close

Buku-Buku Sunda Karya Raden Ayu Lasminingrat

buku buku sunda karya raden ayu lasminingrat Buku-Buku Sunda Karya Raden Ayu Lasminingrat
Raden Ayu Lasminingrat bersama suami berikut para pembantunya 

Kesusastraan Sunda

Penulis Sunda dari kaum wanita yang perlu dicatat yakni Raden Ayu Lasminingrat. Ia, selain selaku pendidik beliau juga merupakan penulis wanita (sastrawati) angkataan pertama. Beberapa buah penanya berbentukbuku-buku bahasa Sunda antara lain Warnasari jilid I dan II, dicetak dan diterbitkan oleh Balai Pustaka dan dijadikan koleksi Perpustakaan Rakyat pada tiap-tiap SD untuk dipinjamkan terhadap belum dewasa sekolah dan lazim.

Buku-buku karya Lasminingrat isinya memang memenuhi selera anak-anak dan enak pula dibaca. Hal itu disebabkan Lasminingrat memiliki kesanggupan tinggi dan wawasan luas.

Berkat pergaulannya dengan orang-orang arif arif, baik orang abnormal maupun bangsa sendiri dan ahli berbahasa Belanda, salah satu bahasa abnormal Eropa yang waktu itu sungguh kuat dalam pergaulan dan bidang kehidupan yang lain, utamanya dalam bidang ilmu wawasan.


Penguasaannya terhadap bahasa Belanda tidak terbatas hanya dalam bercakap-mahir dengan orang-orang Belanda dikala itu, melainkan hingga-hingga mengatakan dengan Gubernur Jenderal pun dilakukannya secara santai dengan menggunakan bahasa Belanda. Selain itu, pengetahuannya tentang bahasa Belanda digunakan pula untuk menerjemahkan buku-buku bahasa aneh tersebut ke dalam bahasa Sunda.


Hal itu dilaksanakan dengan mengingat pula pada kala itu buku-buku bacaan untuk anak-anak dalam bahasa Sunda sangat langka, dan buku-buku ilmu pengetahuan yang ada di Indonesia pada umumnya ditulis dalam bahasa Belanda. Buku-buku berbahasa Belanda diterjemahkan pula ke dalam bahasa Sunda, mirip Warnasari dari Verhalen van Moeder de Gans dan Kulit Kalde dari Putri Bianca. Buku-buku tersebut disadurya sedemikian rupa sehingga ialah cerita berseling dangding mungkin agar mudah dicerna oleh pembacanya yang saat itu masih rendah tahap pendidikannya.


Atas jasa-jasanya itu, Lasminingrat selain dianugrahi tanda penghargaan, juga mendapatkan honor dari pemerintah Hindia-Belanda. Sumber : Sejarah Tatar Sunda 2003  Oleh: Nina H.Lubis, dkk