Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya

Dalam uraian ini, kami akan menawarkan pola cerpen berserta komponen intrinsiknya. Di sini, ananda akan diajarkan bagaimana cara menentukan unsur intrinsik suatu cerpen. Unsur intrinsik sendiri, sudah kami bahas pada uraian terdahulu, ananda mampu membacanya di dlm artikel yg berjudul 6 Unsur Intrinsik dlm Cerpen. Poin-poin penting dlm uraian itulah yg akan kita terapkan pada contoh kali ini untuk melaksanakan analisis komponen intrinsik cerpen.

 kami akan memberikan contoh cerpen berserta unsur intrinsiknya Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya

Sebagaimana yg biasa dimengerti, bagian intrinsik yaitu bagian yg membangun suatu karya sastra. Kaprikornus, bagian intrinsik tak cuma melekat pada cerpen, tetapi mampu pula ditemukan di dlm jenis karya sastra lainnya, seperti hikayat, novel, drama, & lain-lain. Unsur-bagian intrinsik tersebut meliputi; tema, latar, sudut pandang, alur, penokohan, & amanat. 

Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya

Lantas, bagaimana cara memilih komponen intrinsik sebuah cerpen? Tidak terlalu susah untuk mendapatkan komponen-bagian intrinsik suatu cerpen. Kamu cuma perlu untuk membaca keseluruhan isi dr cerpen tersebut untuk mencari poin-poin penting yg berafiliasi dgn unsur intrinsik. Pahami seluruh isi cerpen untuk mendapatkan tema, latar, sudut pandang, alur, penokohan, & amanat dr cerpen yg ananda baca.

Contoh Cerpen Lainnya:

Contoh Cerpen

Sekarang, coba ananda baca & ketahui cerpen berikut ini yg berjudul “Wanita Berwajah Penyok” karya Ratih Kumala. Kemudian, pastikan komponen intrinsiknya:

