Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi tampang menghadap ke permukaan air. Pernapasan dijalankan dikala lengan digerakkan ke luar dari air, ketika badan menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa menentukan untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang yang lain, gaya bebas ialah gaya berenang yang bisa membuat badan melaju lebih cepat di air. Gaya bebas ialah gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dijalankan dengan beragam gerakan dalam berenang yang mampu membuat perenang mampu melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas mampu di gunakan oleh beberapa orang, baik yang telah berpengalaman maupun para pemula.
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi muka berada di atas air sehingga orang gampang mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menjumlah jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, tetapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang mirip gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga gampang mengambil atau membuang napas dengan verbal atau hidung.
Sewaktu berlomba, berlawanan dari perilaku start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilaksanakan di atas balok start, perenang gaya punggung melaksanakan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding bak. Gaya punggung yakni gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
d. Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba yakni salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersama-sama ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara serentak menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari lisan dan hidung sebelum kepala timbul dari air, dan udara dihirup melalui mulut saat kepala berada di luar air. Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan ialah gaya berenang paling gres. Berbeda dari renang gaya yang lain, perenang pemula yang mencar ilmu gaya kupu-kupu perlu waktu lebih usang untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki. Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara serempak. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak mampu menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
5. Manfaat Olahraga Renang
Berenang yaitu salah satu jenis olahraga yang mampu memajukan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang ialah olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang mempunyai banyak faedah yang dapat dinikmati kalau kita melakukannya secara benar dan rutin. Manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot ; Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar alasannya mesti ‘melawan’ massa air yang bisa menguatkan dan melenturkan otot-otot badan.
2. Meningkatkan kesanggupan fungsi jantung dan paru-paru ; Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota badan terutama tangan dan kaki, dapat memacu anutan darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan selaku latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi tubuh ; Berenang secara baik dan benar akan menciptakan badan tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam kemajuan pastinya).
4. Melatih pernafasan ; Sangat direkomendasikan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang alasannya adalah sistem crdiovaskular dan pernafasan mampu menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, tanpa kendala, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak ; Saat berenang, badan akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang diperlukan pun menjadi lebih tinggi, sehingga mampu secara efektif mengkremasi sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety ; Dengan berenang kita tidak perlu cemas apabila sebuah ketika mengalami hal-hal yang tidak diharapkan khususnya yang bekerjasama dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres ; Secara psikologis, berenang juga mampu membuat hati dan anggapan lebih relaks. Gerakan berenang yang dilaksanakan dengan kalem dan perlahan, bisa meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, fikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
6. Persiapan Sebelum Berenang
Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, direkomendasikan melaksanakan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk mengembangkan suhu tubuh dan detak jantung secara sedikit demi sedikit dan juga kerjakan pendinginan sehabis tamat berenang agar suhu badan dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
Untuk pemanasan mampu dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berlangsung-jalan di sekeliling kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi bak, lalu istirahatlah selama 30 detik berulang kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang biar semua otot terlatih. Satu-satunya ‘kelemahan’ dari jenis olahraga ini yakni ternyata kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi ketika berenang justru besar lengan berkuasa buruk pada massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan olahraga lain, mirip joging, berjalan kaki, atau bersepeda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan selaku berikut :
1. Indonesia yakni Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas ketimbang daratan. Oleh sebab itu telah seharunya banyak timbul atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk mengembangkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan yaitu : meningkatkan manajemen di official, menghidupkan rasa nasionalisme, memajukan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki potensi dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat berguna untuk mengembangkan kesehatan badan.
B. Saran – saran
1. Dalam menjangkau prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan ialah disiplin
2. Keberhasilan diraih bukan cuma dengan melakukan pekerjaan di kantoran atau perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
DAFTAR PUSTAKA
1. #ixzz109sdIj6m
2. http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-renang/
3. Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
4. http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
5. http://www.google.com
6. guezh125.blogspot.com
Sumber makalah : Nur fadillah (SMAN 1 KENDARI)
Wallahu a’lam