain sebagainya. Maraknya acara politik yg terjadi pada negara tertentu sangat mungkin menghipnotis negara lain di dunia, hal ini terutama dipengaruhi oleh kedatangan media massa. Konsekuensi dr hal tersebut yakni terjadinya fenomena gerakan sosial pada level global yg dilaksanakan oleh para warga penduduk guna mempengaruhi kebijakan pemerintah tertentu. Dalam rangka memperjuangkan kepentingan politisnya, para warga yg tergabung menjadi cuilan dr gerakan sosial tertentu akan berjejaring dgn penduduk global & bekerja sama dgn dengan organisasi internasional.

Aspek Sosial Budaya

aspek sosial budaya

Ilustrasi: fans kpop yg tersebar di aneka macam penjuru dunia. Sumber gambar: koreaherald.org

Pada aspek sosial budaya, desain globalisasi merujuk pada proses terintegrasinya pemikiran , nilai, norma, sikap serta cara hidup sosial kemasyarakatan. Dalam hal ini, sebagian besar individu dibentuk oleh dampak masyarakat dunia. Di Indonesia misalnya, kita bisa dianggap ketinggalan zaman jikalau kita belum menonton film Avengers atau mendengarkan album terbaru Justin Bieber. Amerika Serikat menjadi kiblat perfilman & musik dunia, Korea Selatan menjadi kiblat tren keelokan, Paris menjadi kiblat fashion wanita, & lain sebagainya. Berbagai wilayah di dunia memiliki elemen sosial budayanya masing-masing & akan saling mempengaruhi satu sama yang lain seiring dgn pesatnya kemajuan teknologi keterangan & komunikasi, terutama internet.

Pada pada dasarnya, globalisasi pada faktor sosial budaya mampu diartikan sebagai fenomena sosial dimana praktik-praktik kebudayaan yg dilakukan individu bukan cuma dipengaruhi oleh dirinya sendiri tetapi oleh masyarakat global. Dimanapun individu itu berada, ia mempunyai kemungkinan untuk terpapar budaya-budaya dr luar negaranya. Sebagai acuan, terdapat sebagian individu yg terobsesi dgn budaya kehidupan masyarakat Korea Selatan melalui imbas idol pop kegemarannya, sebagian individu yang lain tergila-gila dgn budaya Jepang melalui film anime yg ditontonnya saban hari. Adapun tak jarang para perempuan Indonesia berupaya merubah penampilan hidungnya menjadi mancung & berkulit putih karena sudah biasa mengikuti keseharian para artis Hollywood kegemarannya di sosial media.

Faktor Pendorong Globalisasi

Globalisasi tak serta merta tercipta dgn sendirinya. Terdapat tiga faktor utama yg mendorong terjadinya globalisasi, yakni:

1. Perkembangan teknologi keterangan & komunikasi

Faktor pendorong utama globalisasi yakni perkembangan teknologi keterangan & komunikasi yg memudahkan proses pertukaran keterangan di berbagai pelosok dunia. Kemajuan teknologi tersebut yg menciptakan semakin kaburnya batas-batas geografis antar negara di dunia alasannya adalah semua keterangan yg individu perlukan dapat tersedia dlm genggaman & hanya dgn sekali klik. Kehadiran ponsel arif serta internet koneksi 5G merupakan acuan dr perkembangan teknologi yg mendorong globalisasi terus terjadi.

  Sejarah Bangunan Cheomseongdae Di Korea

Era globalisasi sangatlah identik dgn kecepatan, akomodasi & ketersediaan. Arus keterangan & komunikasi berjalan begitu cepat, berbagai peristiwa dunia dapat diakses dgn mudah oleh semua orang, kapan saja & dimana saja dgn dukungan ponsel cendekia. Pun segala macam keterangan, barang & jasa akan selalu tersedia bagi tiap-tiap individu yg membutuhkannya dgn derma saluran internet.

dampak positif globalisasi terhadap pertukaran informasi

Pertukaran informasi menjadi lebih mudah di seluruh dunia. Sumber gambar: adobe.org

2. Kehadiran perusahaan multinasional

Perusahaan multinasional merupakan intrumen lain yg mendorong terjadinya globalisasi. Sebagai contoh, terdapat perusahaan besar skala multinasional yg menanamkan modal, aset serta memutuskan untuk membangun pabrik di negara berkembang dimana tenaga kerja murah & bahan baku mentah tersedia. Perusahan multinasional tersebut pada dasarnya telah melaksanakan kegiatan ekonomi skala besar & sangat mempengaruhi perekonomian nasional di negara meningkat yg mereka tempati. Perusahan-perusahaan multinasional pula semakin mengaburkan batasan geografis antar negara alasannya adalah pada dasarnya eksistensi mereka sangat diputuskan oleh pasar dunia. Modal & aset perusahaan tersebar di banyak sekali negara serta manajemen perusahaan dikelola dengan-cara lintas batas oleh karyawannya.

Yuk berguru materi ini juga:

Perang Dingin

Penginderaan Jauh

Adjective Clause

Dampak Positif & Negatif Globalisasi

Globalisasi tak dimungkiri mampu menjangkau seluruh faktor kehidupan insan. Meskipun globalisasi banyak membawa pengaruh positif, faktanya pula terdapat beberapa efek negatif yg ditimbulkan, antara lain yaitu:

Dampak Positif

  • Globalisasi memungkinkan individu antar negara untuk saling berkomunikasi dengan-cara gampang & pula murah;
  • Globalisasi memungkinkan terjadinya pertukaran informasi & diseminasi wawasan dengan-cara cepat & tepat;
  • Globalisasi memungkinkan penduduk dr aneka macam komunitas, negara serta latar belakang budaya & agama yg berbeda untuk saling mengenal & memahami perbedaan satu sama yang lain;
  • Globalisasi menenteng nilai-nilai universal, misalnya perihal isu-isu kemanusiaan seperti kesetaraan, keadilan, demokrasi & lain sebagainya, serta info-berita jadwal pembangunan dunia.

Dampak Negatif

  • Globalisasi memunculkan sikap budaya penduduk konsumtif. Sebagai pola, kemudahan untuk mengakses media masa serta kehadiran media sosial mendorong individu untuk terus membeli barang-barang terkini sebagaimana tren yg berkembang;
  • Globalisasi membawa imbas pada bahasa & kebudayaan setempat. Dalam hal ini, Bahasa Inggris yg dikenal dgn bahasa internasional mempunyai kemungkinan untuk mengikis bahkan menghilangkan bahasa-bahasa setempat;
  • Globalisasi mempunyai kemungkinan untuk menghilangkan tradisi, kebiasaan & adat istiadat penduduk ;
  • Globalisasi memperlebar kesenjangan sosial pada skala setempat, nasional & global. Dalam hal ini, penduduk perdesaan terpencil yg kesusahan dlm mengakses internet akan semakin tertinggal jikalau dibandingkan dgn penduduk perkotaan. Begitupun dlm skala global, negara yg tak memiliki kesanggupan berbagi teknologi akan jauh tertinggal dgn negara-negara maju lainnya dlm faktor pertumbuhan ekonomi;
  • Globalisasi potensial menciptakan kriminalitas skala lintas batas. Contohnya yaitu mirip perdagangan narkoba, perdangan manusia, penipuan & lain sebagainya.

Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Sehari-hari

Globalisasi berkontribusi besar pada pertukaran nilai-nilai budaya antar komunitas penduduk dunia. Kebanyakan negara tak lagi mampu berdiri sendiri melainkan terintegrasi kedalam tata cara & nilai-nilai masyarakat global. Dalam hal ini, media memiliki peran besar & menjadi alat dlm penyebarluasan nilai-nilai tersebut. Keberadaan media – mirip TV/radio/HP, koran, majalah & lain sebagainya – sudah melahirkan ikatan serta kontak budaya antar insan yg berbeda negara. Adapun komunikasi & perkembangan ilmu wawasan pula turut membantu menjembatani jarak budaya antar negara-negara di dunia.

Meskipun interaksi antara rancangan globalisasi & budaya memperlihatkan dampak faktual dimana sudah terjadi pertukaran nilai budaya, tetapi demikian perlu disadari bahwa globalisasi berpotensi untuk mensugesti tergerusnya identitas budaya lokal. Generasi muda Indonesia terutama, tidak sedikit diantara mereka yg terbawa dampak budaya abnormal, misal dr aspek kehidupan sehari-hari seperti merek busana favorit, genre lagu favorit, film favorit, atau sekedar preferensi masakan. Sebenarnya tanpa kita sadari setiap tindakan yg kita pilih sehari-hari sungguh dipengaruhi oleh apa yg kita konsumsi lewat media.

Adapun globalisasi pada dasarnya pula melahirkan asimilasi atau percampuran budaya, yakni dimana budaya-budaya minoritas akan terbawa arus budaya yg lebih besar. Hal ini tersebut condong mengancam keberagaman budaya serta identitas lokal. Sebagai teladan, pada umumnya generasi muda akan condong mendengarkan genre musik elektronik pop khas Billie Eilish dibandingkan musik dangdut atau gamelan atau musik khas kampung halaman orangtuanya misalnya. Contoh lain, para milenial akan cenderung menggabungkan bahasa Indonesia & bahasa Inggris dlm percakapan sehari-hari semoga tampakkeren, bahasa-bahasa daerah pastinya dianggap tak begitu penting.

Upaya Menghadapi Globalisasi

Tidak mampu dipungkiri, globalisasi sungguh identik dgn nilai-nilai modernitas. Sebagian besar komunitas masyarakat berlomba-lomba menjadi penduduk modern, sebagian besar insan pun pada hakikatnya berupaya merubah diri menjadi insan terbaru.

Pada prinsipnya, tak ada yg salah dgn globalisasi & peradaban modern, malah faktanya masyarakat kita banyak terbantu dgn kemudahan berkomunikasi & perkembangan teknologi. Fakta lainnya yakni kita kemungkinan besar tak akan mampu menyingkir dari arus globalisasi dgn cakupannya yg begitu luas disetiap aspek kehidupan insan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita selaku individu untuk akil-cendekia bersikap guna terhindar dr sikap yg menggerus nilai, budaya, adat & kebiasaan lokal yg kita miliki. Dalam hal ini, melatih kesanggupan berpikir kritis dgn cara menyaring setiap informasi yg kita konsumsi sehari-hari melalui media massa dapat dibilang salah satu upaya untuk menghadapi globalisasi. Kemampuan berpikir kritis ialah kesanggupan berpikir kembali & memikirkan informasi yg diperoleh sebelum menerapkan suatu tindakan. Dengan berpikir kritis, individu akan memiliki kendali yg lebih baik atas sikap & tindakannya sehari-hari, dibandingkan sekedar mengikuti arus tren semata.

Kontributor: Sabrina Burhanudin, S.Sos.

Alumni Sosiologi FISIP UI

Materi Wargamasyarakat.org lainnya: