Pada kala pergantian yang berada pada sistem pemerintahan sosial politik di penduduk , dengan penuh resistensi pada penduduk , dengan ragam etniks yang terletak pada dinamika sosial budaya penduduk yang berada pada posisi permulaan terhadap aneka macam pengenalan komoditi.
Dengan adanya permulaan pada sistem sosial masyarakat, maka ada juga tatanan sosial ekonomi, yang telah memahami bahwa komoditi sudah perlu ditanam pada masyarakat lokal atau adat saat ini, dengan wawasan yang mereka miliki, yang dimulai dari proses perkembangan.
Pada masyarakat tertentu yang memiliki tatanan tata cara tatanan sosial di penduduk yang menempel pada dinamika penduduk dengan perbedaan dasar dari budaya mereka, terhadap metode ekonomi, dengan keunggulan masing-masing pedesaan di masyarakat.
Maka, dengan adanya dengan keberagamaan yang terlekat pada metode budaya yang menempel pada pergeseran sosial di penduduk , kadang-kadang menjadi dasar kepada kesempatanpedesaan dengan dinamika budaya penduduk yang lekat pada sistem budaya mereka.
Awal dari proses perjalanan mereka, tentunya berada posisi hutan yang lebat dengan dihuni penduduk Daya, sebagai bab dari pergeseran mereka terhadap keperluan pangan mereka.
Pada periode yang berbeda, dengan dinamika sosial yang tampak dengan sistem pengetahuan yang hendaknya mereka miliki dengan dinamika budaya yang menempel pada tata cara sub distrik, maka wilayah yang berefek pada tata cara ekonomi sosial, dengan pimpinan masyarakat daya menjadi momen penting terhadap perubahan kehidupan mereka.
Dengan adanya prosedur yang berjalan di pedesaan dengan sistem yang dimengerti dengan pergantian yang melekat pada sistem budaya penduduk , akan diketahui dengan peran serta masyarakat dengan dinamika budaya masyarakat yang melekat pada budaya sosial masyarakat pada sistem sosial yang melakat pada pangan setempat.
Sebetulnya, ekonomi sosial di penduduk telah mulai berkembang dengan adanya revolusi yang diciptakan diberbagai kawasan, salah satunya Kalimantan Barat, dengan focus pertumbuhan ekonomi yang makin meningkat.
Adanya persepsi mengenai kekerabatan adanya metode sultan yang mengarah pada dinamika budaya yang layaknya dimengerti dengan sistem pembangunan, sehingga menimbulkan banyak sekali masalah relasi masyarakat setempat, saudara Sultan yang mulai dengan penjajakan kekuasaan saat ini.
Untuk diketahui, dinamika yang berlangsung, hendakanya berada pada metode sosial budaya yang pada tata cara perbedaan dengan dinamika berlangsung di masyarakat. Akan dikenali dengan tugas budaya yang memiliki perbedaan kepada upaya manusia untuk mengetahui banyak sekali dinamika sosial di masyarakat.
Dengan tercatatnya di masing-masing daerah, tentunya pergantian penduduk akan semakin berkembangdengan budaya sosial yang diciptakan sebagai keberlangsungan hubungan sosial masyarakat melalui budaya, etniks yangh menjadi pelekat dalam menggambarkan dinamika sosial yang berjalan.
Pengetahuan yang berlangsung di masyarakat, dengan sistem pergeseran akan melayakkan aneka macam hubunagan penduduk dengan metode sosial dinamika yang berlangsung dengan layaknya pergeseran dengan dasar dari tata cara pengetahuan yang dimiliki.
Komoditi akan sungguh diminati pedagang asing untuk masuk melaksanakan ekspansi dan eksploitasi dengan metode mekanisme yang mereka kerjakan sebagai sumber keperluan mereka, untuk mendasari aneka macam sistem sosial ekonomi maka dipraktekkan, masuknya periode kurun Jepang dengan menfokuskan pada tata cara pendidikan yang menjadi dasar dari suatu pengetahuan untuk pemajuan kepada komoditi yang dipraktekkan.