khatib berpesan kepada diri khatib pribadi dan segenap sidang jum’ah sekalian, supaya selalu merawat dan menumbuhkan rasa takwa dan keimanan kita di hadapan Allah swt. dengan semaksimal mungkin untuk mengerjakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, baik di periode senggang maupun sibuk, di saat ramai maupun sendiri.
Hadirin sidang jumat sekalian
Kita sering mendengar istilah ‘Islam itu indah’ dalam keseharian, namun begitu ternyata juga banyak dari kita yang tidak merepresentasikan keindahan Islam itu sendiri dalam kehidupannya. Perilaku menyimpang dari ajaran sarat keindahan dalam sosial kemasyarakatan masih terdengar nyaring. Meskipun oknum tersebut tidak mewakili Islam atau penduduk Muslim keseluruhan, namun tindakannya mencemari anutan hanif ini.
Sudah menjadi sunnatullah bahwa dunia dan seisinya ini tercipta dengan penuh warna, penuh perbedaan. Termasuk kepercayaan yang dianut seseorang. Kita menyadarinya, akan namun dalam realitanya masih banyak yang belum begitu melek akan hal itu. Dengan negara yang masyoritas muslim, kita tidak mampu menjadi pelindung bagi minoritas dalam hal akidah. Nabi kita diutus membawa kasih sayang ;
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dalam kitab tafsirnya, Syekh As-Sya’rawiy memastikan arti kata rahmat yakni “Termasuk kasih sayang Rasulullah terhadap orang-orang non-Muslim yaitu membela kelompok mereka yang tertindas dan mengembalikan hak-haknya.”
Menjadi golongan mayoritas bukan memiliki arti bertindak adikara terhadap minoritas, semua mempunyai batas-batasannya. Dan seharusnya mayoritaslah yang menjadi pelindung mereka, memperlihatkan keleluasaan sesuai yang diyakini tanpa ada unsur paksaan, mirip yang sudah familiar diteling kita bahwa tidak ada paksaan dalam beragama, alasannya akidah itu dicapai dengan kerelaan hati. Selain doktrin dan kepercayaan itu tidak bisa dipaksakan, kita juga tidak diperkenankan untuk mencela, menjelekkan atau melecehkan hal-hal yang berkaitan dengan sesembahan orang di luar agama kita, seperti yang telah khatib singgung dalam pembukaan tadi ;
وَلَا تَسُبُّوا۟ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَسُبُّوا۟ ٱللَّهَ عَدْوًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan janganlah kamu menghujat sesembahan yang mereka sembah selain Allah, sebab mereka nanti akan memaki Allah dengan melebihi batas tanpa dasar wawasan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menilai baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan kawasan kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang sudah mereka lakukan.” (QS. Al-An’am: 108)
Sebab, dengan kita melecehkan apa-apa yang berhubungan dengan sesembahan non-Muslim, akan membawa pengaruh yang lebih besar. Hal itu dapat membuka pintu perpecahan antar golongan, kesatuan umat dan bangsa akan terancam. Kebhinekaan yang telah dibangun dengan susah payah oleh leluhur kita akan pecah alasannya ulah seorang yang tidak tahu menahu lebih dalam fatwa agamanya. Agama kita tidak sempit dan seret, agama ini longgar dan mudah.
Selain itu gambaran agama ini menjadi jelek, mereka akan menganggap bahwa Islam itu sempit, kurang pandai, Jika yang demikian dibiarkan terjadi, maka tunggulah kehancurannya. Tidak ada yang dirugikan selain kita pemilik bangsa ini, mereka yang mengambil untung yaitu lawan kita. Maka alangkah baiknya jika orang yang tidak berkompeten dalam bidangnya, tidak terlalu jauh mengatakan mengenai hal-hal yang berhubungan perihal agama yang di dalamnya masih terdapat samudera pemaknaan dan tafsir begitu luas. Agar tidak mengakibatkan kerancuan berpikir penduduk awam.
Semoga Allah tetap menjaga keutuhan NKRI ini, menjaganya dari perpecahan, sehingga kita tetap merasa tenang dalam beribadah dan mengabdi terhadap-Nya, amiin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلحمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ.
أَشْهدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ.
اللّٰهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ.
أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَاَلى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ، وحَافَظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والْجَماعَةِ.
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ، فَقالَ تَعَالَى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَمَلائِكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمً.
اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكَانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ و عُثْمانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ.
اَللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَةً، ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ.
اَللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسْلِمِيْنَ، وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ، ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.
اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسانِ وَإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُ.