Cerita Nabi Adam Sebagai Insan Pertama

Sepertiga dari isi Al-Qur’an berupa kisah atau dongeng. Kisah yang penuhmakna, menggugah jiwa, membangkitkan rohani, menambah akidah, menumbuhkan optimisme, dan mendorong untuk bederma. Insya Allah kajian ini secara berkesinambungan akan memuat qashashul Alquran atau dongeng-cerita dalam Al-Quran, mulai dari kisah Nabi Adam alaihis salam hingga dongeng para teman yang diabadikan dalam Al-Alquran. Untuk potensi kali pertama ini kami persembahkan cerita Nabiyullah Adam alaihis salam. Selamat menyimak.

Kisah Nabi Adam Sebagai Manusia Pertama

  • Ad Dhahhak berpendaat bagwa kata Adam berasal dari kata (al-udmah) yang bermakna (coklat), dan nabi Adam alaihi salam berkulit coklat
  • An-Nadhr beropini bahwa  (al-udmah) yang berarti (putih), yang memiliki arti nabi Adam alaihi salam berkulit putih
  • Pendapat lain menyampaikan bahwa (al-udmah) berarti bahan(zat). Udmatul Ardhi artinya zat yang berasal dari bumi yaitu tanah, dan Adam alaihhi salam memang dicipkatakan dari tanah, sedangkan bentuk jamaknya yakni (adamuun). Pendapat terakhir ini yakni pertimbangan yang lebih berpengaruh, Zaid bin Jubair berkata: “Dinamakan Adam sebab ia diciptakan dari materi tanah”

Nama Adam terulang dalam Al-Alquran sebanyak 25 (dua puluh lima) kali, sembilan diantaranya dalam bentuk mudhaf ilaih (disandarkan) dengan bani dan dzurriyyah, seperti dalam firman Allah subhanallahu wa taala; “Hai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah di setiap memasuki masjid” (Al A’raf [7]:31).

Penciptaan Makhluk

Allah swt menciptakan bumi dalam dua hari. Allah swt menimbulkan gunung-gunung bangkit kokoh di atasnya sekaligus memberkahinya. Dan dalam hitungan empat hari Allah swt sudah memilih bab rezki masing-masing. Kemudian Allah swt bersemayam di atas langit yang terdiri dari dukhan atau asap. Kemudian Allah swt berfirman kepada langit dan bumi; “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka cita atau terpaksa. Keduanya menjawab, “Kami tiba dengan suka cita.” Fushshilat: 9-12. Kemudian Allah swt bersemayam di atas ’Arasy. Allah swt menundukkan matahari dan bulan yang masing-masing beredar sesuai porosnya. Ar Ra’d: 2. Kemudian Allah swt menciptakan malaikat-malaikat-Nya yang senantiasa bertasbih mengagungkan Dzat-Nya, mensucikan Nama-Nya, dan mengikhlaskan peribadatan hanya terhadap-Nya. Kemudian keinginanAllah swt terjadi. Hikmah Allah swt berlaku. Yaitu Allah swt berkehendak membuat Adam alaihis salam dan keturunannya, supaya mereka menempati bumi dan memakmurkannya. Untuk itu Allah swt menginformasikan para malaikat, bahwa Allah swt akan membuat makhluk lain yang hendak hidup di wajah bumi, membuatkan keturunannya, mengkonsumsi flora-tanamannya, mengeksploitasi kandungan perutnya, dan sebagian mereka dijadikan pemimpin bagi sebagian yang lain.

  Cerita Perang Badar Secara Singkat

Malaikat yakni makhluk yang diciptakan cuma untuk mengabdi terhadap Allah swt. Allah swt sudah menyempurnakan lezat-lezat-Nya kepada mereka. Allah swt memberi taufik terhadap mereka semoga senantiasa dalam keridhaan-Nya. Atas dasar itu lah para malaikat cemas seandainya Allah swt menciptakan makhluk lain. Mereka ragu jika makhluk itu mengingkari Tuhannya. Atau salah satu di antara mereka menyimpang dari aliran-Nya. Malaikat berkomentar, “Bagaimana mungkin Engkau membuat selain kami? Kami senantiasa bertasbih mengagungkan-Mu, mensucikan nama-Mu. Padahal mereka yang akan Engkau jadikan khalifah di wajah bumi, pasti akan berselisih tentang apa yang menjinjing faedah bagi mereka, berselisih ihwal kebenaran. Oleh sebab itu mereka akan menciptakan kerusakan, saling menumpahkan darah, dan saling membunuh nyawa yang tak berdosa.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menimbulkan (khalifah) di bumi itu orang yang hendak membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Al-Baqarah: 30.

