Cerita Lucu (28)

Kasihan si kecil

Saya ialah seorang karyawan perusahaan swasta di jakarta , namun istri aku melakukan pekerjaan di Bandung, sehingga dengan “senang hati” saya bolak balik Bandung-Jakarta tiap ahad (jumat sore ke Bandung dan Senin subuh ke Jakarta) umumnya aku pakai kereta api parahyangan keberangkatan pertama (subuh). Pada sebuah subuh saya berangkat dari rumah ke stasion Kereta api Bandung sesudah beli karcis saya naik kereta sambil menghisap sebatang rokok jie sam soe(234) alasannya cuek dong…. ternyata jok kereta berhadap-hadapan dan didepan aku sudah duduk seorang ibu muda kira-kira 30 tahun dan tidak mengecewakan manis dengan menggendong bayi kira-kira berumur 3 bulan.
Ketika baru saja duduk ibu tadi berkata “Mas tolong rokoknya dimatikan…, saya sih nggak apa-apa, hanya kasihan sikecil” katanya dengan datar, walau agak berat saya matikan juga rokok aku. Setalah kereta berlangsung kira kira 30 menit si Ibu tadi mengangkat sebelah kakinya ke atas jok (pegal kali) sehingga antara sengaja dan tidak aku melihat segi tiga pengaman (CD) warna merah muda, alasannya adalah saya telah beristri saya bilang aja “TEH TOLONG KAKINYA DITURUNKAN…SAYA SIH NGGAK APA-APA CUMAN KASIHAN SIKECIL…”
————————————————————————————————–

Pesan makan

Bambang yang tidak bisa berbahasa Inggris beremigrasi ke New York. Ia menerima pekerjaan, dan sahabat-temanya mengajarinya untuk mengucapkan “kudapan manis apel dan kopi” dalam bahasa Inggris supaya ia mampu
memesan masakan sendiri. Keesokan harinya, Bambang masuk ke sebuah rumah makan. “Pesan apa?” tanya pelayan. “Kue apel dan kopi,” kata Bambang. Karena hanya itu yang mampu dikatakannya, dia terpaksa menyantap kudapan manis apel dan kopi saban hari selama satu bulan. Ketika beliau mengeluh pada sahabat-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan “roti daging”. Dengan berbekal pemanis kata-kata barunya, Bambang masuk ke kedai makanan dan eksklusif memesan, “Roti daging.” “Ayam atau sapi?” tanya si pramusaji .
“Kue apel dan kopi,” kata Bambang.
————————————————————————————————–

Menelan Uang

Seorang anak telah menelan uang logam Rp.100,00 kemudian beliau memberitahukannya terhadap sang ibu, tapi
sang ibu menyampaikan jika uang tsb, akan keluar pada ketika buang air besar. Pada dikala anak ini buang air
besar, yang keluar bukan 100 namun 500. Sang ibu pun penasaran, dia berpikir kalau uang ditelan maka akan keluar lebih banyak. Tanpa pikir panjang lagi, beliau menelan Rp.10.000 dengan impian bisa keluar yang lebih besar.Pada saat buang air besar, yang keluar bukan uang, namun sebuah gulungan kertas kecil. Setelah dibuka, di sana tertulis,”ANDA BELUM BERUNTUNG”
————————————————————————————————–

Membunyikan bel

Seorang lelaki yang sedang melalui melihat seorang anak kecil berada di depan pintu suatu rumah. Anak kecil itu dengan susah payah berusaha membunyikan bel listrik yang tombolnya terlalu tinggi untuknya. Dengan tersenyum, laki-laki itu menekan tombol dengan maksud untuk menolongnya. “Terima kasih,Pak,” kata anak badung itu.” Kita berdua harus cepat-cepat berlari sebelum yang punya rumah keluar untuk menghantam kita dengan tangkai sapu!”