Cara Mengkarantina Ikan Hias Sesudah Pengantaran

Karantina yang di maksud adalah dikala kita baru berbelanja atau menerima ikan dari penjual baik dalam maupun luar kota. Karantina ini sangat di anjurkan bahkan untuk golongan hobbies ialah kewajiban mengkarantina ikan dari luar sebelum  masuk ke bak  atau akuarium utama kita.
Manfaatnya yakni untuk mengurangi ikan dari stress dimana ikan telah berada beberapa jam di dalam pengemasan plastik dan terguncang-guncang dalam pengirimannya. Hal ini menjadikan ikan akan frustasi, lemah dan kekurangan oxygen. Pada waktu keadaan lemah ini ikan mudah terjangkit penyakit mirip jamur dan penyakin bawaan kolam sebelumnya. Dengan mengkarantina maka kita memulihkan ikan dari keadaan lemahnya ke kondisi lebih baik. Jika ikan sakit maka pada waktu karantina juga ikan mampu kita obati atau mungkin juga tidak tertolong sebab sakitnya yang menyebabkan akhir hayat. Juga dalam kurun karantina menghindari ikan yang sakit menulari ikan sehat di dalam kolam kita.
Baca juga :
Banyak cara dikerjakan hobbies atau penjual ikan untuk mengkarantina ikan pasca pengantaran, disini kami share metode dari  salahsatu senior ikan hias yaitu Jatibeningkoi dalam melakukan karantina:
1. Karantina semestinya dikerjakan di kolam fiber dengan naungan atap atau terhindar dari hujan secara eksklusif, untuk ikan kecil mampu menggunakan ember atu sejenisnya dengan fungsi yang sama. sebaiknya bak tetap terkena sinar matahari untuk menjaga air tidak terlampau dingin. Tempatkan bak karantina di lokasi yang jarang di lewati orang, karena ikan mampu terkejut bila ada yang melalui dan kadang suka terbentur ke diding kolam. Bak fiber atau bak yang di lapisi terpak plastik/karet mempunyai kelebihan dimana suhu tidak berubah drastis antara malam dan siang hari. Bak karantina ikan yang ideal yaitu tidak terlampau luas/besar dan dalam, utamanya untuk ikan ukuran kecil dan sedang, semoga gampang di awasi pergerakannya.
2. Siapkan air  sekurang-kurangnya3 hari didalam bak karantina  dengan di berikan aerasi agar kadar oxygen menigkat didalam air. Masukkan garam seperlunya dan siapakan epilog berbentukjaring yang mampu di ikat di tubuh bak tersebut.
3. Bilas dulu plastik packing untuk menetralisir kotoran abu dan bahan lainnya, kemudian masukkan plastik tersebut kedalam kolam untuk meyamakan suhu air didalam plastik packing dengan suhu air didalam bak. Perubahan suhu yang drastis mampu menjadikan ikan lemah dan murah terserang penyakit yang mungkin sudah merupakan carrier di dalam tubuhnya.
4. 30-40 menit kemudian keluarkan ikan dari plastik dan masukkan ke dalam bak, hindari air didalam plastik tumpah ke dalam bak karantina.
5. Tutup bak dengan jaring dan ikan kuat jaring tersebut untuk menghindari ikan loncat keluar bak sebab depresi. Jangan lupa aerasi mesti 24 jam sehari tetap menyala. Selama Karantina ikan tidak di berikan masakan untuk mencegah air menjadi kotor alasannya adalah sisa pakan, kotoran ikan dan amonia
6. Ganti air didalam kolam saban hari sebanyak 20-30% volume air semoga air baru mengambil alih sebagian air usang. Ada juga tata cara menggunakan media dalam tabung filter agar air terjaga dan penggatian sebagian bisa di kerjakan 3 hari sekali.
7. Lakukan pengamatan selama kurun karantina, jikalau ikan secara fisik tampaksakit, mengesekan tubuhnya ke dasar kolam maka kerjakan pengobatan untuk seluruh ikan di dalam bak karantina.
8.  Setelah 5-6 hari atau tergantung ukuran ikan makin besar biasanya makin lama maka koi yang menunjukkan tanda-tanda sehat mirip berenang mengelilingi kolam dan kadang naik ke permukaan seperti minta makan, maka ikan tersebut umumnya sudah sehat dan mampu di masukkan ke dalam bak utama.
Cara karantina ini dapat dipraktekkan kepada jenis ikan ikan hias lainnya hanya saja diubahsuaikan ukuran kolam dan kurun karantina.
Artikel ini tulis oleh jatibeningkoi seutuhnya dan cuma di edit beberapa kata yg perku di ganti menurut irit penyadur.
*(Diperbolehkan untuk menyadur /memposting ulang artikel ini selama di sebutkan sumbernya  www.jatibeningkoi.com)