Cerpen: Jujur Itu Sungguh Mulia

Sobat pasti baiklah bahwa perilaku jujur itu sungguh mulia, kan?

Pastinya begitu. Dari segi arti, jujur berarti benar baik dari segi perkataan dan tindakan. Orang yang jujur akan mendapat kepercayaan, dihormati, diminati, bahkan disegani.

Namun memang, perilaku jujur makin hari kian tergerus oleh nafsu dan kekotoran hati. Entah itu demi laba ketika berjualan, bernegoisasi, dan sebukit macam hal yang lain.

Pada postingan kali ini Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan acuan cerpen wacana sikap jujur yang mulia.

Mari disimak ya:

Cerpen: Jujur itu Sangat Mulia

Oleh Reka Puspa Lestari

Cerpen Kejujuran Membawa Keberkahan

“Biar biar penghasilan bertambah ya, Pak, jikalau seandainya hanya di satu daerah kemungkinan penghasilan jualannya tidak sebanyak di dua daerah ya, Pak.”

“Iya, Dik, demi keluargalah, Dik. Kitanya harus ulet melakukan pekerjaan .”

“Sebelumnya, maaf ya, Pak. Pernah nggak bapak ketika jualan, dijahili sama pembeli? Misalnya mereka beli minum ini tetapi bayarnya tidak cocok dengan yang beliau beli, Pak?”

“Pernah, Dik, ya tetapi mau bagaimana lagi dik sepertinya ini lah salah satu resiko aku. 

Ketahuannya juga ketika, nanti anak aku jemput dan anak aku hitung hasil penjualan dari aku dan mengkalkulasikan sisa minuman yang dibawa.”

“Jatuhnya, Bapak rugi kan, Pak?”

“Iya, Dik, tetapi mau bagaimana lagi. Saya dan anak aku tidak tahu pelakunya kan. Mau murka dan mau protes juga kami tidak tau mau murka ke siapa.

Jadi kami, hanya bisa berdoa agar mampu gantinya di hari esok atau hari esoknya lagi.

Karena dikala seseorang melaksanakan kecurangan atau kebohongan dengan sengaja sedangkan aku telah meminimalkan supaya mereka tidak berbohong dengan cara menempel tulisan “Jujur itu Sangat Mulia” dan ternyata ia masih melakukan kebohongan itu, artinya tinggal beliau bermasalah lagi sama Tuhan. Kasarnya seperti itu dik. Dia pasti akan menerima mudharatnya, Dik. Karena Allah maha mengenali atas apa yang beliau lakukan.” 

Sungguh terkesima aku mendengar jawaban ia, sangat salah satu orang yang berlapang dada.

“Benar sekali, Pak, dan semua itu niscaya akan ada kesannya, Pak. Bukan cuma si pembohong yang menerima balasan-Nya. Tapi Bapak juga nanti akan Allah beri nikmat yang hebat atas kebaikan yang telah bapak kerjakan. Mungkin memang bukan detik ini juga Allah balas, namun bisa jadi besok atau besoknya lagi, Pak. Teruslah berbuat baik dan teruslah untuk lapang dada, Pak. Masya Allah, saya sungguh takjub dengan dongeng bapak, Pak.”

“Iya benar sekali, Dik. Apa yang kau katakan mungkin memang bukan detik ini juga Allah balas, tetapi mampu jadi besok atau besoknya lagi. Itu benar sekali, Dik. Pernah sebuah waktu, hari ini bapak rugi dan dua hari kemudian Allah kirim orang baik dan ternyata sesudah ia beli dagangan bapak, ia tidak mintak dikembalikan uangnya, beliau bilang untuk bapak saja. Dan Masya Allah hari itu laba Bapak menjadi bertambah.”

Boleh Baca: Cerpen Keserakahan Menghilangkan Segalanya

“Masya Allah sekali ya, Pak, sangat lezat Allah itu tidak terduga dan tidak disangka-sangka ya pak. Selain itu juga, Pak, jika seandainya orang tersebut melaksanakan kebohongan, dia pasti akan terus melaksanakan kebohongan untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang telah dia kerjakan. Naudzubillah min dzalik ya, Pak.”

Sungguh Allah benar-benar memperlihatkan balasan atas apa yang telah kita kerjakan, baik itu kebaikan atau sekalipun perbuatan buruk yang sudah kita kerjakan. 

Semuanya akan Allah beri balasan, teruslah untuk berbuat baik di manapun kita berada. Sesungguhnya perbuatan baik itulah yang nantinya akan membantu kita di dunia dan di hari final.*

  Amplop Susulan | Cerpen Teguh Affandi