Mereka berkata demikian hanya untuk menghilangkan keraguan, sekaligus meyakinkan bahwa mereka mengharap terhadap Allah swt semoga merekalah yang dijadikan pemimpin di tampang bumi. Karena mereka terbukti apalagi dahulu mempertahankan nikmat-lezat-Nya, lebih mengetahui hak-hak-Nya. Pertanyaan mereka itu tidak dalam rangka ingkar kepada tindakan Allah swt, bukan alasannya adalah ragu akan pesan tersirat-Nya, juga bukan alasannya menyepelekan khalifah-Nya. Karena para malaikat ialah wali-wali Allah yang akrab. Mereka hamba-hamba Allah yang mulia. Mereka tidak pernah membantah sedikit pun dan senantiasa melakukan apa yang diperintahkan terhadap mereka.

Allah swt menjawab keraguan mereka sekaligus meyakinkan hati mereka. Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengenali apa yang tidak kau ketahui.” Al-Baqarah: 30. Aku akan jelaskan kepada kalian hikmah ke-khalifahan Adam Alaihis Salam apa yang kalian belum ketahui sebelumnya. Maka Aku akan membuat apa yang Aku harapkan. Aku menyebabkan pemimpin siapa yang Aku harapkan. Dan kalian akan tahu rahasia itu semua. Dan kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sungguh panas.
Dan (camkan), ketika Tuhanmu berfirman terhadap para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” Al-Hijr: 27-28.

  Dongeng Acuan Islami Penuh Nasihat

Malaikat Bersujud Kepada Adam

Kemudian Allah swt menyuruh malaikat untuk sujud kepada Adam alaihis salam. Serta merta mereka melakukan perintah Tuhan mereka dengan sarat ketundukan. Mereka menghadap Adam alaihis salam sambil mengagungkan. Mereka bersujud sarat penghormatan, kecuali Iblis.

Malaikat sebelumnya menduga bahwa mereka lebih luas ilmunya, lebih paham dan lebih mengetahui segala sesuatu dibandingkan Adam alaihis salam. Oleh karena itu, Allah swt menganugerahi ilmu-Nya terhadap Adam alaihis salam. Mencurahkan nur-Nya kepadanya. Allah swt mengajarkan kepadanya semua nama-nama yang wujud. Dan beliau mengajarkan terhadap Adam nama-nama (benda-benda) semuanya. Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kau memang benar orang-orang yang benar!” Al-Baqarah: 31.

Perintah itu ialah dalam rangka untuk menampakkan kelemahan para malaikat. Untuk menerangkan sedikitnya ilmu mereka. Agar mereka mengakui rahasia Allah swt, yakni bahwa Adam alaihis salam lebih mulia, dan ke-khalifahannya di muka bumi benar tak terbantahkan.
Para Malaikat mengakui kesalahan dan kekurangannya, ”Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami pahami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan terhadap Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengenali lagi Maha Bijaksana.” Al-Baqarah: 32

Ketika Adam alaihis salam telah memperoleh pancaran nur Tuhannya. Ketika itu Allah swt menyuruh kepadanya untuk menjelaskan kepada Malaikat akan kelemahan dan kekurangan mereka dalam hal wawasan. Itu menjadi bukti bahwa dirinya lebih baik dan lebih layak menjadi khalifah di muka bumi dibandingkan mereka. Allah swt berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah terhadap mereka nama-nama benda ini.” Maka sehabis diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengenali diam-diam langit dan bumi dan mengenali apa yang kamu lahirkan dan apa yang kau sembunyikan?” Al-Baqarah: 33

  Sejarah, Dongeng, Dongeng Singkat Qabil Dan Habil Sesuai Alquran Dan Hadits