Wanita Berwajah Penyok

Karya Ratih Kumala 
Seperti apakah rasanya hidup menjadi orang yg tak dimaui? Tanyakan pertanyaan ini padanya. Jika ia mampu berbicara, maka yakinlah ia akan melancarkan jawabnya. Konon ia lahir tanpa diminta. Korban gagal gugur kandungan dr seorang perempuan. Hasil suatu kekerabatan gelap yg dilaknat warga & Tuhan. Perempuan yg dikala ini disebut “ibunya” bukanlah ibu yg bahu-membahu. ia cuma inang yg berkasihan kemudian bergantian menyusui lapar verbal dua orang bayi; bayi bermuka penyok yg dibuang orang di pinggir kampung. Suatu hari yg biasa; siang terang & perempuan bermuka penyok tengah keliling kampung sendiri saat belum dewasa kecil sepulang sekolah itu mulai mengekori & menyambiti punggungnya di belakang.
Maka, perempuan bermuka penyok mengambil sebongkah kerikil. Tangannya yg dekil melemparkan kerikil itu ke arah anak-anak. Seorang anak bengal berkepala peyang terkena timpukannya. Membuat jidatnya terluka. Darah segar mengocor dr situ, mengubah seragam putihnya menjadi merah. ia pulang ke tempat tinggal mengadu pada ibunya, sementara belum dewasa lain menjadi takut & bubar satu-satu.
Dengan terpaksa, keluarga wanita berwajah penyok akhirnya menetapkan untuk memasung dirinya pada sebuah ruangan kecil yg tak bisa disebut manusiawi erat tanah pekuburan. Sejak itu wanita berwajah penyok tinggal di dalamnya. Bulan berubah tahun, tanpa tahu itu malam atau siang.
Seperti apakah rasanya hidup dlm sepi? Tanyakan pertanyaan ini kepadanya. Maka, yakinlah jikalau ia bisa berbicara, ia akan melancarkan jawabannya. Tak ada yg sungguh-sungguh tahu apa yg ia laksanakan di dlm sana walau kadang terdengar suaranya berteriak untuk berontak. Ini cuma memperbesar ngeri tanah pekuburan. Orang-orang menerka itu suara kuntilanak jejadian penghuni kuburan. Tak pernah ada orang yg betul-betul mendekat. Wanita berparas penyok telah lupa bahasa tanpa ia pernah sungguh-sungguh menguasainya. Andaikata suatu ketika ia mampu terbebas dr pasungnya, orang akan bertanya bagaimana ia mampu bertahan hidup? Sebab ia sudah menjadi sendiri.
Pada malam yg biasanya kelam nan pekat, sekarang wanita bermuka penyok bisa menerima segaris cahaya dr celah lubang tadi. Kepalanya didongakkan ke atas, ia mampu melihat rembulan. Bertahun ia tak melihat rembulan sampai ia lupa bahwa yg dilihatnya adalah rembulan. Untuk pertama kalinya dlm periode tahunan pasungnya, ia merasa bahwa dirinya punya sobat. ia mulai berkenalan. Dengan bahasa yg cuma ia mengerti, ia bercakap-cakap dgn bulan. ia senantiasa menunggu sahabat barunya untuk berkunjung & bercakap-cakap dengannya setiap malam.
Namun, semakin hari bentuk wajah rembulan kian sempit & cekung. Mengecil & terus mengecil sampai cuma menjadi sabit. Air tampang rembulan pula makin pasi.
Semakin hari sabit rembulan jadi kembali membulat meskipun wajahnya masih pasi. Saat bulan bundar penuh, perempuan bermuka penyok girang sekali alasannya adalah itu mempunyai arti dirinya berhasil menghibur sahabat baiknya. Tapi suatu hari rembulan kembali menyabit & seperti yg sudah-sudah, perempuan berwajah penyok tak pernah jenuh menghiburnya dgn bahasanya sendiri sampai rembulan bundar penuh. Terus seperti itu.
Hingga suatu malam, sehari setelah bulan sungguh-sungguh sabit, rembulan tak datang mengunjunginya. Ia duka sekali & menerka rembulan tak ingin menemuinya. Malam itu hujan turun deras. Wanita berwajah penyok berpikir bahwa rembulan sedang menangis. Maka ia ikut menangis pula, kesedihan mendalam sahabatnya, & sekali lagi, dgn bahasa yg cuma mampu ia mengetahui, dirinya berupaya membujuk bulan & menghiburnya. ia tak pernah bosan. Tetapi, langit tetap hujan, rembulan terus menangis. Tetesan air masuk dr celah atap ruang pasung yg menjadi bocor. Menimpa kepala wanita bermuka penyok & membuat dirinya kebasahan.
Lelah, wanita berparas penyok tertidur. Ia mengigil mahir tanpa ada orang yg tahu keadaannya. Paginya ia terbangun oleh segaris sinar yg masuk dr celah atap. Sinar kecil itu jatuh ke kubangan air yg menggenang. Dirasakannya tubuhnya demam. Tetapi, begitu ia terbangun yg diingatnya hanyalah rembulan. Siang sudah menjelang, ini memiliki arti rembulan telah pulang ke rumahnya sesudah semalam bersembunyi di balik awan sambil menangis. Ia menyesal tak bisa melihat wajah rembulan malam tadi.
Didekatinya genangan air tadi. Genangan yg tak jernih. Ia berwarna coklat lantaran bercampur bubuk. Sebuah bayangan ada di sana. Ia tersenyum & mendapatkan wajah rembulan di sana. Lalu ia tertidur tanpa merasa perlu berdiri lagi sebab bareng sahabat di dekatnya.

Unsur Intrinsik Cerpen Wanita Berwajah Penyok

Bagaimana, sudah tuntas bacanya? Sekarang kita akan memilih komponen intrinsik dr cerpen di atas. Ternyata, unsur intrinsik yg terdapat di dlm cerpen “Wanita Berwajah Penyok” yakni sebagai berikut:
  • Tema: Kesepian, kesendirian, & kesedihan
  • Latar: Gubuk kecil & lingkungan pekuburan
  • Sudut Pandang: Orang ketiga (pengarang tak terlibat pribadi)
  • Alur: Alur maju.
  • Penokohan: Wanita dgn wajah penyok dgn tabiat penyayang.
  • Amanat: Anak hasil korelasi gelap, tak sah, & terlarang akan selalu menjadi korban.
Demikianlah penjelasan tentang Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya. Bagikan materi ini pada sobat yg membutuhkan. Terima kasih, gampang-mudahan berguna.
  Rumah Amangboru | Cerpen Hasan Al Banna